perpisahan

50 7 0
                                    

Haloo guys..

Happy reading📖
°
°
°

***
Ini masih lanjutan nya yaa^^

"E-eh

Gruduk..
Gruduk...
Gruduk..

Mereka kini berguling-guling di atas tanah sambil berpelukan dan memejamkan mata.

Bug!

Tiba-tiba punggung loenza terbentur dengan pohon yang ada di sana, alhasil membuat mereka berhenti berguling-guling.

Saat gadis itu membuka matanya dia melihat jika loenza sedang meringis kesakitan, walaupun loenza memakai topeng sekalipun.

"L-lo kenapa" tanya gadis itu dan langsung melepas pelukan mereka

"G-gue ga kenapa-kenapa" ucap loenza namun gadis itu tau jika dia sedang berbohong

"Kita ke gubuk itu aja, di sana ada gubuk" ucap gadis itu, sambil menunjuk gubuk yang tak jauh dari mereka

Gubuk itu adalah gubuk milik warga di sana, yang sengaja di bangun untuk berteduh jika pergi ke ladang

"Emang itu aman" tanya loenza

"Kayanya sih aman, lagian udah ga ada lagi yang ngejar-ngejar kita" ucap gadis itu

"Ayok kesana, biar gue bantu lo buat jalan ke sana" ucap gadis itu

"Gimana sama kaki lo" tanya loenza, karena dia tadi melihat jika kaki gadis itu berdarah lumayan banyak

"Gue masih bisa kok, kalo cuma buat ke situ doang mah" ucap gadis itu sambil tersenyum

Loenza bagaikan terpana oleh senyuman gadis itu yang sangat manis dan tulus, hingga gadis itu memanggilnya pun dia tak sadar.

"Woyy, lo kenapa diem aja, ayok kita ke sana" ucap gadis itu dan langsung memapah loenza yang sedang kesakitan itu

Tiba-tiba hujan turun dan membuat mereka panik.

"Ehh hujan, kita harus cepet' sampe ke gubuk itu sebelum hujannya makin besar" ucap gadis itu sambil memapah loenza

Walaupun sebenarnya gadis itu juga sedang menahan sakit dan ngilu di kakinya tapi dia juga mengingat jika loenza telah menolongnya tadi.
Jadi ini adalah sedikit balas budi dari gadis itu.

Kini mereka telah sampai di gubuk itu, dan langsung naik ke atas gubuk itu, untungnya gubuk itu masih bisa di tempati, dan ada pembatasan nya juga, antara luar dan dalam.
Jadi gubuk itu sekilas seperti rumah dan mereka bisa beristirahat sejenak di sini.

"Kita bakal sampe kapan di sini" tanya gadis itu

"Mungkin sampe fajar tiba" jawab loenza

"Kenapa gitu?" Tanya gadis itu

"Gue udah ngirim sinyal sama anggota gue, dia pasti akan datang" ucap loenza

Jeder!
Jeder!

Tiba-tiba suara petir bergemuruh dan membuat gadis itu kaget dan ketakutan, sehingga reflek memeluk loenza yang berada di sampingnya.

"Lo takut petir" tanya loenza

Dan gadis itu hanya menganggukkan kepalanya, yang masih memeluk erat loenza, dan loenza pun langsung mengusap lembut rambut gadis itu, untuk memenangkan nya.

Ketos Galak Itu Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang