tiga puluh

1.6K 79 22
                                    

🌹
bnyk typo

****

Dunk membuka matanya melirik ke samping dan ternyata kosong.

Dunk bangun dan mencoba untuk duduk, sial semua badannya terasa sakit, apalagi di area intinya yang terasa sangat perih, bagimana tidak perih kalu joong saja tidak memberinya jeda dari siang sampai malam, hampir sepuluh jam mereka melakukan hubungan intim

Mulai dari jam 1 siang sampai jam setengah 11 malam memang benar joong tidak punya hati

dunk memakai Kembali selimut di sampingnya saat pintu kamar mandi terbuka dan menampakan joong yang baru saja selesai mandi

ia duduk diam dengan tatapan kosong, mengingat bagimana joong memperlakukan dia seperti tadi, ia benar-benar sakit hati, kecewa, sedih, marah, semuanya menjadi satu

Joong mendekat dan berjongkok di depan dunk “maaf” ujarnya dengan nada yang begitu lembut

Dunk tidak bisa berkata-kata dia ingin marah tapi mulutnya tidak bisa mengeluarkan apa-apa, dunk mendadak seperti orang bisu

Rasa bersalah di hati joong mengebuh-gebuh melihat dunk seperti sekarang, ia mengambil tangan dunk dan mengecupnya beberapa kali “dunk, gue minta maaf, maaf karna ga bisa nahan emosi gue, lo boleh hukum gue dengan hukuman apapun bakal gue jalani” ucap joong Kembali mengecup tangan dunk

Dunk menatap dunk dengan tatapan tajam “dengan minta maaf kaya gini lo pikir luka di hati gue langsung hilang?! Sakit semua badan gue, lo sadar ga hal yang tadi lo lakuin itu sudah seperti orang gila” ucapnya dengan air mata yang sudah jatuh

Joong menundunk kepalanya, dia benar-benar tidak sadar dengan apa yang dia lakukan tadi sulit sekali mengatasi emosinya yang tadi

“lo egosi joong! Lo lampiasin semuanya ke gue, lo yang sering dekat phuwin gue yang kena, lo brengsek joong archen, LO BAJINGAN! Gue benci lo!” dunk berteriak menagis sudah tidak tahan lagi dengan sifatnya joong

“maaf, jangan benci gue dunk, maaf gue tau gue salah, sifat egosi dan emosi yang ga bisa gue kendalikan” ujarnya, dunk membuang pandangannya ke arah lain

Di luar hujan deras  kilat dan Guntur pun ada bahkan cuaca saja tau kalu dunk tidak baik-baik saja

Hpnya joong tiba-tiba berbunyi membuat mereka berdua menatap ke arah meja, joong mengambil dan mengangkatnya

joong hiks” tangisan phuwin terdengar di hpnya joong

“lo kenapa? lo di mana?  Phu jawab pertanyaan gue”

di rumah, joong gue takut, hujan deras ga ada siapapun di sini”

“lo tunggu di situ, gue kesana sekarang, gak usah takut oke?”

Joong mematikan panggilannya dan berjalan ke arah lemari memakai pakaiannya lalu mengambil kunci mobil untuk pergi ke rumah phuwin

“mau kemana lo!”

“tunggu sebentar di sini, phuwin takut sama hujan deras, nanti gue balik kita selesain masalah kita” ucap joong

“gak! Gue gak mau, selesaiin masalah kita sekarang juga” tolak dunk

Joong yang mau melangkah pergi menghentikan langkahnya dan Kembali menatap dunk “dunk kali ini aja ngertiin gue”

“selama ini gue gak ngertiin lo?” tanya dunk

“tidak lama dunk nanti gue balik lagi”

“telfon pond suruh dia yang kerumah phuwin” ujarnya sambil mengambil hpnya untuk menelpon pond

perjodohan~JoongDunk (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang