14. Let me go

1.4K 315 44
                                    

Haechan termenung, sebenarnya--ini bukan masalah besar, ia tak punya masalah besar dengan Jeno sampai harus terus menyekap Jaemin seperti ini.

Masalahnya hanya karena Jeno menerobos masuk dan menyerang banyak anggota nya yang menolak memberi tahu dimana Haechan saat itu, dan menuduh Haechan membunuh salah satu anggota Jeno. Selesai, tak ada masalah lain.

Haechan hanya menyekap Jaemin sementara sebagai peringatan untuk Jeno agar tak gegabah mencari masalah dengannya.

"Tapi--"

Haechan--tak mau melepaskan Jaemin..

"Kenapa gue harus bebasin Jaemin?"

Benar, kenapa?

--anggap saja--itu bayaran untuk kelakuan Jeno saat itu?

Ya, Haechan hanya ingin Jeno tau dia salah mencari lawan, karena itu Haechan tak akan melepaskan Jaemin.

Benar..

Sebentar lagi saja, Haechan akan menahan Jaemin sebentar lagi..

Hanya--sebentar lagi..

_____________________________

"Oh, jadi cara nyelesainnya gini? Persis kayak yang kakak contohin?"

"Ya enggak persis juga, kan beda soal Jaem," sahut Ten seraya terkekeh.

Jaemin menghela nafas kasar, menggigit pena di tangannya dengan gemas, "Otak aku rasanya kebakaran. Kok susah ya?!"

"Makanya di pahami dulu soalnya."

"Iya iya, udah aku baca puluhan kali nih. Bentar aku baca sepuluh kali lagi. Kalau gak bisa nanti aku marahin soalnya biar bisa."

Haechan yang duduk di atas sofa hanya bisa menggeleng pelan mendengar hal tersebut. Ternyata Jaemin seperti ini ya, persis anak anak yang merengek saat belajar.

"Chan, ini udah jam setengah sembilan lho? Ini udah telah banget, lo kapan rencananya mau sekolah?" Jaemin menatap Haechan dengan tatapan tak percaya.

Ada ya manusia yang lebih parah dari Jeno seperti ini..

"Jam--sepuluh lah, sejam sebelum istirahat," jawab Haechan seraya melirik jam di dinding.

Jaemin meringis, "kayak sekolah punya bapak lo aja ya."

"Emang punya bokap gue kok."

"...."

_________________

"Ha?"

Jeno tersenyum miring, "Lempar itu ke mobil Haechan supaya kita bisa tau lokasinya."

"Gue suruh sama Ricky--"

"Gak, jangan suruh sama dia. Gue--curiga sama dia," desis Jeno.

Jisung mengerjap, "Kenapa?"

"Feeling? Pokoknya jangan kasih tau siapapun. Gue yakin Haechan bakal datang langsung karena kita nyeret Felix."

Helaan nafas kasar Jisung terdengar, "Tapi--lo mukul Felix parah banget. Bisa bisa Haechan ngamuk part 2, terus lo yang di culik langsung."

"Gak bakal--"

Ting!

Renjun Cina
|Gue di depan rumah lo!!

Jeno berdecak, "Gue balik ke rumah bentar, lo semua siap siap, bisa aja si Haechan bawa banyak anggota."

"Iye iyeee, sans. Gue bisa handle kok, lagian ada Ayen juga."

"Yaudah gue balik dulu."

__________________________

Let Me GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang