Friends

40 3 0
                                    

semua apa kabar kalian semoga kalian selalu sehat ya

             Yaudah dari pada nunggu lama"
Langsung baca aja yaaa
     Warning!!!
Typo bertebaran, alur gak jelas, jangan lupa vote and komenyaa, jngn lupa juga kasih masukan nyaaaaa

Selamat membaca ~~~~~~~

Saat ini di sebuah kamar resort, terdapat seorang gadis sedang berbaring telentang sambil merentangkan kedua tangannya. Di tatapnya langit langit kamar itu.

Tiba tiba saja ia langsung menutup wajahnya yang tiba tiba saja memerah, di sentuhnya pipinya lalu mengusapnya.

"Agrhhh! Pipi gue yang suci ternodai gara gara barang elektronik sialan!" Gerutu gadis itu lalu terduduk di kasurnya.

Pintu kamarnya di ketuk berulang kali dengan cukup keras, akibat merasa kesal dengan suara ketukan itu zia turun dari tempat duduknya dan membukakan pintu.

Seseorang berdiri di depannya dengan satu tangan di saku celananya dan menatapnya datar. Saat zia ingin menutup pintu itu lagi tiba tiba pintu itu di tahan oleh lelaki itu.

"Tunggu" ucap lelaki itu tidak jelas.

"Mau apa lo kesini?" Tanya zia sambil mengangkat satu alisnya dengan wajah bete.

Dengan lancangnya lelaki itu tidak menjawab pertanyaan darinya dan langsung masuk begitu saja ke dalam kamarnya, membuat zia darah tinggi.

"WOI! lo tau ini kamar cewek asal masuk aja lo!" Tegur zia kesal. Sungguh mungkin saat ini ia ingin sekali melempar lelaki itu ke laut.

"Duduk" hanya satu kata yang keluar dari mulut lelaki itu membuat zia tambah kesal.

"Kagak usah basa basi lo, to the poin aja" unjar zia sambil duduk di dekat lelaki itu.

"Hn. Kenapa lo pergi dari sana?" Tanya el pada zia. Ya lelaki itu adalah elvaro, yang memang sengaja mengikuti zia.

"Terserah gue lah, bukan urusan lo juga" balas zia santai.

"Hn? Bukan karena gue cium tadi?" El bersuara kembali dan membuat zia membulatkan matanya.

"Kenapa lo?"

Nih orang kagak tau apa? Dia barusan ngomong apa? Dia yang ngomong gue yang malu ini!!!batin zia kesal.

"Silahkan keluar gue ingin tidur" Ucap zia tanpa mengindahkan pertanyaan el.

"Tinggal tidur" balasnya santai.

"Gue cewek ,anjing! Pergi gak lo!" Usirnya.

"Kenapa emang?"

"PERGI! ATO GUE PANGGIL SEKURITI LO!" murka Zia dengan wajah memerah menahan kesalnya saat ini.

"Tinggal panggil" balasnya sambil berbaring di kasur.

"Kalo lo nggak pergi ,gue yang bakal ke kamar lo" balas zia lalu beranjak dari sana dan keluar.

El sama sekali tidak ada pergerakan pasalnya kunci pintu kamar ada padannya dan ia tidak tau di mana. El menyimpan cadangan dari raksal.

Tiba tiba suara jeritan terdengar dari luar kamar. El bergegas turun dari kasur dan membuka pintu itu.

Ia melihat zia terduduk di lantai lorong sambil mengeluh sakit.

"Kenapa lo?" Tanya el membuat zia menoleh.

"Lo bukannya di lontong malah di aynat, B4B1 !!!" Seru zia kesakitan dan kesal.

El mengangkat alisnya karena tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh zia.
"Lo ngomong apa?" Tanyanya

"Agrh! Serah lo!" Balas zia lalu berdiri.

Four Female Friends [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang