10: Gerangan Asing

12 2 0
                                    

Nanatqhlys
Ogos 23, 2024

ᡣ𐭩 •。ꪆৎ ˚⋅

Mataku menangkap kelibat Acha yang sedang berkemas di taman yang terletak di perkarangan banglo itu bersama seorang lelaki yang tidak pernah kulihat sebelumnya.

"Uncle Arsen datang!"

Aku tersentak dan memberikan senyuman pada kanak-kanak yang menghampiriku dengan air muka yang bahagia.

"Ya. Maaf terlambat."

"Tak mengapa, Uncle Arsen." ujar Dika.

"Mari masuk ke dalam, Uncle Arsen." Putri dan Arel menarik tanganku untuk masuk ke dalam rumah.

Manikku sempat bertembung dengan manik milik Acha yang memberikan senyuman kecilnya padaku.

ᡣ𐭩 •。ꪆৎ ˚⋅

Ketukan di pintu ruang muzik mengejutkanku dan pandanganku jatuh pada Acha yang berada di celah pintu yang dibuka perlahan.

"Masuk saja, Cha."

Pintu dibuka luas dan wanita itu masuk ke dalam ruangan lalu mendekatiku. Punggungnya dilabuhkan di sofa tidak jauh dari tempat kududuki.

"Sedang baca apa, Encik Arsen?"

Mata Acha melirik pada buku yang berada di tanganku saat ini.

"Ini."

Acha mengangguk melihat buku yang kutunjukkan padanya.

"Siapa lelaki yang baru datang ke sini?"

"Ibu belum beritahu Encik Arsen, ya?"

Aku mengeleng.

"Oh. Itu Jericho. Teman sekuliah Acha."

"Saya tidak pernah melihatnya datang ke sini."

"Tentu. Dia juga baru masuk ke kampus saya awal bulan ini, waktu semester baru bermula. Dia pelajar pindahan dari Kanada."

"Kamu yang mengajaknya ke sini atau bagaimana?"

"Dia yang mahu mengikut saya ke sini. Saya iyakan saja, tidak enak untuk menolak. Ibu juga menyukainya berada di sini."

Aku mengangguk mendengar penjelasan Acha.

"Encik Arsen apa khabar? Hampir sebulan kita tidak berjumpa, kan?"

"Seperti biasa, Cha. Bagaimana semester baru kamu?"

"Semuanya baik-baik saja. Tidak banyak tugasan lagi. Jeri juga banyak menemani saya di sana. Jadi, saya tidak terlalu sepi."

Aku melihat riak wajah Acha yang tampak senang ketika menyebut tentang Jericho.

ᡣ𐭩 •。ꪆৎ ˚⋅

"Termenung apa, Arsen?"

"Tidak ada apa-apa, bu."

Nyonya Yulia terkekeh perlahan saat dia menangkapku memerhatikan Acha dan Jericho dari anak tangga terakhir sedang kupijaki. Mereka berdua sedang sibuk bermain bersama kanak-kanak yang lain di ruang tamu luas itu.

"Marilah ke atas. Kita berborak sebentar."

Aku mengangguk dan mengikuti Nyonya Yulia menuju ke ruang keluarga yang berada di tingkat dua.

"Jadi, ada apa-apa yang mahu kamu tanyakan pada Ibu?"

Nyonya Yulia seperti dapat membaca fikiranku yang penuh dengan pertanyaan untuknya berkaitan Acha dan Jericho.

"Jericho akan tinggal di sini sampai bila, bu?"

"Tak silap, mungkin sampai akhir minggu ini saja begitu juga dengan Acha."

"Oh... Apa Acha begitu dekat dengan Jericho?"

"Nampaknya seperti itulah. Jericho itu terlihat sudah jatuh suka pada Acha, Sen."

Entah mengapa ada perasaan kurang senang saat indera pendengaranku mendengarkan hal itu.

"Belum terlambat lagi, Sen. Acha sepertinya hanya menganggap Jeri sebagai temannya saja. Tidak lebih."

Apa yang baru sahaja dikatakan oleh Nyonya Yulia sedikit sebanyak menyenangkan hatiku.

"Benarkah?"

Nyonya Yulia mengangguk yakin.

"Segera luahkan perasaan kamu, Sen."

Aku mengangguk perlahan.

ᡣ𐭩 •。ꪆৎ ˚⋅

Bersambung.

Bersambung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dandelion & Roses • Jung JaehyunWhere stories live. Discover now