Author Pov
🍁🍁🍁
Setelah kekisruhan di lokasi pemotretan yang disebabkan ucapan Neti, kini semua sudah berjalan normal kembali. Tentunya ada yang berperan besar dalam kejadian ini.
Ria membuat peringatan untuk tidan membahas soal Keira dan David, saat Keira dan Neti pergi ke belakang. Entah untuk membicarakan apa.
Yang pasti itu adalah peringatan keras dari Ria. Mengingat Ria adalah wakil Ceo, perusahaan yang mempekerjakan beberapa model, dan Artis tanah air. Salah satunya Keira.
Keira tau tak mudah baginya melewati semua ini. Tapi berkat Ria dan dukungan Neti, Keira tetap melakukan pekerjaannya dengan profesional.
"Oke cukup untuk hari ini. Terimakasih Keira. Kerja bagus." Keira hanya mengangguk sambil tersenyum pada Ria. Bersamaan dengan itu, seseorang datang menemui Keira. Yang berhasil membuat keadaan kembali riuh.
"Hai Keira.. " sapa Leo yang dibuntuti seseorang dibelakangnya.
"Omaygat! Itu bukannya Nathan yah? Nathan Tjoe A On?" sahut salah seorang staf.
"Ha-hai.. Leo? Lagi ngapain disini?" Tanya Keira keheranan.
Jujur, tatapan Keira pun tak luput dari seorang Nathan yang berada di belakang Leo.
"Seperti kataku. Aku mau nunjukin sesuatu sama kamu."
Keira hanya menjawab dengan ekspresi 'Dia?' dengan mata yang tertuju pada Nathan.
"Yaff. Betul. Ada yang pengen Nathan omongin sama kamu. Boleh?"
Mereka pun pergi dari lokasi pemotretan ke sebuah kedai disana. Namun sebelum itu, Leo sudah pergi lebih dulu, karna ada hal mendesak katanya.
"Terimakasih untuk kemarin." ucap Nathan di sela-sela Keira yang sedang meminum kopi.
Keira memang secuek itu dengan orang yang baru di kenalnya. Ia tak memperdulikan imagenya. Yang ia mau, hanya bersikap nyaman dengan siapapun.
"Kemarin?"
"Iya. Leo bilang kamu yang nolongin aku saat mabuk kemarin. Maaf. Aku pasti bersikap konyol bukan?"
"Oh itu. Itu aku cuma kebetulan lewat. Gak perlu bilang makasih."
"Tapi tetap saja, aku merasa tidak enak. "
"Its okey. No problem. Tapi.. Kamu lancar juga yah bahasa Indonya. Kamu blasteran Belanda kan? "
"Jadi kamu tau saya?"
"Ya emang siapa yang gak tau kamu. Kamu tuh idolanya ciwi-ciwi Indo tau."
"Tidak juga." Kali ini, Nathan terlihat salah tingkah dengan ucapan Keira. "Aku belajar bahasa Indonesia dari rekan setimku. Tapi lebih banyak sama Leo." sambungnya, mengalihkan pembicaraan.
Keira hanya mengangguk mengerti, sambil melirik jam tangannya.
"Udah masuk jam makan siang. Kamu mau sekalian makan gak? Disini makanannya enak-enak loh."
Tanpa berpikir panjang, Nathan langsung mengiyakan ucapan Keira. Kebetulan, dia memang ingin lebih mengenal makanan khas Indonesia. Namun sebenarnya ingin lebih mengenal Keira juga.
Walaupun setelah makan, ada sedikit drama siapa yang membayar, yang akhirnya jatuh pada Nathan sebagai ucapan terima kasih.
Keira berjanji akan membalas traktirannya suatu hari nanti.
Tak butuh waktu lama bagi Keira untuk akrab dengan seseorang. Dia memang humble pada siapapun.
Nathan mengantar Keira pulang hari ini. Ya, jadwal Keira memang sudah rampung untuk bulan ini. Dan setelah itu, dia sudah menyiapkan beberapa list seperti liburan, mengunjungi berbagai kedai makanan, dan lainnya.
"Mampir di rest area dulu yah." Ucap Keira yang di iyakan oleh Nathan.
Sesampainya di rest area, Keira langsung mencari toilet. Karna memang ia sudah menahannya sedari tadi.
Namun sialnya, kebetulan Keira malah bertemu dengan David. Awalnya mereka saling bertatap mata, namun Keira lebih memilih berpura-pura tak melihat dan melanjutkan langkahnya.
"Sebenci itu kamu sama aku?" langkah Keira terhenti, setelah David menahan tangannya.
"David," dengan segera David melepaskan tangan Keira, setelah Leana memergoki mereka berdua.
Keira tak mengeluarkan sepatah katapun, sampai akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua.
Diperjalanan Keira hanya terdiam, membuat Nathan bingung, namun akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
"Keira, ada apa?" Tanya Nathan membangunkan lamunan Keira.
"Nathan, boleh aku menurunkan kursi untuk tidur sebentar?" ucap Keira mengalihkan pembicaraan, yang di setujui oleh Nathan.
Keira tidak sedang mengantuk sebenarnya. Moodnya hanya sedikit berantakan.
Sesampainya di alamat yang Keira berikan, tampaknya Keira benar-benar tertidur. Nathan tak tega membangunkan, hingga akhirnya dia menunggu Keira terbangun.
Hingga sekitar dua jam kemudian, Keira terbangun dengan Nathan tertidur di sampingnya. Lebih tepatnya Nathan hanya berpura-pura tidur.
Keira melihat sekeliling, ternyata ia sudah di halaman rumahnya.
"Nathan," Keira membangunkan Nathan lembut. "Sejak kapan kita sampe sini?"
"Entah. Mungkin sekitar dua jam lalu."
Keira buru-buru keluar dari mobil Nathan, namun sebelum itu dia sudah mengucapkan Terima Kasih terlebih dahulu.
Dikamarnya yang lumayan luas ini, Keira terpikirkan kejadian di toilet rest area tadi. Namun sesaat buyar, setelah ingatan tertidur semobil dengan Nathan lewat begitu saja.
......
To be continue..

KAMU SEDANG MEMBACA
Not Perfect Story
FanfictionAku tidak tau apa kisahku sebenarnya. Entah itu gelap, hitam, abu-abu sekalipun, aku akan tetap mencari kisahku sebenarnya. Karna aku tau, dalam gelapnya kisahku, akan ada cahaya yang menerangi hidupku.