Aldebaran datang ke rumah sakit ingin menjenguk Askara. Namun ia terkejut ketika tak menemukan Askara di kamarnya.
"Sus, pasien di sini ke mana, ya?" tanya Aldebaran kepada perawat yang sedang membersihkan kamar rawat Askara.
"Oh, pasien di sini sudah pulang, Pak."
"Pulang?"
"Iya, sekitar dua jam yang lalu."
Aldebaran geram, beginikah cara Andin menghindar darinya? Dengan segala koneksinya, Aldebaran memerintahkan Rendi untuk mencari keberadaan Andin dan Askara. Aldebaran pun segera tancap gas untuk mencari Andin.
Rendi kembali menghubungi Aldebaran dan mengatakan jika Andin sedang menuju ke arah stasiun kota. Aldebaran lalu putar balik dan menuju lokasi yang diberikan Rendi.
Ketika di lampu merah, Aldebaran melihat mobil Sal. Tanpa berpikir, ia langsung mengikuti mobil tersebut dan menghadangnya.
Sreeet...!
Aldebaran turun dari mobilnya dan menghampiri mobil Sal. Melihat hal tersebut, Sal ingin turun tapi dicegah oleh Andin.
"Biar aku yang ngomong, Sal, kamu jaga Askara," ucap Andin. Ia lalu keluar dari mobil dan menemui Aldebaran.
"Apa maksud kamu ngehalangi mobil kita?" tanya Andin.
"Begini cara kamu buat menghindar dari saya?" Pertanyaan Aldebaran tak kalah menohok.
"Maksud kamu?"
"Kamu tiba-tiba bawa Askara pergi tanpa sepengetahuan saya."
"Askara anak aku, aku ibunya, dan aku berhak atas itu."
Aldebaran tersenyum sinis mendengar perkataan Andin. Ia lalu menghela napas kasar. "Segitu bencinya kamu sama saya, Ndin?"
"Aku nggak mau ngungkit masa lalu, Al. Kita udah punya kehidupan masing-masing," ujar Andin.
"Tapi kamu nggak pernah ngasih saya kesempatan untuk membela diri."
"Membela diri untuk apa?"
"Untuk semua praduga yang kamu sematkan kepada saya, untuk lima tahun perpisahan kita, dan untuk fakta yang nggak pernah saya tahu."
Andin terdiam. Ia bingung harus merespon Aldebaran bagaimana lagi. Air matanya seolah tak mampu lagi bersembunyi.
Lima tahun lalu...
Andin menunggu Aldebaran di sebuah cafe dengan gelisah. Sudah sekitar dua jam lelaki itu tak mengabarinya. Andin khawatir jika terjadi sesuatu kepada Aldebaran dijalan, padahal ia ingin memberikan kejutan kepada kekasihnya itu. Andin lalu memutuskan untuk pergi ke rumah Aldebaran. Namun ia harus menelan kecewa ketika tak mendapati lelakinya.
"Mbak cari siapa, ya?" tanya pembantu rumah Aldebaran.
"Aldebarannya ada?"
"Oh, mas Al udah dari tadi pergi ke bandara," katanya.
Andin yang mendengar hal tersebut sangat terkejut. Bagaimana bisa Aldebaran pergi tanpa mengabarinya?
Tak lama seorang perempuan datang menghampiri Andin.
"Mbak Andin?" panggilnya.
Andin menoleh mendapati Elsa keluar dari rumah Aldebaran. "Elsa? Kamu ngapain di sini?" tanya Andin penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertaut
FanfictionAldebaran Andin seolah tak menyangka dipertemukan kembali setelah sekian lama. Perasaan itu masih ada, tapi tertutup oleh rasa kecewa yang membara. Akankah penantian itu menggabungkan lagi kisah yang sempat terjeda? Atau malah semakin mengobarkan ap...