Prolog

201 17 0
                                    

Dimalam yang begitu dingin terdapat dua orang gadis yang tampaknya merupakan seorang pengembara, mereka sedang membuat api unggun di tepian sungai dekat hutan. Kedua gadis itu adalah Xiao Ying dan Yue Lan.

Mereka sedang beristirahat setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan. Setelah membuat api unggun merekapun mengobrol ringan.

"Ying'er setelah ini kita akan ke mana?"tanya Yue Lan sembari mendudukkan dirinya di depan Xiao Ying.

"Kita akan ke kota Xueyue untuk menemui paman Changfeng," ujar Xiao Ying dengan mata tertutup dan bersandar ke batang pohon dibelakangnya.

"Jadi kita akan menemui paman Changfeng?"tanya Yue Lan sekali lagi dengan antusias.

"Iya Yue Lan, kita akan bertemu dengan paman Changfeng," Xiao Ying mengulangi perkataanya masih dengan posisi yang sama.

"Eh, tapi untuk apa kita ke sana?"tanya Yue Lan sembari mengernyitkan dahi.

"Ntahlah, kemarin paman Changfeng mengirimkan surat yang isinya adalah dia memintaku untuk menemuinya di kota Xueyue," jelas Xiao Ying.

"Hmm mungkin ada sesuatu hal yang penting sampai dia memintamu untuk langsung menemuinya, karena kan biasanya dia hanya mengirimkan surat saja jika ada yang ingin disampaikan," ujar Yue Lan mencoba menebak.

"Mungkin ya dan mungkin tidak, kau tau sendiri seperti apa paman Changfeng kan?"ucap Xiao Ying sembari menghela nafas.

"Hahaha kau benar, bisa saja dia memintamu datang karena dia merindukan keponakan sekaligus murid kesayangannya ini," ucap Yue Lan sembari mencubit pipi Xiao Ying.

"Yaa jangan mencubit pipiku dong, sakit tau," ujar Xiao Ying sedikit cemberut sembari mengusap pipinya yang tadi dicubit Yue Lan.

"Hao Hao maaf Xiao Ying'er,"ucap Yue Lan dengan nada menggoda membuat Xiao Ying semakin cemberut, tapi bukannya berhenti Yue Lan malah semakin tertawa melihat ekspresi Xiao Ying yang menurutnya lucu.

Tak lama dari itu, mereka merasa ada sesuatu yang mendekat.

"Ying'er apa kau merasakannya?"tanya Yue Lan sembari memegang erat pedangnya.

"Ya,"jawab Xiao Ying

Mereka pun semakin waspada saat melihat sesuatu yang bersinar seperti bola cahaya dengan cepat datang ke arah mereka.

Semakin dekat bola cahaya itu, membuat mereka berdua semakin kesulitan melihat karena cahayanya begitu menyilaukan. Kemudian mereka merasa seperti ada sesuatu yang menghantam mereka dan membuat pandangan mereka seketika menggelap.

Mereka jatuh tak sadarkan diri lalu cahaya itu seolah menelan mereka dan mereka pun menghilang dari tempat itu dengan hanya menyisakan api unggun yang masih menyala.

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secret Mission in the Past ( Dashing Youth )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang