07

883 125 14
                                    

Enjoy the story (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

***


Kini anak anak tengah bermain (dengan brutal) di ruang tamu. Entah Garin yang teriak teriak karna boneka kodok kesayangan nya di makeup oleh Echi, dan Echi yang mukanya dan muka boneka itu sudah cemong oleh make up.

Sementara Rion tengah duduk santai di sofa sembari melihat lihat fesbuk, dan dua pelayan tadi tengah nongki di meja depan halaman rumah Caine.

"CHI JANGAN CHI!" Pekik Garin yang melihat boneka kodok hijau nya sudah berubah kelamin karna di makeup oleh anomali ungu satu itu.

"Ck, kalo boneka nya gaboleh, berarti Garin aja yang ku make up in!" Echi kini tengah bercak pinggang, dengan boneka kodok Garin yang ada di salah satu tangan nya.

Sementara Garin kini sudah hampir menangis karna melihat boneka kodok nya menjadi tumbal Echi.

"Jangan aku! Tapi jangan boneka ku juga! Papimu aja!"

Echi awalnya ingin protes, namun ia terdiam sejenak karna memikirkan itu hal yang lumayan menarik untuk di lakukan.

"Hmmmzz.. kamu bantuin tapi?"

Garin mengangguk setuju mendengar perkataan Echi. Dari pada wajah nya yang jadi korban kan?

Echi dan Garin lalu naik ke sofa dan membuat perhatian Rion pada ponsel nya teralih pada kedua bocil anomali itu. Ia menatap mereka sejenak, sebelum bertanya.

"Apa?" Rion menyimpan kembali ponsel nya di kantong sembari melihat Echi.

"Papi! aku mau make up in papi" ucap Echi dengan mata berbinar penuh semangat.

"Make up!" Garin kini ikut semangat karna bukan dia lagi tumbalnya.

Rion menghela nafas sembari memijat pelipisnya, jujur saja kalau si anomali ungu itu bukan putrinya, sudah ia buang kelaut. Eh tapikan emang bukan- ekhem maaf spoiler

"Astaga.. jangan papi lah.."

Echi yang mendengar itu langsung cemberut sembari melirik Garin meminta saran. Garin yang melihat itu lalu berfikir sejenak, dan membisikan sesuatu pada Echi.

Sementara Rion hanya memperhatikan duo cebol anomali yang sedang khusyuk bisik bisikan di depan nya. Ia lalu menghela nafas dan menyesap kopi yang tadi sudah dibuatkan oleh Caine untuknya.

"Oke! Ekhem.. kalo papi gamau di make up in, aku nangis ngadu ke mami!"

Rion terbatuk beberapa kali ketika mendengar itu, dia lalu meletakan kopinya ke meja sembari membenarkan posturnya.

"Shht, jangan nakal. Cepet sini make up in aja!" Bisik Rion dengan sedikit penekanan.

Echi dan Garin lalu melakukan tos atas keberhasilan aksi mereka berdua, lalu mereka segera kembali naik ke sofa dan memulai sesi permake up an itu.


















































"Anak anak, makanan nya sudah selesai ku panasin- ah?.. pfft-"

Kini Harris yang baru kembali dari dapur hanya bisa menahan tawa nya ketika melihat wajah Rion yang penuh make up.

Rambut bagian poni nya di kucir ke atas, dan wajahnya cemong dengan bedak, lalu bibirnya berwarna merah dan di ombre dengan sedemikian rupa, serta blush on yang tebal di area pipi dan hidung nya, tak lupa dengan warna biru tua yang menjadi eyeshadow.

"Astaga Rion.. kamu-.. pfft- ahahahah" Harris tertawa lepas ketika ia tak lagi dapat menahan tawa nya.

Sementara Rion kini hanya menatap Harris dengan ekspresi malu di wajah nya, namun ia tak menyesali di make up oleh Echi. Kenapa? Karna kini ia dapat melihat Harris yang tertawa lepas dengan manis padanya. Dan juga..

Kini Harris udah mengambilkan make over, dan membersihkan wajah Rion dengan hati hati. Sementara Garin dan Echi sekarang kembali berdebat karna kini wajah Garin juga ternyata menjadi tumbal.

Namun walau keadaan sedang berisik sekarang, Rion tetap tak menyesali itu. Kini dia sibuk memperhatikan wajah cantik yang tengah membersihkan wajahnya dengan make over. Tangan Harris yang lembut dengan telaten membersihkan setiap make up yang tersisa di wajah Rion.

Posisi mereka pun kini terlihat cukup dekat, membuat wajah Rion merona dan wajahnya sedikit tersengal karna hal itu.

Setelah selesai dan tangan Harris perlahan menjauh dari wajahnya, Rion menahan tangan lembut milik Harris agar tetap menyentuh wajahnya. Kini kedua insan itu tengah bertatap tatapan.

- lagu Senorita mulai di putar sebagai backsound -

"Mas Rion-"

"MAMIIIII MAMIIII GARIN MI GARIN!!"

Mendengar pekikan Echi, kedua insan yang tengah bermesraan itu langsung menjauhkan diri mereka dengan sedikit canggung. Wajah Harris juga merona dan ia terlihat semakin manis karna malu.

Sementara Rion hanya menyeringai kecil, dan ia kembali memasang wajah bapak bapak fesbuk nya sembari melihat kedua bocah yang kini tengah menatap mereka dengan wajah kesal berlinang air mata.

"Garin? Echi? Kalian kenapa nangis sayang?.." Harris lalu membawa kedua anak kecil itu dalam pelukan nya, dan mengelus lembut kepala kedua anak itu.

"Mi Garin jahat mi.. masa Echi dibilang jelek.. " Echi cemberut sembari merengek di pelukan Harris.

"Kan memang!" Pekik Garin tak terima dirinya sendiri yang di salahkan.

"Huaaaa Garin kodok jelek!!" Echi kembali menangis sembari memeluk erat Harris. Sementara Garin juga ikut menangis karna takut di marahi oleh maminya tercinta.

"Utututututu~.. cup cup, gausah berantem ya?.. udah udah.. "

Harris dengan sabar mengusap air mata Echi dan Garin. Rion yang menonton moment itu sedari tadi hanya tersenyum kecil dengan senang melihat Harris yang telaten mengurus anak anak.

"Echi, jangan gitu sama Garin. Kalian harusnya akrab" Rion kini mendekati mereka dan mengelus pelan surai ungu Echi yang hampir sama dengan miliknya itu.

"Udah ya, ayo makan dulu.. itu mas Obi sama mas Udin nya ku panggil du-"

"Oh gausah, tadi udah pada makan kok" jelas Rion sembari tersenyum.

"Oh gitu.. yauda ayo"

Mereka pun makan bersama seperti keluarga bahagia di ruang makan, sementara Obi dan Udin yang mendengar perkataan boss nya dari luar hanya bisa menghela nafas sembari mengelus dada.

"Itu serius panci ga dipake buat nimpuk pala nya pa boss?" Obi bergumam lelah sembari mengambil kunci mobil dan bersiap untuk mencari makan di luar.

"Sabar ya tuhan.. " udin









End of chapter 07
...
..
.

Note author : "Maaf lupa kalo belom ak pencet update ny dari dua hari yang lalu, baru sadar sekarang🥰😘"

Stay away from my mom, guys! [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang