bagian empat belas

1.4K 64 1
                                    

🌹
sorry bnyk typo

****

Paginya setelah selesai sarapan joongdunk menonton tv, mereka tidak ke kampus karna hari sabtu

“joong” panggil dunk

Joong meliriknya “kenapa?”

“gue mau bilang lo sesuatu tapi jangan marah” ujarnya

Joong menatap dunk heran “apa?”

“janji dulu jangan marah” dunk

“tergantung” joong

“ya udah ga gue kasih tau” dunk

“mau bilang apa, gue ga marah” joong

Dunk memperbaiki duduknya “maaf semalam gue pakai banyak uang lo” suaranya memelan

“gapapa, gue udah tau” joong,

“tau dari mana, perasaan semalam gue belum kasih tau” dunk

“ada notif pengeluaran” ucap joong Kembali berbaring badannya di sofa dan lanjut menonton series never let me go

“lo gak marah kan?” dunk

“ga dunk, pakai aja uangnya kalu masih mau”joong

“aa makasih joong-joong” dunk lanjut menonton series

Joong tersenyum dengar namanya di panggil dua kali sama dunk

Beberapa jam mereka menonton joong pikir dunk sudah tidur karna tidak bersuara sejak tadi, ternyata salah tiba-tiba joong mendengar suara isakan dia langsung hadap kebelakan yang sudah mendapatkan dunk menangis “lo kenapa nangis”

“kenapa tu om-om gila harta jahat bangat sama plamneung, hiks” dunk

Joong tersenyum “gapapa itung-itung ujian di hubungan mereka”

“tapi gue gak suka, dia jahat” dunk

Joong bangun dari tidurnya dan mendekat ke dunk “kalo ga suka sana pukul dia”

“lo yang pergi pukul dia, kan lo suami gue” dunk

Joong mengusap air mata dunk “nanti gue pukulin, udah ga usah nangis”

“tapi plam masuk rumah sakit joong, gimana kalo dia gak sadar? gue ga mau sad end hiks mau liat mereka bahagia” dunk dengan isakannya

Joong yang sudah dari tadi gemes sama dunk dia langsung memeluk dunk “berhetih nangis atau gue matiin”

Dunk yang di peluk kaget tapi dia langsung membalas pelukan joong menyandarkan kepala didadanya, dunk tidak mau kehilangan kesempatan seperti ini “jangan gue masih mau nontong”

“stop nangis kalo gitu” joong

Dunk tidak membalasnya tapi sudah berhentih menangis dia takut joong mematikan tv beneran

Belum selesai series yang mereka tonton dunk sudah tertidur "ini yang katanya mau liat Plamneung happy end"

joong langsung mengendongnya ke kamar dan menidurkannya dengan hati-hati “lo lucu, jangan nunjukin kelucuan lo di orang lain” ucap joong sambil mengecup sekilas bibir dunk dan ikut tidur

~

Dunk bangun dari tidurnya “gue ketiduran? Kok gue di kamar, joong mana” dunk membuka hp-nya sudah jam 2 siang “astga gue belum masak, anjir mana udah lapar” ucap dunk lalu pargi ke dapur

Sampai di dapur dunk lihat joong menyiapkan makanan “joong kenapa ga bangunin gue”

“tidur lo terlalu nyenyak” joong

“maaf gue baru bangun, sini gue lanjutin” dunk

“duduk aja, ga usah minta maaf gue juga baru bangun, ini gue pesan bukan masak sendiri” joong

“gue pikir lo masak sendiri” ujar dunk dan duduk di kursi

“kalo gue masak udah kebakaran dari tadi” joong

Dunk tertawa, joong memberikan makanan yang dia siapin ke dunk “nih makan”

Dunk mengambilnya “makasih” 

“hmm” joong

“tadi pagi rencananya gue mau ajak lo ke pasar beli stok makanan” dunk

“nanti sore aja” joong

“gak nanti besok aja gue udah malas hehe” dunk

Joong hanya mengangguk kepalanya

"lo gendong gue ke kamar? " tanya dunk

"iya" joong

"iii berat gak" dunk

"biasa aja" joong

"jujur aja gue berat gak?

" gak dunk natachai" joong

dunk mendengar itu senyum senyum sendiri "napa lo"

"hehe ga, lo udah selesai montong series yang tadi?" dunk

"belum"

"bagus deh nanti kita nontong sama sama ya" dunk

"iya, makan jangan terlalu banyak tanya" joong

"siapp"

****

🌹

🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
perjodohan~JoongDunk (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang