07. ENEMINE 1

11 2 1
                                    

“Oh! Maksud kamu selama ini kamu kerja dibantu dia?!” protes Zayyan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh! Maksud kamu selama ini kamu kerja dibantu dia?!” protes Zayyan.

“Eng-enggak begitu, Pak. Saya cuman minta tolong dia dua kali aja. Pertama ke rumah Bapak malam itu, kedua hari ini,” jelas Fara.

“Kamu mau saya pecat?!” bentak Zayyan.

“Hei, Bapak Hamad Ali Zayyan! Jangan sembarangan, ya, kalau bicara! Mana ada bos yang baik mengancam karyawannya begitu?! Bapak tidak boleh seperti itu!” Dania akhirnya naik pitam juga.

“Kamu lebih baik diam dan tidak usah ikut-ikut,” ucap Zayyan masih kesal. Akan tetapi, dia bicara dengan nada biasa tanpa membentak. Pertama, dia hampir jantungan mendengar gadis asing itu memanggil namanya lengkap sekali. Kedua, dia terkejut ada seorang perempuan yang berbicara dengan nada tinggi padanya, selain mendiang ibunya.

“Kenapa? Bapak Zayyan mau pecat dia? Terus saya mau diapakan kalau saya ikut-ikut? Huh!” Dania malah memprovokasi Zayyan.

Paman Felix mengisyaratkan agar Faradiba segera membawa Dania keluar dari kantor. Akan tetapi, Zayyan yang mengerti isyarat itu menolak.

“Kamu saja yang pergi! Gadis tidak sopan ini, biar di sini!” ucap Zayyan.

“Tap-tapi, Pak ...,” ucap Faradiba gemetaran.

“Ayo keluar dulu,” ucap Paman Felix sembari mengajak Faradiba pergi.

Meskipun tinggal berdua saja dengan Zayyan, Dania sama sekali tidak takut. Jangan lupa, Dania bukan gadis miskin yang mengemis. Dia anak orang kaya dan sekarang jadi istri orang kaya juga.

“Kalau kamu sadar, kamu itu tidak sopan pada saya sejak pertama kita bertemu,” ucap Zayyan.

“DAN KALAU BAPAK ZAYYAN SADAR, BAPAK, TUH, SUDAH MENJADI ORANG MENYERAMKAN SEJAK KEMATIAN IBU BAPAK!” Dania benar-benar tidak punya rasa takut.

Kalimat itu sukses membuat Zayyan terdiam seribu bahasa. Seolah Tuhan menyadarkannya melalui Dania.

“Jangan sok tau tentang saya!” ucap Zayyan.

Ya, itu benar, sih! Dania memang tidak tahu menahu soal kehidupan Zayyan. Sedikit yang dia tau dari Michael, Zayyan adalah teman Michael. Di malam pernikahannya saja, Michael mengajak Dania menyempatkan diri untuk melayat. Itu adalah kali pertama dia bertemu Zayyan.

Lalu sisanya, yang dia ketahui soal Zayyan dari Faradiba adalah perubahan sikapnya. Ya, meskipun Dania tidak ikut merasakan perubahan sikap itu. Dia cukup muak dan kesal mendengar nama Zayyan, setiap kali Fara mengeluh tentang bos dan pekerjaannya.

“Bapak benar! Saya emang enggak tau apa-apa tentang Bapak! Tapi saya cukup tau, kalau perubahan sikap Bapak itu berdampak ke teman saya, dan itu merugikan dia!” ucap Dania membela diri.

“Berapa kali kamu ke kantor ini?” tanya Zayyan kesal.

“Bapak enggak perlu tau!” jawab Dania.

Zayyan memojokkan Dania, sampai tubuh mungilnya terjatuh dan terduduk di sofa dekat meja kerja Fara. Zayyan kemudian berjongkok di hadapan Dania. Dengan tatapan intens dia memerhatikan Dania. Dania merasa sedikit kurang nyaman, tetapi dia tidak terlalu takut dengan Zayyan. Kalau Zayyan berani macam-macam padanya, dia hanya perlu bilang ke daddy-nya.

Enemine • Zayyan XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang