Haechan tertawa sinis kala sadar benar benar ada mobil dan motor yang mengikutinya pulang sekolah.
"Ah Jeno, kenapa susah payah nyoba cari Jaemin sih? Lo gak bakal bisa nemuin dia," Haechan memilih melajukan mobilnya menuju salah satu mall.
"Gak ada siapapun di antara kalian yang bisa nemuin Jaemin, gak akan ada," desis nya.
_________________________
"Itu gosong!"
"Ya makanya lo balik--TELURNYA BUKAN WAJAN NYA!"
Jaemin mendadak pusing melihat dua manusia yang sedang memasak (menghancurkan dapur) tersebut.
Felix dan Hanbin.
"ITU GARAM GOBLOK!"
"Yaudah sih, teh asin, gitu doang ngamuk--IKANNYA GOSONG LAGI!"
"Guys.."
"Bentar, coba tes lagi. Ambil daging ayam di kulkas--"
"Telur aja deh, kenapa gosong mulu sih? Kompor sih Haechan kaga bener nih, kompor murah--"
"Murah mata lo! Tinggal tekan kaga mutar ya ini gobs cara hidupinnya--"
"Bacot netijen, kompor mak gue di rumah kaga begitu tuh, kaga pernah gosong--"
"Siapa yang masak?"
"..mama gue sih."
"Makanya gak gosong! Kalau lo masak apes mulu!"
"Perlu kaca gak lo bule jadi jadian?"
"AYAM NYA GOSONG!" Jaemin berteriak frustasi, kenapa dua manusia itu bertengkar dan melupakan ayam yang sedang di goreng.
"WOYLAH!" Felix dan Hanbin berteriak bersamaan kala melihat keadaan daging ayam yang entah keberapa kalinya gosong tersebut.
Jaemin meraup wajahnya kasar, bangun dari duduknya dan mendekati keduanya, "Minggir, biar gue yang masak. Gue buatin mie aja supaya kalian masuk RS terus gak kesini lagi."
Hanbin meringis, "Kembaran si Haechan parah juga dah."
Felix segera menarik Hanbin untuk duduk di kursi meja makan, menatap Jaemin yang kini benar benar merebus mie instant.
"Tapi gak mirip ya, kalau gak mirip namanya kembar apa sih? Kembar siam?"
Felix mengerjap, "Kembar siam tuh gimana?"
"..gak tau.."
"Kembar tak seiras dah, iyakan? Gak mirip di sebutnya kembar tak seiras kan?"
"Apasih anjing, gak paham gue. Yang jelas mereka kembar kata si Haechan, udah gak usah di pikirin. Mungkin muka sesuai keyakinan masing masing."
"Si goblok.."
"Jaem dulu lo dimana? Kok gak tinggal disini? Gak pernah liat lo juga tuh gue," Hanbin bertanya santai meski baru berkenalan tadi.
Jaemin sontak terdiam, "G-gue dulu di rumah yang lain, jarang kesini juga"
Waah Jaemin bahkan berbohong untuk Haechan sekarang..
Hanbin mengangguk, "Oh, pantesan."
Jaemin hanya bisa menarik senyum tipis, lagi lagi teringat dengan Jeno, ah dia rindu kembarannya itu..
____________________________
"Lo mau morotin gue?"
Renjun tertawa pelan, menutup buku menu dan beralih menatap Haechan. Ia membuka masker hitam dan kacamata baca nya, "Lo ngapain kesini?"