Extra part.

672 85 19
                                    

Setelah selesai pemakaman selesai semua orang di pemakaman pun pulang karena sudah selesai, oline tidak menghadiri nya kematian erine membuat nya benar benar kehilangan bagi nya. indah sudah membujuk namun oline sama sekali tidak mau hatinya belum sepenuhnya menerima takdir ini saat dimana orang yang di cintai dan sayangin harus dia antarkan ke peristirahatan terakhir

aralie dkk tetap berada di depan makam erine, tatapan kosong dari mereka saat ini mereka benar benar kehilangan seseorang menjadi pengerat hubungan perteman nya

Delynn terduduk lemas dia mengelus batu nisan bertulis nya nama seseorang yang pernah singgah di hati nya

"Terimakasih sudah bagian yang pernah singgah di hati gua rin, ga ada kata penyesalan bisa kenal lu. erine yang selalu ceria kalau sama teman nya, bisa menempatkan jadi dewasa jika yang lain manja"

"sepertinya kita bakal sulit untuk bisa mengikhlaskan lu"

"maaf untuk kesalahan gua jika dulu bikin lu kecewa,asal lu tau rin? sekarang gua bahagia banget sama lilly dan itu berkat lu"

"rin, lihat nina yang kita kenal ceria, banyak omong saat lu ga ada dia jadi pendiem. lu ga mau balik rin? kita kangen sama oceh lu ke kita"

"erine bangun! gua butuh lu" Delynn tidak bisa mengontrol emosinya dia marah dan sedih campur menjadi satu dan lily di belakangnya langsung menenangkan nya dia paham perasaan delynn saat ini

"hiksss... hikss... erine, lily" menangis dalam pelukan nya dan lilly diam saja dia lebih memilih menenangkan dulu delynn karena cara terbaik saat delynn emosi

"berdiri dulu sayang" ucap lily dan delynn menurut apa kata lily dan lily mengusap air mata delynn dia tau selama menjalankan hubungan dengan delynn bayangan bayang erine masih terekam jelas dalam ingatan delynn bahkan sampai erine tiada delynn merasa kehilangan

"aku tau perasaan kamu seperti apa, gimana rasa nya di tinggal. tapi kamu dan yang lain harus bisa mengikhlaskan erine, erine di sana juga bakal susah untuk melepaskan kalian kalau teman teman nya disini belum mengikhlaskan nya sepenuh nya" ucap lily

"ikhlas itu bohong, ga ada manusia bisa langsung mengikhlaskan seseorang yang berperan dalam hidup nya. yang ada terbiasa tanpa nya" jawab nachia

"Sesusah itu mengikhlaskan seseorang yang kita udah anggap seperti keluarga sendiri dan bisa di jadikan rumah untuk tempat menceritakan keluh kesah nya bakal sulit"ucap regie

Aralie berjongkok di depan makan erine dia berusaha tegar namun air mata nya tidak bisa di bendung dia tersenyum di depan makam erine

"peran lu sangat penting rin untuk kita, saat dunia ga berpihak kepada kita dan tiba tiba Tuhan mengirimkan lu hadir di tengah tengah kita untuk menjadikan rumah untuk sekedar kita mengeluh kalau kita cape, kita lelah, kita mau nyerah tapi dengan tenang lu bilang"

"bahkan jika dunia tidak memihakmu. jadi aku sebagai rumah mu untuk ceritakan apapun luangkan waktumu, aku di sini bersamamu" ucap mereka bersama dengan tegas

"kita kehilangan seseorang yang mengucapkan hal itu. dan itu lu rin, kita kehilang sosok Catherine levannia"lanjut nala

Nachia menghembuskan nafas kasar nya dia memegang batu nisan dia harus bisa menepati janji erine

"Tolong bantu kita untuk bisa mengikhlaskan lu erine, tolong pantau kita terus ya. gua janji bakal nepatin ucapan lu untuk bisa pelan pelan menerima keberadaan nyokap gua"

"Gua dan lain janji bakal terus jaga cinta terakhir lu rin, gua janji"

sementara Oline duduk di balkon di dalam kamar nya dengan meminum minuman yang erine tidak suka, dia berharap erine berada di sini dan memarahi nya, keadaan fisik oline saat ini jauh dari kata baik, mata sembab karena menangis, banyak luka luka berada di sekujur tubuh nya untuk melampiaskan nya ini semua

"sayang, aku butuh kamu. pasti kamu marah kalau aku minum ini tolongin marahin aku aja erine dari pada harus menderita karena kehilangan kamu" batin nya melihat foto diri nya dan erine

"aku rapuh sayang, aku ga bisa tanpa kamu"

"aku bohong sayang kalau aku udah mengikhlaskan kamu, tolong bawa aku erine aku ga bisa tanpa kamu" Air mata terus mengalir di pipi nya dia melihat gelang yang di pakaikan tangan nya dan ini gelang yang dikasih erine

"ajak aku ke pelukan kamu, aku ga tau aku seperti apa kedepan nya tanpa kamu"

"bahkan saat pemakaman mu aku tidak hadir maaf sayang, karena sesakit itu aku harus menerima takdir ini"

Oline mengusap air mata nya dia meminum hingga habis dan berdiri lalu berjalan sempoyongan dengan mata merah dan rambut acak acakan seperti benar-benar kehilangan arah

dia ke kamar mandi dan menguyur badan nya dia tidak peduli dengan kondisi tubuh nya saat ini, saat ini diri nya hanya butuh pelampiasan saja. jika dalam seperti ini pasti erine dengan cara memeluk oline untuk bisa menenangkan nya

"ARGHHHH!" Teriak dengan sekeras keras nya dia memukul kaca di depan nya tidak peduli rasa sakit saat ini, rasa sakit kehilangan erine lebih besar

"Aku nyerah tanpa kamu erine, aku ga bisa" Dia duduk lemas menangis di dalam kamar mandi dengan darah di tangan nya terus mengalir Keadaan begitu lemas oline tidak bisa mengontrol tubuh nya saat ini oline tidak sadarkan diri di dalam kamar mandi

dokter kenan langsung datang saat indah masuk ke kamar Oline dan menemukan Oline sudah dalam keadaan mengenaskan di dalam kamar mandi dan langsung menelfonnya

"efek kehilangan erine benar benar membuat mental Oline sedikit terganggu" ucap dokter kenan

"Kalau saya jadi oline mungkin hal sama bakal terjadi"jawab oniel

" entah apa yang di berikan erine kepada oline sampai membuat nya tidak bisa lepas dari hidup nya"ucap indah dia juga kasihan dengan oline

"Mereka memang sudah di takdirkan berjodoh, walaupun pada akhir nya salah satu dari mereka pergi duluan itu bakal sangat terasa bagi pasangan nya yang di tinggalkan"

"saya berpesan terus bisa menjaga oline dalam kondisi seperi ini" lanjut dokter kenan

"saya sudah berikan resep obat nya, jangan lupa di minum ya"

"terimakasih dokter"

"sama sama, kalau begitu saya pamit dulu" Dokter kenan meninggalkan kamar oline dengan di antarkan oleh oniel dan indah menatap sedih dengan keadaan anak nya dia mengelus rambut anak nya

"Nak, Tolong jangan genggam terus oline dengan bayang bayang keberadaan kamu disini, mommy bingung apa yang kamu lakukan dan kamu kasih hingga oline hampir ga bisa menerima takdir kalau kamu tidak bisa"

"mommy mohon lepas genggaman tangan kamu erine, biarkan oline menjalankan hidup nya.Dan mommy pastikan nama mu akan selalu terekam jelas dalam ingatan nya" Batin Indah

END.

YEYY! TAMAT JUGA GUYSS THANK YOUU🥺🤍🤍🤍

gimana kesan nya dan berikan tanggapan kalian setelah baca cerita akuu guyss🥺🥺 aku harap kalian terhibur yaa

di tunggu cerita cerita aku selanjut nya

aku author erine dari cerita Orine dan garis waktu sudah menamatkan endingnyaa see you cerita baru ku selanjutnya 😭😭🤍

Orine dan Garis waktu [Season 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang