xv. Miserable person

5 3 0
                                    

"K-Kilau?" sapa Ethan untuk kali pertama dan tidak ada balasan apapun dari sang gadis.

Sapaan kali pertama yang terlambat. Seharusnya ia sudah lakukan itu sejak pertemuan pertama mereka di perpustakaan sekolah, atau ketika bertemu lagi di kantin, ketika Ethan melihat Kilau masih tertidur di kelas yang sudah kosong, juga saat keduanya tidak sengaja bertemu di taman komplek rumah Ethan dan pertemuan dua pasang manik itu lainnya.

Ethan mengutuki dirinya sendiri, mengapa ia baru menyapa Kilau saat tubuh gadis itu sudah terasa dingin?

Setelah semua skenario palsu yang diciptakannya memenuhi otak, mengapa Ethan hanya menyebutkan nama gadis itu ketika menyapa untuk kali pertama?

Selama sekolah kehidupan Ethan terasa sangat sesak hingga terkadang pemuda itu lupa untuk bernapas. Segala tuntutan dan ekspektasi kerap menghantuinya tanpa henti. Namun, tidak setelah bertemu dengan Kilau. Ia seperti orang normal, tuntutan dan ekspektasi itu menghilang, otaknya dipenuhi skenario dan percakapan palsu dengan sang gadis yang tidak pernah Ethan utarakan.

Termasuk keinginan terakhir pemuda itu sebagai orang normal.

"A kiss," monolog Ethan setelah mengingat kembali percakapan terakhir di otaknya dengan Kilau.

"Keinginan terakhir aku sebagai orang normal, kamu tau?" katanya lagi.

"Sebenernya apa yang kamu pikirin tiap pandangan kita gak sengaja bertemu?" final Ethan.

How Sweet ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang