Putus?

86 54 21
                                    

***

   "Mey, tungguin bejirr!" pekik Jessy yang masih membereskan buku-bukunya.

   "Jangan lelet makanya!" sindir Fara yang sudah berada di pintu kelas bersama Meysha.

   "Elo gue botakin juga ya lama lama!" ancam Jessy karena Fara meledekinya. "Sini lo!"

   "Mey tolong!!"teriaknya langsung memeluk Meysha meminta perlindungan.

   "Udah jir, kuyy kantin!" ajak Meysha merangkul kedua sahabatnya.

   "Selamat lo kali ini!" sinisnya membuat Fara menjulurkan lidah meledek.

   "Si anying!" umpat Jessy yang hendak maju mencakar Fara namun lebih dulu ditahan oleh Meysha.

   "Sabar seng, sabar!" tahannya membuat Jessy mencibir kesal. Sementara Fara tertawa puas merasa menang.

   "Kalau ga ditahan Meysha, abis lo sama gue!" nyinyirnya dengan tangan menyilang di depan dada.

   Ketiga gadis itu berjalan santai menuju kantin sembari bercanda riang. Mereka tertawa lepas dengan candaan dan lelucon receh dari ketiganya.

   Tak sengaja mereka berpapasan dengan Areza dan kedua temannya saat melewati kelas 10 IPS 2. Jessy dan Fara heboh sendiri melihat ketiga cogan yang berpapasan dengan mereka.

   "Hai kak!" sapa Jessy ramah pada ketiganya.

   "Hai juga cantik!" balas Gyan dengan senyum khasnya yang memperlihatkan lesung pipit di pipi kanannya. "Mau kemana nih?"

   "Kantin kak, mau bareng?" katanya yang sudah mesem-mesem. Sementara Areza melengos sambil terus fokus ke HP nya.

   "Boleh tuh, yok Rez, Gra!" ajak Gyan pada kedua sahabatnya.

   "Gue boleh join nih?" tanya Agra sok cool.

   "Kenapa engga!" sahut Fara sambil cengengesan membuat Meysha menonyor kecil kepalanya.

   "Gass, yok Rez!"

   "Gue ada urusan, lo berdua aja!" tolaknya kemudian berbalik pergi begitu saja.

   "Urusan apaan coy, sok sibuk lu!" kata Gyan menatapi punggung temannya yang menjauh.

   "OSIS!" balasnya dingin tanpa berbalik.

   Areza berlalu pergi meninggalkan teman-temannya bersama geng Meysha. Gyan dan Agra menghembuskan nafas panjang. Sudah tidak heran lagi dengan temannya yang sudah seperti es kutub utara itu.

   "Sorry ya, dia emang gitu.." kata Gyan merasa tidak enak.

   "Gapapa kak, santai aja"

   "Ayo buru!" ajak Jessy membuat ke-empatnya mengangguk.

   Meysha memandangi punggung cowok yang kini sudah berbelok ke koridor yang menyambung ke ruang OSIS. Gadis itu tanpa sadar ngedumel sendiri ketika sosok Areza menghilang dari pandangannya.

Lo Punya GueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang