cerita kita. 23

497 87 11
                                    

sudah minggu kedua semenjak kemotrapi kondisi erine semakin menurun begitu banyak gejala gejala yang muncul karena penyakit nya, bahkan saat ini oline sudah melarang erine untuk kerumah sakit karena untuk kesehatan dan di pantau oleh dokter kenan sebagai dokter pribadi erine

kondisi tubuh semakin lama semakin lemah dan tubuh semakin kurus itu yang bisa di lihat dari erine saat ini

erine menatap cermin melihat diri nya sendiri di pantulan kaca dia tersenyum miris menyisir rambut dengan pelan namun beberapa helai rambut rontok

"cape Tuhan" gumam nya

"kalau saya nyerah duluan masih banyak orang yang berharap saya sembuh, tolong kuatkan saya"

"erine, kamu di dalam" ketok oline di depan kamar mandi

"iya aku di kamar mandi sayang" jawab nya dia keluar dari kamar mandi dan melihat oline sudah rapih karena ingin ke kantor

oline tersenyum dia menuntun erine menuju sofa di kamar nya dia mengelus rambut nya dia tau semakin ke sini keadaan dan kondisi erine semakin menurun namun diri nya harus bisa menguatkan erine

"cantik banget si sayang nya aku" puji nya

"terimakasih ya, kamu selalu puji puji aku dengan kalimat cantik padahal aku pucet kaya mayat gini"

"gimanapun keadaan kamu tetap cantik dan sempurna di mata aku"

"aku ga peduli dengan perubahan apapun dalam diri kamu"

"terimakasih sudah menerima aku"

"ga perlu berterima kasih, kamu berhak mendapatkan nya"

"kalau aku tinggal ke kantor sebentar boleh ga?" izin oline

"boleh dong, aku kan bisa di jaga sama bibi kamu jangan lepas tanggung jawab ya"

"aku cuman hadirin meeting aja kok abis itu aku ketemu sama kamu, soal nya kalau ga ketemu sama kamu aku udah kangen duluan"

"nanti aja gombal nya, sekarang berangkat ya hati hati di jalan oke" erine merapihkan baju oline

"baik bu boss!! nanti aku kabarin kamu kalau udah sampai" ucap nya dan erine mengangguk dia mengantarkan sampai depan dengan di tuntun oleh oline

erine tersenyum sebelum oline berangkat dia memeluk oline dengan erat dan oline membalas pelukan nya

"tungguin aku di rumah ya erine" ucap oline tepat di telinga erine

"iya aku tungguin kamu sayang" jawab nya begitu lemah tanpa sadar ada darah yang keluar dari hidung nya dia tidak panik dia mengelap dengan cepat agar tidak di lihat oline

"aku berangkat ya hati-hati di rumah" erine mengangguk dia melambaikan tangan ke oline dan oline membalas lambaian tangan nya

"ERINE AKU CINTA KAMU" Teriak oline dan erine tertawa

"AKU JUGA CINTA KAMU OLINE" Jawab erine dan mereka tertawa berbarengan dengan jarak tidak begitu dekat

setelah oline pergi erine ke dalam dia dari tadi sudah menahan pusing agar tidak membuat oline khawatir dia tidak mau karena sudah cukup dia menyusahkan nya

dengan keadaan pusing dan darah yang terus keluar dari hidung erine mencoba menelfon teman teman nya untuk membantu nya

"nin, tolong kerumah gua butuh kalian" ucap erine

"erine lu kenapa oline kemana emang nya?"

"Erine!" namun ucapan nachia tidak di dengan erine karena hp nya terjatuh dan dia juga tergeletak di lantai karena tidak kuat menahan pusing di kepala nya

Orine dan Garis waktu [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang