Usia Injun, adik kecilnya Minhyung dan Donghyuck, anak ketiga Mama dan Papa, sudah menginjak empat tahun, dimana ia sudah pandai merespon kejahilan kakak-kakaknya.
"Kak Minhyung lihat kak Hyuck! Ambil-ambil jajan Injun!" Dengan wajah ditekuk kaki dihentak, anak kecil itu mengadu, napasnya dihembuskan kencang, menandakan ia begitu marah dan kesal dengan kakak nya.
"Ih kok bilang ke Kakak tua sih?" Balas Donghyuck dengan tawa khasnya.
"Huh! Kak Hyuck ini, balikin jajan Injun!" Si adik menatap geram pada kakaknya yang masih menyembunyikan jajanan dibelakang tubuhnya, tertawa mengejek si adik.
"Ga Mau, Kak Hyuck mau mamam ini sendirian di kamar, bye-bye adik jelek." Si kakak berlari dengan langkah pendek, karna ia tau sang adik tidak akan mampu mengejarnya jika ia melangkah lebar.
"Aaa kakaaak, itu jajan Injun, balikin! MAMAA" anak kecil itu merengek memanggil sang Mama yang sedang sibuk belanja online. Wanita cantik itu hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah anak keduanya.
Minhyung sebagai yang tertua terkekeh geli, merasa sangat gemas dengan adik kecilnya yang merajuk. Tidak bohong, ada sedikit perasaan senang ketika Donghyuck mengusili adik kecil mereka, karena bonusnya ia bisa melihat pipi bulat merah dengan mata berkaca-kaca.
"Adek jangan berteriak, ayo kita balaskan kekesalan adek pada beruang madu itu!" Ajaknya sambil menggendong si adik, si adik mengangguk semangat dan menyeka air matanya.
"Iya kakak! Ayo kita ambil jajan Injun!"
Mereka menaiki tangga, dan sampai pada depan pintu kamar si beruang madu. Minhyung majukan sedikit badannya, agar si adik bisa menggapai pintu. Si adik yang paham maksud kakaknya, langsung menggedor dengan kepalan tangan mungil sekuat tenaga bayinya.
"Kakak Hyuck, buka! Buka pintu! Jajan Injun balikin!" Minhyung lagi-lagi tertawa mendengar penuturan adik kecilnya, sangat lucu pipi tembam itu bergerak ketika si pemilik mencoba berteriak sekuat-kuatnya.
"Kakak-kakak! Kasian adeknya teriak kenceng gitu, nanti suaranya serak. Ayo kak Hyuck buka pintunya." Si Mama ternyata sudah ikut menimbrung di keributan anak-anaknya.
Pintu itu terbuka sedikit, pada celah yang terbuka terlihat surai kecoklatan dan mata yang memancarkan jenaka.
"Huu adik kecil tidak seru, bawa-bawa Mama ratu, huu." Ejeknya sambil menjawil pipi sang adik.
"Ihh jajan Injuuun!"
"Sudah Hyuck, kasih kembali jajan Injun." Kata Mama, Donghyuck tersenyum menatap Mama nya. "Iya Mama Ratu."
Disodorkannya coklat batangan yang masih tersegel rapi pada sang adik.
"Ini adik kecil" mata anak kecil itu berbinar, dua tangan pendeknya terulur meraih coklat itu.
"Kak Hyuck ada satu jajanan lagi, kalau adek mau cium kak Hyuck disini, nanti akan kak Hyuck kasih ke adek jajanannya." Donghyuck menunjuk pucuk hidung mancungnya. Si adik menatap kakak tertuanya untuk meminta persetujuan, "Go on, adik."
Injun memajukan badannya dan mengecup tepat dimana kakak Hyuck menunjuk.
"Aaaa pinter sekali adiknya kakak Hyuck, ini hadiah untuk adik yang penurut." Sekotak susu berukuran kecil, sudah berpindah tangan ke telapak mungil.
"Mana terimakasih nya sayang?" Ini Mama, dari tadi sibuk memvideokan kegiatan tiga anaknya.
"Timakasih kakak, sayang kakak Hyuck banyak-banyaaak hihi."
Ketiga anak kecil itu sibuk dengan dunianya, sedangkan sang Mama mengirimkan video gemas itu pada sang kepala keluarga.To be continued
Jarak umur mereka masing-masing 4 tahun ya.
Minhyung 12 tahun
Donghyuck 8 Tahun
Renjun 4 tahun
KAMU SEDANG MEMBACA
Paracetamol
FanfictionKeluarga itu ibarat obat Paracetamol, penghilang rasa nyeri dan menyembuhkan demam.