Xiao Ying dan Yue Lan terus berlari tanpa tau akan menuju ke mana. Sampai ketika mereka tiba di sebuah gerbang yang ternyata itu adalah Gerbang Naga Biru.
Mereka berhenti tepat di gerbang itu dengan nafas terengah-engah dan pakaian yang kotor karena debu bekas dari pertarungan mereka dengan dua orang dari sekte Tianwaitian sebelumnya. Tanpa mereka sadari, di sana bukan hanya mereka saja tapi juga ada Tuan Li, Baili Dongjun, Yin Luoxia dan murid dari Tuan Li lainnya yaitu empat dari delapan Pemuda Beili.
Yin Luoxia segera menghampiri mereka, melihat pakaian mereka yang kotor dan wajah mereka yang kelelahan. "Apa yang terjadi? Kalian baik-baik saja?" tanyanya dengan nada lembut, meski ada kekhawatiran yang jelas terlihat di matanya.
Xiao Ying mengangguk pelan, meskipun ia sempat tersentak karena tak menyadari ada orang lain di sana. "Kami... Baik-baik saja," katanya sambil melirik Yue Lan, yang masih mencoba mengatur nafasnya.
Melihat kedatangan Xiao Ying dan Yue Lan Tuan Li memandang mereka dengan senyum tipis, seolah-olah ia sudah tahu mereka akan datang. "Xiao Yingchi," ucap Tuan Li tiba-tiba. Hanya dua kata namun mampu untuk membuat orang yang dimaksud terkejut.
Mendengar nama itu, Xiao Ying refleks melebarkan matanya penuh keterkejutan. "Siapa? Dan bagaimana Anda tahu nama itu?" tanyanya dengan suara pelan namun terselip kekhawatiran di dalamnya, meskipun ia tetap mencoba mempertahankan ketenangannya.
Yue Lan yang mendengar nama itu pun tampak sangat terkejut. Dalam benaknya, ia baru mengingat bahwa Yi Wenjun bukan hanya memiliki putra bernama Xiao He, tetapi juga seorang putri bernama Xiao Yingchi, putri kekaisaran Beili yang hilang sepuluh tahun yang lalu. Namun, sebelum Yue Lan sempat mengatakan sesuatu, Xiao Ying dengan cepat menutup mulut Yue Lan dengan tangannya, memberi isyarat untuk tetap diam.
Tuan Li tersenyum tipis dan melanjutkan, "Hahaha tenanglah nona Aku Li Changseng atau orang-orang biasa memanggilku Tuan Li. Aku tahu namamu karena aku adalah teman dari Jianyu, orang yang mengirim kalian ke sini."
Xiao Ying terkejut mengetahui jika orang yang berada di hadapannya adalah Tuan Li yang legendaris, namun ia sedikit mengernyit mendengar penjelasan itu. "Apa lagi yang dikatakan Jianyu kepada Anda?" tanyanya dengan nada serius dan tatapan tajamnya.
Tuan Li menggeleng pelan. "Jianyu hanya memberi tahu bahwa namamu adalah Xiao Yingchi dan bahwa kamu memiliki nama lain dengan marga yang berbeda. Dia tidak memberikan identitasmu secara rinci, tetapi dari dua marga dalam namamu aku dapat menyimpulkan, identitasmu tidaklah sederhana."
Xiao Ying menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri. Banyak hal yang tiba-tiba terungkap dan itu membuatnya semakin waspada. Yue Lan yang ada di sebelahnya masih terkejut, tetapi tidak berani bertanya lebih lanjut setelah melihat sikap Xiao Ying.
"Jadi," Xiao Ying berkata pelan, suaranya hampir berbisik, "apa yang akan Anda lakukan sekarang setelah mengetahui identitasku?"
Tuan Li menatapnya dengan mata tajam namun penuh pengertian. "Aku tidak berniat mengungkapkan rahasiamu. Tetapi sebaiknya kau berhati-hati, ada banyak mata di tempat ini, dan tidak semuanya ramah. juga Jianyu memintaku untuk membantu kalian selama di sini,"
Yue Lan, yang kini mulai memahami situasi, menatap Xiao Ying dengan campuran perasaan. Selama ini dia tak pernah menyangka bahwa sahabatnya adalah putri yang hilang dari kekaisaran Beili. Tetapi sekarang, segalanya mulai masuk akal. Perjalanan mereka ke masa lalu, orang-orang yang memburu mereka, dan bahkan keberadaan mereka di Tianqi.
