11. Ketika Arsy-Nya berguncang

68 14 8
                                    

Assalamu'alaikum, halo update lagi!👐

[ Dimohon berikan apresiasi kalian dengan vote dan comment ya guys, ⚠️jangan sampai kalian sudah menikmati alur cerita ini, tetapi tak ada satupun jejak kalian tinggalkan di sini. Aku mohon pengertiannya☺️🙏]

___________

Yang baca bab ini kalian mau gak mau harus jadi saksinya ya, cuma bilang kata SAH-nya aja kok🙈, karena bertepatan hari ini Kapten Damkar kita mau mengucapkan janji sakralnya.

Tapi sayang, Salwa gak ada di sana.

•••
( Backsound )
🎶Ketika Cinta Bertasbih
- Melly Goeslaw🎶
•••

"Saat seorang laki-laki mengucap ijab qabul, Arsy Allah berguncang karena beratnya perjanjian yang dibuat olehnya di depan Allah dan disaksikan Malaikat dan manusia."

---0o0---

"Aku tidak mengenal baik dirimu, Salwa. Aku pun tak banyak bertemu denganmu. Namun mengapa engkau bisa membuat hatiku berdebar hanya karena pertemuan singkat itu? Setelah tiga tahun lamanya, kini perasaan itu kembali muncul."

- Albirru Ghazwan Ats-Tsauri -

- Albirru Ghazwan Ats-Tsauri -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🚒🚒🚒

Masjid Al-Bayan. Masjid agung ini akan menjadi saksi bahwa seorang pria bernama lengkap Albirru Ghazwan Ats-Tsauri akan mengucapkan janji sucinya untuk bisa mengikat hati seorang wanita, yang bernama Salwa Humaira Al-Hakam. Sebuah acara yang merupakan menjadi peralihan tanggung jawab atas Salwa dari kedua orang tuanya ke seorang pria yang akan menjadi pendamping hidupnya selamanya. Setelah bacaan Ijab qabul selesai, maka semua tanggung jawab atas Salwa saat ini murni berada di tangan Biru.

Suasana masjid Al-Bayan dihadiri oleh keluarga inti, lalu ada beberapa saksi, sehingga kini mereka semua tinggal menunggu penghulu datang untuk bisa memimpin proses akad nikah ini secara khidmat. Seketika jantung Biru semakin berdetak cepat ketika ia mulai berjalan menghampiri Ayyub dan Bilqis.

Kepala Biru sedikit tertunduk saat berhadapan dengan Ayyub, lalu setelah itu ia berusaha menyalami tangannya, sopan. Sejujurnya ia masih belum bisa percaya diri. Ia takut mengecewakan kedua orang tua Salwa.

"Biru. Kamu ingat, Buya?" tanya Ayyub.

Dahi Biru mengerut. Ia bahkan tak mengenal pria di hadapannya.

"Ya pasti sudah lupa, ya? Buya dulu pernah menemui kamu itu waktu kamu masih SD. Anak kecil ganteng, yang waktu itu ruajinnn banget shalat lima waktunya. Kata Abi kamu dulu, setiap kamu kesiangan shalat pasti kamu akan menghukum dirimu sendiri. Benar?" Ayyub menaikkan kedua alisnya.

Janji Ksatria BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang