07.

37 23 3
                                    

🍁🍁🍁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍁🍁🍁

Seorang gadis dengan seragam lengkapnya baru saja menuruni mobil,setelah mobil itu berhenti tepat dihalaman sekolah.ia mengamati sekitarnya sambil menghirup udara segar.

"Nanti saya jemput neng!."

"Iya pak!."

Naura tersenyum sambil melambaikan tangannya,mengamati kepergian mobil beserta supir pribadi keluarganya.Sekolah nampak sepi,dan naura dapat menebaknya bahwa ia benar-benar terlambat pergi kesekolah.dan itu semua dikarenakan papa yas yang sempat menasehatinya sepanjang pagi.

Ia merasa kesal,karena terlambat sekolah.padahal ini adalah hari pertamanya ke sekolah baru.mencoba untuk tak mempedulikannya,ia kembali melangkah menuju halaman sekolah.

"ANANTA ASU!!!."

maki angkasa lalu mengamati bola basket yang tergeletak disana,ia menendang bola itu kasar,namun sama sekali tak mengenai sasarannya.

Dukkk!.

"Akh!."

Naura meringis kesakitan,ketika tiba-tiba saja sebuah bola melayang tepat mengenai kepalanya.ia memegangi kepalanya yang terasa pusing.

Sedangkan angkasa yang mendengar ringisan gadis itu menggaruk lehernya yang tak gatal,ia berjalan mendekat kearah sumber suara.

"Lo?!."

"Lo?!."

Heran keduanya secara bersamaan.merasa kesal karena sifat angkasa sebelumnya,naura hendak pergi meninggalkan pria itu namun angkasa sudah terlebih dahulu mencekal lengannya."urusan kita belum selsai."

naura membalik badannya."harusnya gue yang ngomong gitu!."

"H-ha?."

"Lo udah lempar bola ke kepala gue dua kali,awas ya! Urusan kita belum selsai!."kesal naura lalu kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.angkasa mengikutinya dari belakang.

"Kok lo disini?."

Tak ada jawaban.

"Ooh,Murid baru ya?."

Lagi-lagi pertanyaannya sama sekali tak direspon oleh gadis itu.namun ia tak menyerah begitu saja,kini ia mensejajarkan langkah naura."kelas mana?."

"Xl Mipa A?!."

Angkasa menoleh kearahnya."cieee kita jodoh!."

Gadis disebelahnya berdecak kesal,mendengar ocehan yang keluar dari mulut angkasa."dari pada ngoceh nggak jelas,mending lo tunjukkin kelas Xl Mipa A!!!."desis naura sambil menatap angkasa tajam.

"Kan udah gue bilang,kita jodoh!.kelas kita aja samaan."

Detik ini juga naura seperti ingin menerkam pemuda yang tengah berjalan disampingnya,sejak tadi ia merasa kesal mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut angkasa."lo,bolos ya?."tanya naura dengan penuh curiga.

From Prolog To EpilogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang