Zayyan kembali bertemu dengan Michael. Kali ini mereka berdua di rumah sakit. Abraham melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum pil tidur, dia overdosis. Untungnya Jhonny selaku teman satu kosan, langsung sigap membawanya ke rumah sakit. Ini kali pertama Zayyan bertemu dengan Jhonny.
“Keluarga Abraham?” tanya Dokter.
“Keluarganya sudah tidak ada, Dok. Saya teman satu kosan. Ini boss-nya,” jawab Jhonny.
“Mantan boss,” Michael membenarkan ucapan Jhonny.
Dokter langsung memasang wajah sinis kepada Michael. Tanpa banyak bertanya lagi Dokter meminta Michael untuk masuk. Di dalam, dokter menyerahkan catatan bunuh diri yang berisi kebencian mendalam kepada Michael. Michael tentu saja terkejut, dia menolak menjadi alasan Abraham mengakhiri hidup.
“Dia saja yang mentalnya lemah,” ucap Michael pada si dokter.
Dokter itu hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tetapi, mau bagaimana? Memang bukan Michael tersangkanya, dan lagi tidak akan ada keluarga korban yang akan menuntut Michael untuk kejadian ini. Dengan jelas Abraham menuliskan kekesalannya dan meminum obat tidur itu.
Dokter keluar bersama Michael, kemudian disusul oleh dua perawat laki-laki yang membawa kasur Abraham dan kain putih yang menutupi seluruh tubuh Abraham.
“Abraham Alexi Pratama, pada pukul 21:56 dinyatakan meninggal karena overdosis. Jenazah akan dikremasi malam ini pukul 22:10 dan dibawa ke rumah duka Grand Heaven,” ucap si Dokter.
Tidak ingin munafik, Michael dan Zayyan tidak menitikkan satu bulir air mata pun. Mereka berdua, 'kan, tidak mengenal Abraham dengan dekat. Berbeda dengan Jhonny yang lumayan hampir histeris kehilangan Abraham. Karena tidak mendapat respon baik dari Michael, Dokter menyerahkan surat bunuh diri itu kepada Jhonny. Karena nama Jhonny juga tertera di sana.
Sepeninggal Dokter, Michael langsung bertanya kepada Zayyan, kenapa dia ada di sini? Zayyan yang cukup terkejut dengan pertanyaan itu, juga tidak bisa menjawab. Zayyan, 'kan, bukan siapa-siapa di sini. Kalau Michael, 'kan, pasti dihubungi karena dia boss Abraham. Jhonny adalah yang mengantar Abraham ke rumah sakit. Kalau Zayyan?! Dia ngapain di rumah sakit?
Mendapati boss-nya sedang kesulitan mengatasi situasi itu, Paman Felix Yang langsung mendatangi boss-nya dan memberitahu kalau mereka sudah mendapatkan panggilan dari farmasi.
“Oh, iya, kamu ambil dulu saja,” ucap Zayyan pada Pamannya.
“Siapa yang sakit?” tanya Michael.
“Aku. Aku terus mimpi buruk dan tidak bisa tidur. Jadi aku kemari, kebetulan aku melihat kamu, jadi aku menghampirimu. Benar-benar sebuah kebetulan,” ucap Zayyan beralibi.
Dua petugas kepolisian datang. Untungnya Jhonny masih berhubungan baik dengan petugas kepolisian lainnya. Jadi, dia langsung meminta kedua temannya untuk mengantarkan Abraham ke rumah sakit. Mereka berdua ingin mengecek kondisi Jhonny dan Abraham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemine • Zayyan Xodiac
FanfictionE-book project X-BLISS' author by [SOVELY-GLOW 𝜗𝜚˚⋆ ©Dindaabdi] A Zayyan fanfiction. [A. Teenlit] ִֶָ𓂃 ࣪˖ ִֶָ་༘࿐ Selepas kepergian tragis sang ibu, Zayyan berubah menjadi sosok yang angkuh dan tanpa welas asih. Dia bersedia melakukan apapun untu...