Completed!
˗ˏˋ Lokal Fiksyen Malay 'ˎ˗
˚ ༘♡ ·˚꒰ khusus sokongan buat 1st Album Jaehyun, Dandelion & Roses ꒱ ₊˚ˑ༄
❝ Dua jenis bunga yang memberi erti dan pengajaran yang begitu bermakna dalam hidupku dan selamanya ❞
Aku membelek benda persegi milikku menanti balasan pesanan ringkasku daripada Arsen sejak setengah jam yang lalu.
Pesananku yang jarang berbalas untuk tiga minggu kebelakangan ini mulai merisaukanku tentang keadaan Arsen apatah lagi apabila Nyonya Yulia memberitahuku yang Arsen tidak pernah terlihat melawat lagi ke rumah untuk melihat adik-adikku seperti selalunya. Semuanya perlahan-lahan berubah menjadi sesuatu yang mengelirukan bagiku.
Kali terakhir aku bercakap dengan Arsen di dalam telefon adalah satu bulan yang lalu setelah aku kembali ke kampus.
"Acha."
Aku menatap tidak semangat pada Jericho yang melabuhkan punggungnya di sampingku. Kepalaku yang terletak di atas meja perpustakaan, kuangkat perlahan dan menatap tidak berminat benda persegi yang berada di tanganku.
"Kenapa, Cha? Saya tengok kamu asyik sedih dan tak bersemangat sejak kebelakangan ini."
"Arsen..."
"Kenapa dengan dia?"
Aku menghela nafasku berat.
"Dia berubah, Jer."
Kedua kening Jericho bertaut.
"Berubah? Berubah seperti apa?"
"Dia sudah jarang telefon dan balas pesan saya, Jer... Arsen yang sekarang tidak sama seperti Arsen sebelumnya."
Aku kembali menjatuhkan kepalaku di atas meja dengan kedua lenganku menjadi bantalan menahan dahiku yang menunduk.
"Mungkin dia sibuk?"
"Sebelumnya, dia tidak seperti ini, Jer."
Usapan lembut di kepala kurasakan. Aku hanya membiarkan Jericho mengusap kepalaku perlahan agar sedikit memberi kenyamanan buatku yang sedang gulana gundah.
"Sudah, Cha. Jangan terlalu memikirkan hal itu. Cuba berfikir positif saja."
"Tak boleh, Jer..."
"Cha. Lihat ini."
Aku mengangkat kepalaku dan mataku membesar melihat layar persegi milik Jericho.
"Tiket wayang?"
Jericho mengangguk.
"Saya beli dalam talian semalam. Saya tahu kamu pasti suka."
Aku mengangguk.
"Malam nanti, saya ambil kamu di hostel, ya?"
"Baik. Terima kasih, Jer."
"Apapun untuk kamu, Cha."
Jericho memberikan senyuman tulusnya padaku.
ᡣ𐭩 •｡ꪆৎ ˚⋅
Bersambung.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
