Hai semua apa kabar kalian semoga kalian selalu sehat ya
Yaudah dari pada nunggu lama"
Langsung baca aja yaaa
Warning!!!
Typo bertebaran, alur gak jelas, jangan lupa vote and komenyaa, jngn lupa juga kasih masukan nyaaaaaSelamat membaca ~~~~~~~
"ayo kita mulai lagi"
Zia memutar spidol itu dan berhenti di....
"Yah, kok malah gw sih yang dapet" keluh fierra
"Aa, terima aja dah"sahut zia
"Yah! Yaudah gue pilih dare ajalah" ucap fierra sambil cemberut.
"Gue duluan. Fierra sekarang lo telpon bara terus lo bilang I LOVE YOU ke dia" ucap azel dengan senyum sumringah menghiasi wajah cantiknya
Apa reaksi fierra? Kaget?.
Tentu saja siapa coba yang tidak kaget. Akan tetapi ia mencoba tetap biasa saja padahal jantungnya sudah dak dik duk serrr."Eh?, Apaan nih jatuh dong harga diri gue jadi cewek. Gak ganti aja. Pasti tar noh anak bakalan besar kepala dia" kesal fierra.
"Kek lo ada harga diri aja ra" sahut zia dengan wajah tanpa dosa.
"Gue tampol lo ,zi, baru tau rasa" jawab fierra.
"Coba ayo tampol tampol nih nih" ucap zia sambil menunjuk wajahnya.
"Udah lah, ayo gak ada penolakan." Ucap azel melarai kedua sahabatnya itu. ya sebelum ada pertumpahan darah disini.
"Huh!, Gue yakin tuh anak bakalan besar kepala" ucap fierra sambil menelpon bara.
Tut tut~
Hm?
Kenapa?Lo sendiri kan?
Bisa gawat kalo di sana ada seseorang, pasti jatuh sudah harga dirinya nanti. Jadi ia lebih baik memastikannya terlebih dahulu.
Hm, kenapa?
Gue mau ngomong tapi lo jangan besar kepala!
Apaan?
I love you ,bar
........
Halo? Lo nggak matikan?
Lo sakit?
Kagak, kenapa?
Hmm, I love you more, ra
Nih anak dah di bilang jangan besar kepala, ini dare ye.
Tut~
"Huhff, hahahahahahahahahahha" tawa zia dan azel
"Kagak ada yang lucu dasar anak saytion lo pada" kesal fierra
"Gue nggak expect kalo tu anak bakal bilang gitu" ucap zia sambil mengusap air matanya.
"Iya bener anjir!, Enggak expect gue! Aduh Hahaahah" sahut azel.
"APALAH DIA, LO BERDUA!" kesal fierra bertambah.
Malu? Mungkin itu adalah kata yang cocok untuk perasaannya sekarang. Sangat sangat malu ingin rasanya ia menghilang dari muka bumi ini. Tapi lagi lagi hanya mencoba terlihat biasa saja.
"Ok ok giliran gue sekarang. Lakuin lah ini, chat bara dengan kata 'Ganteng'. Ayo" ucap zia dengan senyuman lima jarinya.
"Ogah anjing! Kagak mao gue" tolak fierra.
"Ckck, sayangnya nggak ada penolakan"
"Kagak!" Bantah fierra kesal.
"Owh. Apakah seorang Xfierra tengah malu, OMG mukanya memerah~" goda zia makin menjadi jadi.
"Hahah. Cie cie aduh kakak fierra suka bara" sahut azel yang ikut ikutan menggoda fierra.
"Ish! Ok gue chat"
(Gini deh kurang lebih ya)
Fierra menunjukannya pada zia dan azel sontak saja kedua sahabat laknatnya itu langsung tertawa terbahak bahak sambil memegangi perutnyanya.
"Haduh sakit perut gue ketawa mulu, dah ah gue tidur duluan yee" ucap zia
"Gue juga males main lagi" ucap fierra dan ikut tidur. Dengan terpaksa azel pun harus ikut ke dalam dunia mimpi.
"Aish kalian, ini masih jam berapa anjir!, Udahlah gue tidur juga" sebal azel.
.
.
.
.
Pagi hari..."Yang lain masa belum bangun?" Ucap zia setelah membuat sarapan untuknya dan temannya.
"Bi, bibi Lina. Tolong taruin di piring ya bi" ucap zia pada bi lina- pelayanan di mansion zia.
"Iya neng" unjar bi lina.
Zia berjalan ke kamar atas dan membuka kamar yang mereka tiduri bersama. Lea berjalan mendekati ke3 sahabatnya yang masih tertidur pulas.
"Zel,ra,le, bangun dah pagi woy" ucap zia
"Hem, iya kita bangun" ucao ketiganya
"Cepetan mandi, terus kebawah kita sarapan"
"Iyaa"
Setelah semuanya selesai membersihkan diri. Mereka berempat sarapan bersama. Sesekali mereka tertawa dan menjawab saat di berikan jawaban.
"Hemmm, yummy bangett. Gue gk tau kalau lo bisa masak zi" ucap azel.
"Yoi, enak banget masakan lo" timbal fierra.
"Iya, Lea juga baru tau kalau zia bisa masak" tambah lea. Yang hanya direspon senyum oleh zia kepada sahabat sahabatnya.
Kring kring~
"ponsel siapa yang bunyi?" Tanya fierra
"Ponsel lea, fierra" jawab lea lalu mengangkat telpon itu.
"Halo?"
'..........'
"Oh, oky nanti Lea ke sana"
'..........'
"Kenapa?, Raksal mau apa?"
'..........'
"Iya udah iya"
Tut tut~
Telpon terputus saat lea menekan tombol merah itu.
"Siapa lea?" Tanya fierra
"Raksal, dia ngajak ketemu, fierra" unjar lea.
"Hah? Buzet ngapain anjay?" Tanya azel penasaran.
"Enggak tau tuh" jawab lea sambil menggelengkan kepalanya.
"Ya udah kalo gitu kita makan dulu terus kita berangkat" ucap zia dan tiga sahabatnya pun ber'iya' ria.
Mereka semua selesai makan, zia membantu bi lina untuk membersihkan peralatan makan mereka tadi.
Sedangkan lea dan azel bersiap siap. Dan fierra duduk di sofa depan.TBC
Semoga semuanya masih stay di cerita ini.
Adakah dari kalian yang bosen?...Ada apa ya Raksal ketemuan sama lea?
Penasaran
Tunggu chapter selanjutnya yaww!!!Please, vote and commentnyaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Four Female Friends [SLOW UPDATE]
Teen FictionSebuah sekolah bernama 'Olympus Internatioal School' sekolah yang terbilang sangat di gemari dan juga sangat populer ini sudah tersebar luas namanya. Berawal dari yang hanya memantau dan membimbing 4 lelaki itu dan terjebak bersama mereka selama k...