8

58 7 0
                                    

Di dalam galeri seni yang tenang dan penuh estetika, suasana dipenuhi dengan keanggunan dan keheningan yang khas. Dinding-dindingnya dihiasi dengan berbagai lukisan dan karya seni yang tertata rapi, masing-masing menceritakan kisahnya
sendiri melalui warna, bentuk, dan tekstur yang unik. Pencahayaan yang lembut dipasang dengan cermat, menyoroti setiap detail dari karya-karya tersebut, membuat setiap sudut ruangan terasa hidup.

Pengunjung bergerak perlahan dari satu karya ke karya lain, seolah-olah tenggelam dalam dunia yang diciptakan oleh para seniman. Suara langkah kaki yang tenang dan desahan kekaguman sesekali terdengar, menambah nuansa reflektif di ruangan itu. Beberapa orang berdiri dalam diam, terpaku pada sebuah lukisan yang menggetarkan jiwa mereka, sementara yang lain terlibat dalam percakapan pelan, mendiskusikan interpretasi mereka tentang seni yang dipajang.

Di sudut galeri, terdapat sebuah instalasi seni yang menarik perhatian banyak orang. Sebuah patung modern dengan bentuk abstrak berdiri di tengah ruangan, dikelilingi oleh pengunjung yang mencoba menguraikan makna di baliknya. Cahaya yang dipantulkan oleh permukaan patung tersebut menciptakan bayangan yang dinamis di lantai dan dinding, menambah kedalaman visual pada karya tersebut.

Galeri itu sendiri memiliki atmosfer yang mendukung konsentrasi dan introspeksi. Bau halus dari cat minyak dan bahan seni lainnya tercium samar-samar, menambah keaslian pengalaman yang dirasakan oleh para pengunjung. Latar belakang suara musik klasik yang diputar lembut semakin memperkuat suasana yang mendalam dan penuh apresiasi.

Di pojok ruangan, beberapa seniman yang karya-karyanya dipamerkan tampak berbincang dengan pengunjung yang tertarik, menjelaskan inspirasi di balik karya mereka. Di sisi lain, ada juga mereka yang duduk di bangku, memandangi satu karya dengan tatapan penuh makna, membiarkan seni berbicara langsung ke hati mereka.

Disisi lain, Neo bersama Nigella berbicara bersama. "Jika kau invin mulai.bekerja hari ini, kau harus membersihkan tempat ini terlebuh dahulu. Ayah bilang kau harus banyak bergerak agar cepat sembuh dan ingatan mu kembali. Kenapa? Kau tidak mau?"

Neo memantapkan diri, dia tahu betul bahwa Nigella tidak menyukainya atau lebih tepatnya Nigella tidak menyukai Neo. "Katakan padaku kenapa kau tidak menyukaiku."

Beberapa menit yang lalu, Nigella dan Elis memanggilnya untuk berbicara saat di rumah. Seperti yang Nigella katakan di meja makan, dia benar-benar mencari tahu identitas Gabby. Neo tidak tahu apakah Nigella tahu identitas aslinya, Jonas pasti tidak akan membiarkan Nigella menghancurkan rencananya. Satu lagi—Jonas akan melindungi identitas Nani sampai dia bisa mencapai tujuannya.

"Apa?"

"Aku ingin hidup rukun dengan keluarga ku. Jadi aku harus mengetahui alasannya agar aku bisa memperbaikinya."

Alis Nigella bergerak, tidak senang. "Adik ipar, sepertinya ku salah paham aoan sesuatu. Kita bukan keluarga. Kita hanya orang yang tinggal bersama, kita makan bersama. Satu-satunya alasan kita makan bersama karena kita membutuhkan satu sama lain. Tidak mungkin kita bisa menjadi keluarga. Kau pikir aku tidak menyukaimu? Kau salah. Aku membencimu. Aku sangat membencimu hingga aku ingin menghabisimu."

Wajah Neo bahkan tidak bisa berekespresi lebih normal karena sudah terbiasa dengan suasan kaku di rumah dan interaksi bersama orang-orang ambisius licik.

"Kau akan tahu saat kau ingatan mu kembali. Atau kau mungkin sudah ingat sekarang. Untuk sekarang, bersihkan kamar mandi jika kau masih ingin makan bersama."

Neo menghela nafas lembut saat Nigelle pergi setelah menabrak bahunya. Wajahnya baru bisa berkedip, matanya berbinar sedih. Menatap pantulan dirinya di dinding. Berbalik kaget saat melihat punggung yang sangat dia kenal.

"Apa aku salah lihat?" Gumamnya memijit pelipis dengan setengah frustasi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL] Not Me [DewNani]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang