🍁🍁🍁Kini naura dan ananta tengah duduk dikursi panjang perpustakaan,sambil fokus denan bukunya masing-masing.sebentar lagi bel pertanda masuk akan berbunyi,namun keduanya masih setia duduk manis disana.
Naura menoleh kearah ananta."mau masuk kelas sekarang?."tanya naura,ananta menangguk.
Keduanya merapikan buku-buku yang berserakan diatas meja.aktivitas ananta terhenti,melihat sebuah darah menetes mengenai seragam naura."kepala kamu berdarah ra!."panik ananta segera mendekat kearahnya,lalu memastikan tempat dimana darah itu keluar.
Naura meringis kesakitan,sambil memegangi kepalanya.ia teringat akan kejadian tadi pagi,dimana kepalanya tak sengaja terbentur tembok akibat ulah papa yas."udah,nggak apa-apa kok."
"Tapi ra,itu darah."
"Nggak sakit!."
"Tapi tetep aja harus diobatin!."
Mau tak mau naura harus menurut,ia kembali duduk dikursinya sambil menunggu ananta yang tengah menuju uks untuk mengambil kotak p-3k.
Mata gadis itu tertuju kepada ponsel ananta yang ada diatas meja, tiba-tiba saja menyala.ada pesan masuk disana.tertera nama klarisa,membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya.
Klarisa:
Nan,Pulang sekolah temenin gue beli peralatan osis ya.
"Maaf lama."ucap ananta yang tiba-tiba saja sudah ada disampingnya sambil meletakkan kotak p-3k itu diatas meja.
"Kamu pulang sekolah ada acara apa?."tanya naura disela ananta mengobati kepalanya.
"Acara?."ananta melirik sekilas wajah gadis itu."nggak ada tuh,emang kenapa nanya kaya gitu?."
"Penasaran aja!."
Ananta bergumam sebagai jawaban,lalu ia kembali fokus mengobati kepala gadis itu.
🍁🍁🍁
Angkasa dan seorang wanita berumur 36 tahun,baru saja keluar dari ruang Bk,setelah kejadian tadi siang,angkasa berakhir di ruang Bk.dan lebih sialnya lagi,sudah ada sang bunda disana.
"Maaf bun,besok nggak lagi."pasrah angkasa sambil menggaruk lengannya yang tak gatal.
Venny selaku bunda angkasa menghentikan langkahnya,membuat angkasa melakukan hal yang sama.venny menghadap kearah sang putra,lalu menjewer telinga kanannya."kamu tuh ya,sehari aja nggak bikin masalah bisa nggak sih?."
"Nggak bisa bund!."balas angkasa mencoba melepas tangan venny yang masih setia menjewernya dengan keras.
"Dibilangin berkali-kali,tapi tetep aja masih bandel!."ia melepas tangannya lalu berjalan mendahului putranya.
"Astaghfirullah,apa perlu bunda Rukiyah kamu sekalian?.biar setan-setan disekitar kamu pada ilang?."
"Apaan sih bunda,ya nggak usah segitunya kali!."
"Diam kamu!."
🍁🍁🍁
Seorang gadis dengan seragam lengkapnya baru saja masuk kedalam kelas,ia berjalan menghampiri ananta yang masih sibuk merapikan alat tulisnya.
"Kita jadi beli peralatan osis nggak nih?."
Ananta mendongak,mendapati klarisa yang tengah memandangnya sambil tersenyum.ia ber-ha tak faham dengan arah perbincangan gadis dihadapannya.
"Tadi gue udah chat lo,belum dibaca?."
Buru-buru ananta membuka ponselnya,ia membuka room chat keduanya.entah mengapa pikirannya tertuju kepada naura yang menanyakan acara setelah pulang sekolah.ia menepuk dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
From Prolog To Epilog
RomansaNaura Kaisara Austeen namanya,murid pindahan yang mengendap penyakit gangguan mental.hidup dengan penuh kekangan dan pukulan,menjadikannya gadis pendiam yang bertemankan buku. Sedangkan Ananta Dwi Pamungkas harus menerima nasib,menghibur dan meneman...