Meskipun semua ini adalah hal yang berat untuk dicerna, Xiao Ying tetap menjaga ketenangannya. Dia memberi isyarat pada Yue Lan untuk tidak berbicara lebih lanjut tentang hal ini, setidaknya untuk sekarang. Masih banyak misteri yang harus mereka pecahkan, dan mereka tidak bisa lengah.
Dengan tatapan penuh tekad, Xiao Ying mengangguk pada Tuan Li. "Terima kasih atas nasihat dan pengertiannya, Tuan Li. Kami akan berhati-hati."
Tuan Li hanya mengangguk pelan, lalu mengalihkan pandangannya pada Baili Dongjun yang tampak sedikit bingung dengan apa yang baru saja terjadi. "Dongjun, kurasa Ye Dingzhi tidak akan datang,"
"Ye Dingzhi," lirih Xiao Ying namun masih bisa di dengar oleh yang lain.
Sedangkan, Baili Dongjun yang sebelumnya bingung ketika melihat Xiao Ying, karena ia merasakan sesuatu yang familiar seolah ia mengenal gadis itu dengan sangat baik. Ekspresinya seketika berubah gelisah, "tidak mungkin, bagaimana jika menunggu lagi. Dia pasti akan datang."
"Sudahlah, kita sudah menunggu seharian dan dia tidak juga datang," ucap Lei Mengsha meskipun masih bingung tentang dua gadis yang baru saja datang dan mengapa gurunya seperti mengenal mereka. Bukan hanya Lei Mengsha tetapi juga yang lainnya, masih banyak pertanyaan di benak mereka tentang dua gadis itu.
"Jangan-jangan sudah terjadi sesuatu," lirih Baili Dongjun penuh kekhawatiran.
"Dongjun, dalam hal berguru, selain mengutamakan kemampuan dan keberuntungan tahukah kau apa yang paling penting? Jodoh. Tampaknya hari ini aku hanya bisa menerimamu seorang sebagai murid."jelas Tuan Li dengan penuh perhatian.
"Tidak bisa. Aku harus mencarinya," ucap Baili Dongjun, namun baru beberapa langkah ia sudah jatuh tak sadarkan diri karena luka dalam yang ia dapatkan sebelumnya, membuat mereka yang ada di sana segera menghampiri Dongjun yang sudah terbaring di tanah.
Xiao Ying yang melihat hal itu pun juga seketika berlari menghampirinya, dan langsung memeriksa nadinya. Setelah ia memeriksa nadinya, ia dapat merasakan jika gurunya versi masih muda itu terluka cukup parah. Xiao Ying pun segera menyalurkan hawa murninya, yang kemudian cahaya berwarna putih keemasan namun ada sedikit warna merah keluar dari telapak tangannya dan meresap kedalam tubuh Baili Dongjun.
Setelah beberapa saat, Xiao Ying berhenti menyalurkan hawa murninya, "syukurlah dia tak apa, aku sudah menyembuhkan luka dalamnya tetapi dia masih harus beristirahat untuk memulihkan tenaganya,"
"Kau cukup hebat dalam ilmu pengobatan ya," ujar Yin Luoxia sembari tersenyum lembut.
"Tentu saja, Ying'er kan murid dari tabib hebat. Dia juga ahli dalam hal racun dan penawarnya," Yue Lan berkata dengan bangga yang dibalas gelengan dari Xiao Ying.
"Sudahlah, sebaiknya segera bawa dia untuk beristirahat dan katakan padanya untuk jangan terlalu memaksakan diri menggunakan tenaga dalamnya sampai beberapa hari ke depan," jelas Xiao Ying, "kalau begitu kami permisi, hari sudah mulai gelap kami akan kembali ke penginapan,"
Tuan Li mengangguk setuju, "Baik, semoga kalian selamat dalam perjalanan. Jika ada hal yang perlu dibantu, jangan ragu untuk menghubungi kami."
Setelah itu, Xiao Ying dan Yue Lan kembali ke penginapan. Sedangkan Tuan Li dan yang lainnya juga pergi dari sana. Untuk Baili Dongjun, ia dibawa ke kediaman Lei Mengsha.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Note :
Maaf ya kalo setiap chapternya pendek🙏
Udah sih itu aja untuk catatan kali ini, semoga kalian suka sama ceritanya and kritik maupun saran dipersilahkan 🤗Jangan lupa vote and comments!!!
See you in the next chapter 👋
Published » 12 September 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mission in the Past ( Dashing Youth )
FanfictionXiao Ying seorang gadis yang ahli dalam seni bela diri maupun pengobatan. Ia adalah seorang pengembara misterius, menyimpan begitu banyak rahasia yang begitu dalam dan tidak ada yang tahu siapa dirinya yang sebenarnya. Bagaimana jika tiba-tiba ia da...