Lima

1.1K 95 3
                                    

Setelah di periksa dokter, Na yang tadinya rewel sekarang tenang dalam pelukan Rara, tidur. Tian sedang mengambil obat pulang untuk Na.

"Dih, dia nempel sampe tidur gitu," kata Tian bingung dengan anaknya.

"Emang biasanya gak mau pak?" Tanya Rara senyum.

"Biasanya kalo sakit gini cuman nempel sama saya, sama oma nya aja gak mau," kata Tian mau mengambil Na namun dilarang Rara.

"Udah biar sama saya aja dulu pak gak papa," kata Rara.

Mereka pun segera kembali ke rumah. Setelah meletakkan Na di tempat tidurnya, mereka segera pamit kembali ke kantor. Awalnya Rara mau balik sendiri namun dilarang Tian.

Tidak lama mereka kembali ke kantor Zee masuk dalam ruangan Tian dengan wajah panik. Tian hanya bengong melihat abangnya yang ngos-ngosan.

"Ponakan gue gimana? Aman?!" Tanya Zee.

"Aman, udah di rumah, kata dokter kecapean aja, kelamaan mainan air kayaknya kemaren," ucap Tian.

"Lu kok bisa ma Rara?" Tanya Zee kali ini mengintrogasi. Tian hanya memberikan bombastik side eye.

"Mama tadi cerita lu kesana ma sekertaris lu karena lagi makan di luar," kata Zee lagi.

"Rara nemenin gue makan, karena tadi pas jam makan dia gak makan soalnya gue masih sibuk, udah deh," kata Tian kesal melihat sang kakak senyam senyum.

Ditempat lain. Chika tampak merasa gelisah dan tidak tenang. Dirinya tidak tahu ada apa tapi seperti ada sesuatu yang mengganggu fikirannya.

"Lu kenapa sih kak?" Tanya managernya melihat Chika yang uring uringan.

"PMS lu?" Tanya manajer lagi. Chika hanya menggeleng.

"Dari tadi gue gak tenang hati, kerasa ada sesuatu tapi gue juga gak tau apa, ada yang bikin gue gak tenang tapi gak tau apa," kata Chika.

"Minum dulu kak," kata sang manajer memberikan Chika minumnya.

Saking gak enak hatinya dirinya membatalkan janjinya dengan Aldo yang harusnya hari itu mereka ber kencan setelah kerjaannya selesai.

Baru saja menutup telpon dan bersiap untuk pemotretan berikutnya Chika mendadak jatuh pingsan. Semua orang panik melihatnya. Akhirnya Chika di bawa kerumah sakit.

Setelah dokter memeriksannya dirinya dinyatakan hanya kelelahan. Namun walau dirinya dinyatakan sehat oleh sang dokter, dirinya masih belum bisa tau apa yang mengganggunya.

Zee siang itu sebelum pulang dirinya nangkring santai di cafe dekat kantornya. Disana dirinya melihat seorang gadis manis, berkulit putih bersih bagai anime, sedang sibuk dengan tugas kuliahnya.

Gadis itu tampak stres dengan tugas yang dia kerjakan. Zee mengenalinya sebagai salah satu adik kelasnya dulu saat kuliah. Gadis yang jumpainya saat masa orientasi mahasiswi baru kampusnya.

"Marsha kan?" Tanya Zee menyapa gadis itu.

"Iya, Ah! Kak Zee!" Kata Marsha bahkan sampe bangun dari duduknya.

"Hai, sori-sori, santai aja, lagi sibuk?" Tanya Zee. Marsha gelagapan dengan barangnya yang berantakan di mejanya.

"Iya lagi ngerjain skripsi, hehe," kata Marsha nyengir.

"Oh boleh ku liat? Siapa tau bisa bantu," kata Zee meminta ijin. Marsha langsung happy dan mengangguk kencang.

Zee memang terkenal anak pintar urusan bisnis dan manajemen di kampusnya. Nilai di saat kuliahnya gak pernah jelek, bahkan lulus dengan cum laude, padahal kalo dijalanan urakan dan iseng.

Zee membantu Marsha menjelaskan penelitian yang baik untuk topik Marsha dan membantu mencarikan literasi untuk di gunakan. Marsha berkali-kali hanya bisa memandang Zee kosong sambil senyum gak jelas.

"Done it, ini bahkan kamu harusnya cuman nambahin kata pengantar ma kesimpulan doang," kata Zee nyengir.

"Waah, makasih ya kak Zee, duh maaf banget ngerepotin," kata Marsha malu-malu.

"Haha, santai Meng, aku seneng kok bisa bantu," kata Zee senyum.

"Kakak pasti kesini buat santai, malah jadi ngerjain skripsi ku," kata Marsha agak cemberut.

"Haha, santai aja lagi, udah kan ini beres? Dah makan belom, pesen makan yuk," kata Zee membuat Marsha senyum.

Mereka makan bareng sambil asik ngobrol ngalor ngidul bareng. Zee dan Marsha sebenarnya memang dekat sejak masih dikampus, karena Zee salah satu asdos favorit Marsha, dan keduanya sering menghabiskan waktu bersama untuk tutoring kuliah.

**************************************

Zeesha moment
Happy graduation zee

Happy reading

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Benang Merah Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang