bagian sembilan belas

1.5K 66 3
                                    

🌹
bnyk typo

****

Sudah jalan beberapa bulan rumah tangga joongdunk dan dunk di perlakukan baik sama joong begitu juga sebaliknya, tapi kalo ada phuwin di antara mereka sudah pasti phuwin yang di utamain sama joong

Dunk heran dengan cara pemikiran joong, karna kalau dia jalan sama pond sudah pasti terjadi pertengkaran besar sementara dia bebas kemana saja dengan phuwin

“joong gue kangen bunda” ujar dunk

Joong meliriknya “mau ke rumah bunda?” tanya joong 

Dunk mengangguk kepalanya “iya”

“ayo” joong

“serius?  Lo juga ikut kan?” tanya dunk, memastikan, mereka pernah pergi ke rumah bundanya tapi joong tidak ikut masuk karna dia mau temani phuwin

“iya, gue juga udah lama gak ketemu bunda” ujarnya

~

“mau beliin bunda apa ya” pikir dunk

“kenapa tadi lo ga masak aja buat bunda” ucap joong

Dunk memukul jidatnya pelan “iya yah, lo kenapa gak bilang dari tadi sih” 

Joong tidak menangapinya “mau beli apa?”

“gak usah, nanti bilang bunda kapan-kapan aja” dunk

“gak enak sama bunda dunk” joong

“gapapa, nanti gue yang bilangi” ujar dunk

Joong mendengar itu langsung melajukan mobil mereka ke rumah bundanya dunk sampai di rumah mereka langsung turun dan mengetuk pintu

“iya bentar” teriak bundanya dari dalam

Dunk sudah tidak sabar bertemu dengan bundanya, pintu tebuka dunk langsung memeluk bundanya “astga sayang” kaget luna

“bunda dunk kangen” ucap dunk masih memeluk luna erat

Luna tersenyum mendengarnya “bunda juga kangen sama dunk, lepas dulu ayo masuk joong” luna mengajak joong masuk

Muka dunk melemas “dunk ga di ajak masuk bun” tanyanya

“masuk sayang, rumah sendiri masa di suruh lagi” luna

Joong melihat manjanya dunk ke bundanya hanya bisa mengeleng kepalanya

“kenapa kesini gak bilang-bilang biar bunda masak banyak” luna

“kita udah makan bun, maaf ya bun joongdunk kesini gak bawa apa-apa” ujar joong yang dari tadi sudah menunggu dunk kasih tau tapi dunk tidak berbicara apapun selain kata kangen ke bundanya 

“gapapa, kalian ke sini aja bunda udah senang” luna

“lepas dulu sayang, gak malu apa ada suaminnya di sini tapi manja terus” ucap luna

“biarin aja” dunk

“joong mau minum apa?” tanya luna

“eh ga usah bun, nanti kalo joong mau minum ambil sendiri” joong

“ya udah, dunk minggir dulu bunda mau angkat kue” luna

Dunk melepas pelukannya “bunda bikin kue? Pantes dunk kek cium bau enak”

Luna pergi kedapur untuk mengangkat kuenya dunk yang berdiri mau ikut bundanya, dia menghentikan langkahnya karena dengar hp joong berbunyi

“halo, kenapa phu?”

perjodohan~JoongDunk (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang