{Ketahuilah, Kita Masih di Sini}
∆∆∆
Chico berdiri di depan pintu kamar. Tidak sulit untuk menemukan kamar yang dimaksud Jael lantaran ruangan di lantai dua memang hanyalah satu ruangan yaitu ruang kamar Nicho. Dan senaiknya ke lantai dua, ruangan itu sudah berada di ujung mata Chico.
Chico pun mengetuk pintu perlahan. "Adri .. hey, boleh aku masuk?" tanya Chico dari balik pintu. "Kamu masih ingat suaraku 'kan?"
Adrianna yang kembali berbaring di kasurnya, mendengar suara serak yang tak asing di telinganya, segera mengatur posisi badannya menjadi tegap lalu bersender di badan kasur.
"Adri?" Adrianna menekankan suara itu secara lamat. Dan semakin ia mendengar, semakin tidak salah prasangkanya terhadap sosok di balik pintu tersebut.
Adrianna pun menoleh ke balik pintu.
"Chico? Chico itu kamu?" tanya Adrianna di tempatnya.
"Iya, Adri. Ini aku."
"Masuklah."
Lekas sosok di belakang pintu itu langsung membuka pintu. Adrianna lalu menatap sosok dari balik jas hitam dengan kemeja di dalam badan yang mengagah proposisinya.
Chico menyunggingkan senyuman manisnya sembari melangkah, mendekati Adrianna.
Sedangkan Adrianna masih menggantungi perhatiannya kepada sosok telah lama tak pernah Adrianna lihat.
Sudah berapa lama? Entah lah. Terakhir kali Adrianna mendapati sosok Chico saat perayaan rumah baru Jael di bilangan Sudirman. Chico waktu itu sudah menggandeng wanita manis bernama Eva. Wanita yang notabennya seorang penyanyi jazz dan model sebagai pekerjaan sampingnya.
Adrianna sempat berkenalan dengan Eva. Wanita itu cukup supel untuk membuat suasana rumah Jael semakin hangat serta membuahkan pikiran betapa beruntungnya Chico memiliki wanita sebaik Eva.
Adrianna tersenyum kecil mengingat suasana itu. Percakapan hangat, tawa yang bebas. Baik Adrianna, Chico, Eva dan Jael. Mereka bercanda di meja bundar dengan penuh makanan. Rasanya baru saja ke marin.
Namun melihat Chico yang duduk di depannya sekarang dengan pandangan tak terbaca, Adrianna menjadi merana untuk mengumpulkan sejenak waktu-waktu itu ke dalam dirinya sekarang.
Membawanya begitu jauh di satu sisi cukup dekat untuk menjadi nyata karena sosok Chico di depannya, tidak sebercanda itu untuk menjadi bayangan.
Sosok itu tampak nyata di depannya setelah sekian lama menghilang dari hadapannya semenjak selesainya acara itu.
"Adri, akhirnya kita ketemu lagi."
Adrianna menyengir. "Iya. Bagaimana kamu bisa ke sini?" tanya Adrianna.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASA YANG MERAJUK
RomanceAdrianna Jayatri Pradipta, seorang gadis periang yang terjelembab dalam takdir, bertemu dengan sesosok memiliki kecenderungan futuristik wannabe bernama Gya Katon Bramatja. Semenjak itu, kehidupan Adrianna tidak lagi menjadi seutuhnya. Mampukah Adri...