"Kenapa?" Haechan mengurungkan niat nya untuk masuk ke kamar kala menatap Jaemin yang hanya berdiri di depan pintu kamar.
"H-hah? Engga, gak kenapa napa," Jaemin tersenyum kikuk, namun masih tak juga membuka pintu kamarnya sendiri.
....Jaemin takut!
"Lo belum ngantuk?" tanya Haechan bingung, memilih bersandar di pintu kamarnya seraya menatap Jaemin.
"Ngantuk, ini juga mau tidur kok," jawab Jaemin cepat. Namun tindakannya berbanding terbalik dengan ucapannya, lelaki itu masih saja berdiri di depan pintu kamar.
Haechan diam sesaat, sebelum kemudian teringat bagaimana heboh nya Jaemin berteriak saat menonton film hantu tadi.
'Pftt--dia takut? Gemes banget.'
Haechan berjalan mendekati Jaemin dan membuka pintu kamar lelaki itu, "Ayo, gue temenin lo tidur."
"Gue gak takut!"
"Gue gak bilang lo takut?"
Jaemin mengerjap, memilih segera masuk kala merasa tadi salah ucap, ia merebahkan diri di kasur dan memeluk erat guling nya.
'Kalau ni guling berubah jadi pocong gimana?'
Haechan hanya bisa mengernyit aneh saat anak itu melempar guling ke sofa dan beralih meraih selimut lalu menyelimuti seluruh tubuh bahkan wajah nya.
'Kalai gini--entar pas gue pindahin selimut malah muncul kuntilanak gimana?'
Dan lagi lagi Haechan hanya bisa menatap aneh pada Jaemin yang kini juga melempar asal selimut nya. Tidur terlentang dengan kening mengkerut seolah tampak berpikir keras.
"Disini gak ada hantu--"
"Shutt, jangan bicara apapun, gue mau tidur," sela Jaemin cepat, menutup wajah dengan kedua tangannya dan mencoba tidur.
Haechan tersenyum geli, memilih menghidupkan hp nya seraya menunggu Jaemin benar benar terlelap.
"Jaem, gue ke kamar mandi dulu ya."
Jaemin membuka sebelah matanya, "Jangan lama ya, di kamar mandi dingin, mending disini."
Haechan mengangguki perkataan aneh anak itu. Memilih segera ke kamar mandi dan mencuci rambutnya dengan asal. Kebiasaan aneh Haechan, selalu mencuci rambutnya agar merasa lebih tenang dan dingin.
"Haah anjing, kalau gak mati gak bakal kelar kelar masalah hidup," gumamnya.
Tak peduli meski kini nyaris setengah bajunya basah karena tetesan air dari rambutnya sendiri.
Tok tok tok
"Chan? Kok lama?"
Haechan mengerjap, Jaemin setakut itu? Haechan kan ada di kamar mandi kamar Jaemin!
Cklekk
"Udah, sana lanjutin tidur lo."
Jaemin menatap Haechan lekat, sebelum langkahnya berlalu mendekatu lemari dan mengambil handuk.
"Emmm, mau gue keringin rambut lo pake hair--"
"Enggak, ini udah jam 2 pagi, besok lo sanggup bangun kalau kak Ten datang?"
Jaemin mencebik, menyerahkan handuk di tangannya pada Haechan sebelum kembali merebahkan diri dan memejamkan mata.
Haechan menatap handuk putih di tangannya, kemudian meletakkan handuk tersebut ke atas nakas. Menatap Jaemin yang memejamkan matanya, Haechan kembali memilih bermain hp di tengah kesunyian tersebut.