Hanbin meringis, menarik Haechan yang kini tampak begitu marah.
"Chan santai, si Felix pasti baik baik aja, dia kan manusia bar bar, 2 jam juga pasti sembuh," ucap Hanbin asal.
Tidak, keadaan Felix lumayan parah. Nyaris seluruh tubuhnya terdapat luka bekas hantaman benda tumpul, mungkin saja balok. Dan karena itu juga, dua tulang rusuk lelaki itu patah.
Rahang Haechan mengeras, "Jeno sialan, dia sendiri yang harus bayar semua ini! Liat aja!"
Haechan tak terima, ia benar benar tak terima!
Ting!
Lion
|tuan muda Jaemin kabur"ARGHH JENO SIALAN!!"
Hanbin melotot, sadar Haechan benar benar marah, "Haechan--"
"Minggir!"
Tubuh Hanbin termundur begitu saja kala Haechan mendorong nya kasar, lelaki itu berlari pergi dari depan ruang rawat Felix dengan wajah penuh amarah.
"Ck, jangan sampe Haechan bunuh Jeno, bisa bisa dia di amuk ayah nya lagi."
________________________
Suara pintu yang terbuka membuat Jaemin keluar dari selimut tebal yang tadi ia gunakan untuk membalut dirinya sendiri.
"Jisung?"
Jaemin mengerjap tak percaya kala melihat salah satu teman Jeno yang kini masuk ke kamarnya dengan jas hitam dan masker hitam layaknya seorang bodyguard.
Setelah nyaris sejam di kamar karena terlalu takut dengan bentakan Haechan tadi, kini raut kacau Jaemin spontan berubah kaget.
"Sttt, ayo pergi dari sini," bisik Jisung cepat. Menarik Jaemin untuk bangun dan memeriksa keadaan lelaki itu.
"Gue baik baik aja, tapi--g-gimana caranya pergi?"
Jaemin kembali kacau, teringat dengan ancaman Haechan saat pertama kali, bagaimana jika Haechan benar benar bisa menyekap nya kembali?
Tangan Jaemin yang gemetaran dengan cepat menyentuh lehernya sendiri, "G-gimana ka-lau Haechan t-tau?"
"Gak akan, percaya sama gue. Ada yang lain di bawah sana, di tangga darurat juga ada, jangan panik, biasa aja, jangan sampai bodyguard di luar curiga."
"Haechan gak ada, dia keluar beberapa menit lalu, lo harus tenang biar yang di depan percaya, ngerti?"
Jaemin mengangguk ragu, mencengkram ujung jas Jisung kuat, menarik nafas dalam dan berusaha memasang raut wajah santai walau kini jantung nya berdegup kencang karena ketakutan.
Keduanya melangkah keluar, netra hazel Jaemin benar benar berkeliaran tak tentu arah kala Jisung membuka pintu apart.
Cklekk
"Berhenti, tuan muda Jaemin tak diizinkan keluar, apa yang kau lakukan?"
Deg
Jaemin menunduk takut, nyaris mundur jika saja Jisung tak menggenggam tangannya.
Jisung memasang wajah marah, "Apa apaan kau ini?! Kau tak tau tuan muda Haechan menyuruh ku membawa Jaemin kesana?"
"Jangan membuang waktu kami, jika tak percaya segera hubungi tuan muda Haechan!" sambung Jisung lagi.
Jaemin melotot, menatap Jisung tak percaya, benar benar yakin semua akan kacau dan Haechan--mungkin saja akan merantainya sesuai ancaman saat itu.
Jaemin benar benar akan mati..
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Go
Ficção AdolescenteJaemin--lagi lagi harus berurusan dengan musuh Jeno..