~ END

2K 66 7
                                    

🌹
bnyk typo

****

Dunk duduk diam di sofa dengan pikirannya sendiri joong yang baru saja datang berapa kali memanggilnya tapi dunk tidak menyahutnya.
Dunk juga ingin bekerja tapi joong selalu melarangnya kata joong soal pekerjaan biar nanti dia yang hendel dunk tinggal duduk dan melakukan semau dia saja yang penting tidak membuatnya cape. Jadi untuk bisnis perhotelan orang tua dunk dia kadang membantu tapi lebih sering joong yang bantu.

Karna tidak ada sahutan dari dunk joong mendekat dan memegang bahu dunk pelan “nata”

“ehh kamu udah pulang”

Joong duduk di samping dunk “mikirin apa?”

Dunk melirik lalu menggeleng kepalanya dengan pelan “ngga mikirin apa-apa, kamu cape ga?” dunk tersenyum dan mengahlikan pembicaraan

Joong menatap dunk dengan intens dan memegang tangan dunk “lagi mikirin apa, dari tadi aku panggil ngga nyahut-nyahut”

Dunk memeluk pinggang dan menyandarkan kepala di dadanya joong “joong…..”

“kenapa?” tanya joong

“aku mau punya anak juga kaya pondphuwin biar rumah rame, kamu kalu pergi kerja aku sendiri sepi bangat” ucap dunk dengan suara memelan

Joong terdiam beberapa saat mendengar ucapan dunk, jika di bilanng mau punya anak atau tidak sudah pasti joong mau sekali punya anak apalagi dengan dunk tapi kalu tuhan belum mempercayai mereka berdua mereka tidak bisa apa-apa.
“nanti kita ajak shoguun nginap lagi,biar rame okey”

Shoguun Narawin Lertratkosum anak sulung dari pondphuwin, anak yang paling di sayangi sama joongdunk apalagi dunk dia selalu membeli dan membawa shoguun kemana pun dia pergi kalau di kasih izin sama pond. Shoguun juga dekat dengan dunk bahkan lebih sering diam kalu sama dunk sudah bisa di lihat dari dalam perut phuwin shoguun maunya selalu di dekat dunk.

Karena kedekatannya dengan shoguun lah yang membuat dunk ingin sekali punya anak. “iya, tapi aku maunya anak aku sendiri yang selalu sama aku bangun dan tidurnya sama aku joong”

Joong menarik nafasnya merasa sedih mendengar setiap kata dari dunk “kita usaha lagi oke? Atau kalu kamu mau kita adopsi anak?” tanya joong

Dunk menggeleng kepalanya tadi sempat muncul ide mengadopsi anak tapi setelah di pikir Kembali dia tidak mau “ngga, aku maunya anak aku sendiri”

~

setelah pembicaraan beberapa bulan yang tentang anak dan dunk yang merasa kesepian joong akhirnya memutuskan untuk tidak terlalu sering kekantor apalagi sekarang dunk sedikit-sedikit sakit, dia kedinginan saja langsung sakit.
“masih pusing lagi? Kita pergi periksa ya?”

Dunk menatap joong tanpa aba-aba dia langsung memeluk joong “ehh kenapa ni tiba-tiba bangat peluk” joong

“aku pusing mau di gendong”

“aku gendong tapi kita harus pergi periksa” ujar joong, ini pertama kalinya dunk berbeda biasanya kalu dia sakit langsung mau pergi ke rumah sakit tapi sekarng joong sudah memaksanya dari kemarin tapi tidak pernah mau
Dunk dengan cepat mengangguk kepalanya entah kenapa dia ingin sekali di gendong joong

Joong mengendong dunk beberapa menit lalu mereka berdua pergi kerumah sakit. Joong menunggu dokter yang sedang memeriksa dunk tidak lama kemudian dia di panggil masuk juga “suami saya kenapa dok, dia akhir-akhir ini sakit terus, selain sakit dia juga sensitif sama apalagi aku lupa, oh iya sering ngelakuin hal-hal aneh juga” ucap joong Panjang lebar

dunk mencubit pinggang joong “kamu diam dengar dulu penjelasan dokter.”

Dokter tersenyum melihat kedua puspita di depannya “tidak ada gejala yang serius di tubuh pasien hanya saja mungkin efek hamil jadi dia sering sakit dan semacamnya”
Mata joong meleber meendengar kata hamil dari dokter “H-hah?!”

perjodohan~JoongDunk (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang