Chapter 4

95 14 2
                                    

Xiao Ying dan Yue Lan berjalan kembali ke penginapan, suasana begitu hening. Mereka fokus dengan pikiran masing-masing, masih mencoba mencerna apa yang terjadi sebelumnya.

Ketika mereka tiba di penginapan, Yue Lan tak lagi bisa menahan rasa penasaran yang sejak tadi membebani pikirannya. Begitu mereka masuk ke kamar mereka, Yue Lan menutup pintu dengan keras, memutar tubuhnya dengan cepat, dan menatap Xiao Ying dengan tajam."Xiao Ying," Yue Lan memulai, nadanya tegas dan penuh dorongan. "Kita sudah berteman selama ini, tapi kau tak pernah mengatakan apa-apa tentang dirimu yang sebenarnya dan selalu menghindar setiap kali aku bertanya. Apa benar kau adalah putri kekaisaran Beili yang hilang? Xiao Yingchi?"

Xiao Ying yang tengah duduk di tepi ranjang, terdiam sesaat. Ia menunduk, lalu menarik napas dalam-dalam, tahu bahwa saatnya menjelaskan telah tiba. Yue Lan berhak mengetahui kebenaran. Namun, tak mudah baginya untuk membuka semua yang telah terkubur begitu lama.

"Ya, Yue Lan," Xiao Ying akhirnya berkata, suaranya rendah namun mantap. "Namaku sebenarnya adalah Xiao Yingchi. Aku putri dari Yi Wenjun, namun aku bukan putri dari Kaisar Mingde. Sepuluh tahun yang lalu, aku memilih untuk meninggalkan istana karena suatu hal. Sejak saat itu, aku bertemu dengan mu dan aku hidup dengan identitas baru untuk melindungi diriku juga menghindari mereka yang ingin memanfaatkan ku."

Yue Lan tercengang, tak menyangka kebenaran ini. "Mengapa kau tidak pernah memberitahuku? Apakah kau tidak mempercayaiku?" tanyanya dengan nada yang sedikit terluka.

Xiao Ying tersenyum lembut dan menggeleng. "Ya, aku memang tidak mempercayaimu, kau kan tidak bisa dipercaya untuk menyimpan rahasia. Bisa-bisa identitasku cepat terbongkar karena mu. Tapi, ini bukan soal kepercayaan saja, Yue Lan. Ini soal keselamatan. Semakin sedikit orang yang tahu, semakin aman aku dan orang-orang di sekitarku. Jika musuh mengetahui siapa diriku, mereka tidak hanya akan memburuku, tetapi juga bisa membahayakan siapa pun yang dekat denganku. Aku tak ingin itu terjadi padamu. Bahkan kau tau sendiri, tanpa identitas asliku pun banyak yang mengincar ku, bagaimana jika seandainya mereka mengetahui identitas ku yang sebenarnya. Bisa-bisa mereka akan semakin gencar memburuku,"

Yue Lan terdiam sejenak, mencoba mencerna apa yang baru saja didengarnya. Perlahan, rasa kecewa mulai memudar digantikan oleh pengertian. Meski ia merasa terkejut dan sedikit sakit hati, ia juga memahami mengapa Xiao Ying memilih untuk merahasiakan hal ini.

"Aku mengerti," katanya akhirnya, mendekati Xiao Ying dan duduk di sebelahnya."Tapi kau harus tahu bahwa aku ada di sisimu, apa pun yang terjadi. Jika kau dalam bahaya, aku akan melindungi mu."

Xiao Ying tersenyum, kali ini lebih tulus. "Terima kasih, Yue Lan. Aku tahu kau akan selalu ada untukku. Kau satu-satunya sahabat yang ku miliki. Aku sangat bersyukur bisa mengenalmu,"

Mereka berdua terdiam sejenak, merasakan kehangatan persahabatan mereka. Namun, Yue Lan masih merasa ada pertanyaan yang belum terjawab.

"Hmm, Ying'er kau bilang kau bukan putri dari Kaisar Mingde, lalu siapa ayahmu sebenarnya? Ah, atau rumor itu," Yue Lan memandang Xiao Ying dengan ekspresi sulit dijelaskan.

Xiao Ying tersenyum lembut, "ya, rumor itu benar. Aku adalah putri dari Yi Wenjun dan Ye Dingzhi. Dulu, saat Ayahku dinyatakan tewas dan ibunda kembali ke Tianqi ternyata ia sedang mengandung diriku. Kaisar Mingde yang mengetahui hal itu sempat marah, namun ketika dia mengetahui jika bayi yang berada dalam kandungan ibunda berjenis kelamin perempuan, entah apa yang terjadi Kaisar tidak marah lagi dan justru malah semakin menjaga ibunda. Bahkan, ia mengutus tabib terbaik di istana untuk rutin memeriksa ibunda setiap hari. Ketika aku lahir, Kaisar dan Putra-putranya begitu menyayangiku terutama Chuhe Gege dan Chong'er Gege. Mereka sangat overprotektif padaku sampai terkadang aku kesal karena mereka yang selalu melarangku ini itu." Xiao Ying bercerita panjang lebar.

"Lalu, jika mereka begitu menyayangimu. Kenapa kau malah pergi dari istana?" tanya Yue Lan bingung.

"Yue Lan, meskipun keluarga istana menyayangiku, bukan berarti semua orang juga bersikap seperti mereka. Di istana banyak yang mengetahui latar belakangku yang sebenarnya dan mereka tidak menyukaiku karena hal itu. Terkadang, para pelayan maupun prajurit sering bermain tangan padaku tanpa sepengetahuan keluarga istana. Dan juga ada seseorang yang selalu berusaha membunuhku dengan memasukkan racun ke dalam makanan maupun minumanku. Karena hal itulah, aku memilih untuk meninggalkan istana selain karena tidak tahan dengan perlakuan mereka tapi juga untuk melindungi nyawaku sendiri." Xiao Ying kembali menjelaskan dengan sabar.

"Heh, mereka memperlakukan mu seperti itu, tapi kau tidak melaporkannya ke keluarga istana? Bukankah mereka sudah keterlaluan. Meskipun kau bukan Putri kandung Kaisar tapi kau tetap putri kekaisaran Beili," ucap Yue Lan dengan ekspresi marah.

"Sudahlah, lagipula itu sudah berlalu. Sekarang aku hanya Xiao Ying, seorang pengembara sekaligus seorang tabib ajaib yang terkenal," ujar Xiao Ying dengan nada suara yang dibuat angkuh, mencoba mencairkan suasana yang terasa tegang.

"Lalu, kenapa Jianyu memberitahu hal ini pada Tuan Li? Apa yang sebenarnya yang direncanakan Jianyu?" tanya Yue Lan lagi, suaranya dipenuhi rasa ingin tahu.

"Entahlah, sepertinya kita akan mengetahuinya nanti. Sekarang lebih baik kira beristirahat, karena besok kita masih harus mencari informasi tentang keberadaan tabib Iblis," Xiao Ying berkata sembari mendorong Yue Lan ke kamarnya.

"Yaa Ying'er, masih ada yang ingin aku tanyakan tauu," Yue Lan merengek saat Xiao Ying mendorongnya ke kamar.

"Sudah-sudah kita bicarakan nanti saja, aku sudah lelah ingin istirahat," ujar Xiao Ying yang langsung menutup pintu yang menghubungkan kamarnya dengan kamar Yue Lan.

•••

Setelah menutup pintu kamar dan memastikan Yue Lan tidak akan kembali dengan pertanyaan-pertanyaan lainnya, Xiao Ying duduk di tepi ranjangnya. Matanya menatap langit-langit kamar, namun pikirannya melayang jauh, memikirkan tentang semua yang terjadi terutama tentang satu sosok yang menghantui pikirannya sejak tadi : Ye Dingzhi, ayah kandungnya.

Perasaan campur aduk menguasai hatinya. Xiao Ying tumbuh tanpa mengenal sosok ayah, ah lebih tepatnya ayah kandungnya dan meskipun Kaisar Mingde dan saudara-saudaranya di istana memperlakukannya dengan baik, ada kekosongan yang tidak pernah bisa terisi. Fakta bahwa ayahnya adalah Ye Dingzhi, pemimpin Sekte Tianwaitian. Orang yang pernah mencoba menghancurkan kekaisaran Beili. Ia tau semua yang terjadi pada ayah dan juga ibunya dulu, dan sekarang ia berada di sini di masa lalu saat ayahnya masih hidup.

Xiao Ying memeluk lututnya erat, mencoba menenangkan pikiran yang berputar-putar. "Ayah..." bisiknya pelan. Mungkinkah ada kesempatan untuk bertemu dengannya di masa ini? Apakah takdir akhirnya akan mempertemukan mereka? Atau apakah ini hanya ilusi yang membuatnya berharap akan sesuatu yang tak mungkin terjadi?

Suaranya terdengar berbisik sendiri di antara keraguan dan harapan, dan matanya berkilat penuh emosi. Jika memang benar ayahnya masih hidup di masa ini, apa yang akan ia katakan padanya? Apakah ia bisa memanggilnya "ayah" seperti anak-anak lainnya? Pertanyaan itu berputar dalam benaknya. Meskipun ia memiliki Kaisar yang sudah ia anggap seperti ayah kandungnya sendiri, tetapi ia masih berharap dapat bertemu dengan ayah kandungnya meskipun hanya sebentar.

Pikirannya terus mengitari kemungkinan-kemungkinan itu hingga larut malam. Xiao Ying memejamkan mata, tetapi hatinya tetap waspada.

"Ayah... Apakah kita akan bertemu?" Ia bertanya dalam hati, membiarkan harapan kecil tumbuh dalam keheningan malam yang sunyi.

Malam itu, meski tubuhnya lelah, Xiao Ying tak kunjung bisa memejamkan mata. Masa lalu, masa depan, dan segala kemungkinan yang berada di antaranya menghantui pikirannya, membuatnya terus terjaga dalam renungan yang mendalam.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Note :
Nah buat yang penasaran siapa sih Xiao Ying itu? Di chapter ini sudah terjawab yaa😇
Semoga kalian suka sama ceritanya and kritik maupun saran dipersilahkan 🤗

Jangan lupa vote and comments!!!!

See you in the next chapter 👋


Published » 19 September 2024

Secret Mission in the Past ( Dashing Youth )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang