6

44 9 10
                                    

..

"Win!"

Winantya menoleh ketika namanya dipanggil, disana berdiri seorang Arabella yang mengampirinya.

"Kenapa ra?"

"Lo deket sama anak kelas gue, namanya Hanin kalau gak salah"

"Iyaa kenapa?"

Ara geleng-geleng. "Bisa nggak kebiasaan lo itu dibuang win, dia bukan gue. Lo mau ada salah paham kaya dulu lo sama Alexa?"

"Salah paham?" Winantya mengernyitkan dahinya mencoba mengingat.

"Dulu SMA waktu lo sama Dewangga, inget?" Tanya Ara.

"..... "

"Alexa anak saturnus geng motor dirty pink sekelas sama kita, jangan sampai Hanin kaya dia Win... Lo anggep dia temen tapi sikap lo manis banget cewek mana yang gak baper" Ucap Ara.

"Elo"

"Kan dibilang dia itu bukan guee, cewek tu baperan win. Alexa nangis waktu lo tolak padahal dia udah baper sekarang kalau Hanin itu sama lo mau tanggung jawab kalau tu cewek nangis?"

"Ya salah gue dimana, orang cuma temenan gak ada rasa juga. Hanin juga punya pacar lu heboh bener"

Arabella mengehela nafasnya. "Mungkin kalau lu gak suka cowok lu udah jadi playboy cap kadal gue rasa".

"Yaelah ra, hanin udah punya pacar mana mungkin baper sama guee, aneh aneh lu. Alexa beda cerita, dia single dan Hanin gada niatan deketin gue" Ucap Winantya.

"Serah lu deh" Ara hanya menggeleng dan melengos begitu saja meninggalkan Winantya.

"Emang semudah itu jatuh cinta, yakali" Gumamnya.

Matanya teralihkan ke seorang Tama yang melewati gedung seberang. Ia berjalan seorang diri menuju toilet. Tak butuh waktu lama Winantya menghampiri nya sekalian Ingin cuci tangan.

Belum saja ia masuk kedalam toiletnya ia mendengar suara aneh, seperti orang sedang menangis yang hidungnya sedikit basah.

Karena khawatir, Winantya pun masuk sebab teringat buku catatan yang tertinggal di kamarnya hari itu.

"Tam... "

"Ha?" Tama menoleh saat mencuci wajahnya.

"Lo gapapa?"

"Gapapa kok"

"Hidung lo merah, lo nangis?"

"Nggak kok, gue lagi flu aja lagian diluar panas jadi makin gatel banyak debu"

"Oh makanya lo kesini?"

"Iyaa, habis ini kan basket lagi cuma gak tau nih badan gue rasanya kurang fit. Lo berangkat lagi gak, apa cuma kalau sama bang Yogi aja?" Tanya Tama.

"Hmmm, gue masuk cuma kalau ada kak Yogi doang soalnya cuma latihan dasar" Jawabnya, ia memperhatikan Tama yang menyeka wajahnya menggunakan tisue.

Dalam hatinya, apakah buku itu milik Tama karena selama ini dia adalah orang yang pendiam jarang berbicara.

Lagi lagi Tama bersin. Berulang sampai empat kali sampai matanya merah. Winantya sangat khawatir..

"Gausah masuk aja deh Tam, balik ke asrama sama gue." Ucapnya.

Tama mengangguk.

Yang Winantya heran adalah waktu dia menunggu siapa pemilik buku nya ia tertidur dan saat itu Baskara sudah kembali ke asramanya namun saat bangun tidur buku itu sudah tak ada bahkan semua temannya sudah berangkat kelas.

FIRST MISTAKE S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang