Sinar matahari menyambut wajah shinyu yang baru saja sadar dari tidur nya, Dengan sisa tenaga shinyu mengedarkan pandangan keseluruh ruangan yang kian kosong.Dengan berat shinyu menghelakan napas nya. "gua kira bokap sama nyokap bakal ada pas gua kayak gini ternyata ekspetasi gua ketinggian," bibir shinyu bergetar menahan tanggis.
Belum sempat diri nya menangis seorang gadis dengan rambut panjang berwarna blonde masuk dengan punggung menghadap pada shinyu.
"hie.. itu lo?," tanya shinyu dengan keraguan.
gadis itu berbalik dengan perlahan kemudian menampilkan senyum yang cerah. "shinyuu akhirnya lo bangun juga," seru nya bersemanggat.
Shinyu yang awal nya ingin menangis kini merasakan kehanggatan pada dirinya karena pelukan yang diberikan hiyyih, Tidak tau harus merespon dengan apa shinyu hanya bisa menggelus punggung hiyyih yang memeluknya dengan erat.
"gua minta maaf sama sifat gua yang kekanakan shinn.. gua emang kayak bocah tapi bisa ga lo jangan korbanin diri untuk nyelamatin orang lain? gimana kalau lo bisa lebih parah dari ini? bakal banyak yang khawatirin lo shinyuu," cerocos hiyyih yang masih saja memeluk shinyu.
Shinyu kembali dibuat binggung oleh hiyyih karena jujur saja shinyu bukan pemberi respon yang baik. "gua minta maaf hiee. berarti kita udah baikkan?," tanya nya dengan ragu.
Hiyyih yang mendengar itu menjadi salah tingkah sendiri dengan perlahan wajah nya memanas. "apansih! emang kita pernah marahan ya?!," tanya nya dengan ketus.
Shinyu mendengus pasrah melihat sikap denial hiyyih mau tidak mau diri nya harus mengalah bukan?, "yaudah iya deh iya kita cuma ga ada topik beberapa hari ini".
Suara decitan pintu terdengar ditelinga kedua insan ini namun belum sempat tautan pelukan dilepas suara ledekan sudah memenuhi ruangan tersebut.
"piwitt~ anjay lah udah jadian nih pj dong pj," yunseo bersiul layaknya playboy.
"acikiwir jadi ini mereka musuhan biar kalau jadian bakal kangen-kangen gitu ya konsep nya?," bae ikut-ikutan mengoda kedua nya.
"dih bacot! gua sama shinyu temenan doang kok," hardik hiyyih dengan pipi memerah.
youngeun terkekeh geli. "yaudah kalau ga bener ga usah merah gitu dong pipi nya," ejek nya.
Situasi menjadi canggung apa lagi hiyyih masih saja diam dengan wajah memerah sedangkan shinyu hanya bisa tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
Mungkin sebagai orang terpeka jungwon membuat topik baru agar situasi menjadi cair.
"eh shin terus gimana pas lo dibawa kesini? maksud gua ditanganin nya gimana gitu..," tanya jungwon penasaraan.
"nah iya gua juga penasaraan anjirr, by the way makasih yah udah nolongin gua sama hiyyih. Kalau ga ada lo mungkin kita berdua udah celaka parah ya? walau lo juga celaka sih," timpal bae ber-terima kasih.
shinyu terdiam sembari menyiapkan kata-kata. "kalau masalah gua nolongin lo berdua santai aja kali karena kebetulan cuma gua aja yang sadar kalau kalian dalam bahaya, terus soal cara penangan nya gimana gua kurang tau deh soalnya kesadaran gua kayak hilang gitu," Jelas nya.
Bae yang terkenal dramatis mengigit bibir nya dengan mata berkaca lalu terisak-isak,"gua ga tau ada orang sebaik lo dan seganteng lo! makasih orang berhati malaikat".
Shinyu yang mendegar itu tidak bisa menahan untuk bergidik geli karena tingkah konyol Bae yang gampang ditebak namun tetap saja menggelikan.
"stop dangdut deh bae," ujar liz malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
RomanceI looked at him as a friend until I realized I loved him. Semua manusia mempunyai kisah cinta begitupula dengan dua orang yang awalnya hanya teman menjadi mempunyai rasa lebih dari pertemanan bahkan tanpa tau rasa itu akan menjadi batas antara kedua...