Lookkawe merasa hari-harinya di kantor semakin menyenangkan sejak Anda mulai memperlakukannya dengan lebih hangat. Keduanya mulai lebih sering berbicara di luar konteks pekerjaan, dan Lookkawe merasa ada kedekatan yang tumbuh di antara Anda. Setiap percakapan dengan Anda, yang dulunya terkesan dingin dan profesional, kini terasa lebih akrab dan menyenangkan.Suatu sore setelah jam kerja, Anda mengundang Lookkawe untuk menghadiri acara amal yang diadakan oleh perusahaan di sebuah galeri seni. Lookkawe merasa gugup namun sangat bersemangat. Acara tersebut bukan hanya kesempatan untuk berkenalan dengan rekan kerja lebih baik, tetapi juga untuk menghabiskan waktu dengan Anda di luar lingkungan kantor.
Ketika mereka tiba di galeri seni, suasana malam terasa elegan dengan pencahayaan lembut dan karya seni yang dipamerkan. Anda mengenakan gaun merah anggun, dan Lookkawe merasa terpesona melihat penampilan Anda yang menawan.
"Senang kamu bisa datang, Lookkawe," kata Anda sambil tersenyum lembut. "Aku pikir ini bisa menjadi kesempatan bagus bagi kita untuk bersantai dan berbicara lebih banyak."
Lookkawe merasa hatinya berdebar. "Terima kasih sudah mengundang saya, Khun Anda. Saya sangat menantikan malam ini."
Mereka mulai berkeliling galeri, mengagumi karya seni sambil berbicara tentang berbagai topik. Anda terlihat lebih santai daripada biasanya, dan Lookkawe merasa sangat nyaman berbicara dengannya. Seringkali, mereka saling berbagi cerita pribadi, dan Lookkawe merasa semakin dekat dengan Anda.
Di tengah acara, mereka berhenti di depan sebuah lukisan yang menarik perhatian Lookkawe. "Ini lukisan yang sangat indah," kata Lookkawe. "Ada sesuatu yang sangat menenangkan tentang warna-warnanya."
Anda berdiri di samping Lookkawe, dan mereka berdiskusi tentang lukisan itu. Saat berbicara, Anda secara tidak sengaja menyentuh lengan Lookkawe, dan Lookkawe merasakan aliran listrik kecil yang membuat hatinya bergetar.
Ketika acara hampir selesai, Anda mengajak Lookkawe untuk duduk di area luar galeri yang tenang. Mereka duduk di bangku taman, menghadap ke kota yang berkilauan di kejauhan. Angin malam yang sejuk menambah suasana romantis.
"Lookkawe, aku sangat menikmati malam ini," kata Anda dengan nada lembut. "Berbicara denganmu tentang seni dan berbagai hal lainnya membuatku merasa lebih baik."
Lookkawe tersenyum, merasakan jantungnya berdebar lebih cepat. "Saya juga merasa sama, Khun Anda. Ini adalah malam yang sangat menyenangkan."
Anda memandang Lookkawe dengan tatapan yang dalam. "Kamu tahu, aku merasa kita mulai saling memahami dengan cara yang berbeda. Aku merasa nyaman berada di dekatmu."
Mendengar kata-kata Anda membuat Lookkawe merasa bersemangat namun juga cemas. "Saya juga merasakannya. Ada sesuatu yang membuat saya merasa semakin dekat dengan Khun Anda."
Anda menatap Lookkawe dengan lembut, dan untuk sesaat, mereka saling berdiam diri. Lookkawelalu menghela napas dan berkata, "Lookkawe, aku ingin jujur padamu. Sejak kita mulai berbicara lebih sering, aku merasa ada sesuatu yang tumbuh di antara kita sesuatu yang aku tidak bisa pungkiri."
Lookkawe merasakan hatinya berdegup kencang. "Apa maksud Anda ?"
Anda tersenyum lembut. "Aku merasa ada ketertarikan yang lebih dari sekadar persahabatan. Mungkin ini terdengar aneh, tapi aku mulai merasa lebih dari itu."
Lookkawe merasa bingung namun juga sangat bahagia. "Saya juga merasakan hal yang sama, Khun Anda. Saya tidak tahu bagaimana mengungkapkannya, tetapi saya merasa tertarik pada Khun Anda lebih dari yang saya kira."
Anda meraih tangan Lookkawe dengan lembut. "Kita tidak perlu terburu-buru. Aku hanya ingin kita jujur satu sama lain dan melihat ke mana perasaan ini membawa kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
COE Dingin Dan Gadis Bawel
FanfikceKisah seorang COE yang bernama Anda anunta yang jatuh cinta kepada Asisten nya yang bernama Lookkaew