🌻jangan lupa vote🌻
--------------------------------------------------------------------------Mendengarkan gelak tawa dari banyak nya manusia adalah suatu anugrah. Karna tuhan memberkati kita dengan dua telinga. Namun bagaimana jika objek dalam hal yang tertawakan itu adalah kita. apakah si malang harus tersenyum juga.
Pria manis yang terduduk di antara kawanan nya .dengan senyum yang bertengger apik di wajah nya .Tidak dengan isi hati nya . jika berteriak bisa menyelesaikan masalah yang ada mungkin suara nya sudah terdengar oleh jagat raya
Namun nyata nya hal itu tak berguna"Lihat -lihat" menunjukan jari nya pada wajah ku "Ahaha perut ku sakit sekali tae. Dia sebodoh itu kah "hingga terdengar tawa menggelegar dari sang pembuat tawa
" Kau baru tau ya " memegangi perut nya dengan tangan yang bertengger apik di bahu kawan. dengan gelak tawa yang tak ada henti nya.
Teman lain nya menyahut dengan tawa yang tak kalah menggila seperti kawanan lain nya"Ahaha Bagaimana bisa orang tua mu mengadopsi anak dengan kebodohan di atas rata rata ini." Kalimat nya terhenti dan menatap pria manis yang terus tersenyum besama mereka "hai jungkook" lengan nya menyikut ku layak nya pertemanan di luar sana "ayo lah tertawa , ini hanya candaan saja . Yakan tae?"
Taehyung menghentikan tawa nya "yahh tentu saja "dengan senyum kotak terpatri di wajah dewa nya
Entah berapa kali pria manis ini menggumam kan dalam hari bahwa dia memuja ketampanan adik nya. Yahh walau hanya anak angkat jungkook tetap kelurga, kan?
Jungkook pov
Saat itu aku yang berusia 2 tahun, dengan kaki tangan mungil nya merangkak. Jika kalian berpikir aku berada di rumah .nyata nya salah, aku sudah tinggal di panti asuhan mutia sejak usia 2 hari setelah ibu meninggal kan dunia. Ayah? Entah lah aku tak mengenal nya.Dari yang ku dengar ibu ku adalah pekerja psk. Ia meninggal karna penyakit kelamin yang di derita .Dan saat usia ku 2 tahun keberuntungan datang untuk ku dari sang pencipta. Aku di angkat menjadi anak oleh pasangan dengan perangai yang baik dan ramah tamah.mereka belum di karunia anak saat itu. Orang tua mereka mengatakan bahwa memerlukan anak pancingan untuk memilki anak kandung penerus nya.
Kolot memang jika baru mendengar, namun nyata nya itu benar benar ada. Saat usia ku 3 tahun ibu hamil anak pertama. Taehyung lah yang ada di perut ibu nya, aku sangat bahagia walau sebenar nya aku tak mengerti apa-apa. Namun dari senyum kedua nya mereka sangat menanti kan kedatangan buah hatinya.
Hingga waktu berjalan begitu cepat nya Taehyung lahir .
Orang tua ku tak pernah membedakan anak angkat dan anak kandung nya. Aku sangat bersyukur akan hal itu .kami berdua tumbuh bersama. Hingga tak terasa kita menginjak sekolah menengah bersama. Aku duduk di bangku kelas 3 dan taehyung berada di kelas pertama. Yahh kami terpaut 2 tahun jauh nya.Taehyung sangat menghormati bahkan menyayangi ku. Kami selalu bermain bersama tak ada pertengkaran di antara kita
Hingga pada suatu hari dia membuka laci kamar ku. Membuka buku harian ku. Mungkin dia sedikit terkejut atau bahkan membenci ku. Dan saat itu semua mulai berubah senyum ku yang tulus menjadi abu untuk menutupi kesedihan hati ku.
Apa salah jika aku mencintai adik ku?Jungkook pov end
--------------------------------------------------------
Hari ini langit tak begitu tersenyum seperti biasa nya.gelap gulita menjadi panorama menghiasi hari nya. Jungkook berjalan dengan apik menuju halte bus terdekat. Saat menginjak kaki menaiki bus manik nya tak sengaja menatap sang adik yang selalu di puja dengan wanita.Cantik satu kata yang pantas untuk sang wanita
mereka terlihat sangat dekat. Atau bahkan memiliki hubungan yang lebih dari yang orang pikirkan tentang mereka, jungkook duduk di kursi paling depan agar tak mengganggu mereka dengan keberadaan nya. Hingga tak terasa bus melaju dengan cepat nya.
Di pintu gerbang sekolah jungkook melihat nya lagi. Taehyung mencuri kecupan pada wanita itu. Ia hanya bisa berdiam kaku lalu netra nya bertatap dengan manik sang adik tercinta .
"Ah bagaimana dia bisa tau aku sedang memperhatikan mereka "gumam jungkook dalam hati nyaSenyum aneh yang terpatri pada pahatan maha karya bak dewa zeus itu membuat jungkook berpikir "apakah taehyung sengaja melakukan nya " yang jungkook tau taehyung tak berpacaran dengan wanita atau hanya sekedar bercanda saja. Aku tak tau masalah nya apa.
Sore menjelang bunyi bell memasuki rungu setiap siswa. Jungkook pulang ke rumah dengan rasa hampa. Ini yang di rasa kan setiap hari nya sejak 6 bulan yang lalu taehyung tak lagi mau menegur atau sekedar menyapa saja .
Saat memasuki kawasan rumah kaki nya terhenti dengan mendengar teriakan marah. Itu taehyung kah ?
Pria manis itu tak berani membuka pintu atau sekedar mengetuk saja. Terdengar sayup-sayup di telinga" AYAH AKU TAK INGIN IA TINGGAL DI SINI LAGI. AKU MALU MEMILIKI KAKAK TIRI "
Kalimat ini yang hampir setiap hari jungkook dengar dari sang adik. Ia berkata pada orang tua nya bahwa dia di ejek oleh teman sebaya karna memilki kakak yang kolot dalam berpenampilan katanya ?
Saat bantingan pintu terdengar. Sudah di pastikan taehyung masuk pada kamar dengan amarah yang mengejolak pria manis itu berusaha membuka pintu dengan sangat pelan agar tak menganggu penghuni nya. nyata nya itu percuma, ayah dan ibu sedang duduk dan netra langsung berhadap pada nya .
"Nak kemari lah " ayah menyambung ku dengan senyum ramah nya
"Ayah sudah pulang kerja yah? " Jawab jungkook untuk mengalih kan rasa sakit nya
Ayah hanya diam lalu menarik tangan mungil itu dan memeluk nya " taehyung masih sangat muda, kau tau kan nak dia tak bisa membeda kan mana yang benar dan mana yang salah. Tak usah di ambil hati setiap ucapan nya "mengelus rambut halus berbau lavender
Satu tangan lagi mengelus bahu nya dan menatap nya dengan senyuman " Ayo, ibu sudah siap kan makanan"
Jungkook selalu bersyukur akan hal ini. Andai saja ia tak menulis hal bodoh itu.Mungkin keadaan tak akan serunyam ini. Menyalah kan keadaan tak akan merubah apapun yang terlukis apik di kanvas sang kuasa
Saat kembali ke kamar nya. Jungkook mengambil buku yang berada di dalam laci nya. Menulis adalah kegemaran nya
Suatu hal yang rahasia. Hanya ia dan yang kuasa yang mengetahui nya
'kehidupan adalah sebuah gambaran pada kanvas yang tak bernyawa, goresan yang telah tertata tak dapat di hapus oleh sang pencipta. Seni melukis tanpa menghapus terdengar cocok untuk menggambarkan dunia. Ku pikir aku akan bahagia bersama kelurga nyata nya kanvas tak menoreh serupa. Adik ku membenci ku karna aku mencintai nya atau karna aku seorang pria '------------------------------------------------------------------
Ku harap pesan yang maksud akan tersampai kan oleh pembaca
*Buah duku buah mangga
Jangan lupa untuk selalu bahagia *26 agustus 2024
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
√p'en_yes'alan,™Taekook™✓
FantasyΩ hanya sebuah kisah si manis dengan sejuta cinta untuk sang pria tercinta. namun tak di hargai oleh sang puja, mengatakan bahwa dia adalah makhluk tak berguna.Ω √taekook √bxb √taehyung ^top √jungkook^bottom