9

21.3K 57 0
                                    

Pov malia

Sudah dua bulan lebih aku menjalani hubungan terla rang dengan papa. Saat papa mengajakku menikah aku mengira papa hanya bercanda tapi tidak, papa bersungguh sungguh. Papa cincin pernikahan kami.

Saat ini dikampus aku sedang berbicara jujur tentang hubungan ku dengan papa kepada nana karena nana tidak sengaja melihat kami berciuman, kuceritakan semua yang terjadi kepada nana.

“Jadi seperti itu na, aku harap kamu masih mau berteman denganku”

“Lia, pak malik udah menceritakan semuanya ke nana soal hubungan kalian, lia juga tetap sahabat nana”sebenarnya nana sudah diberitahu malik bahwa lia bukanlah a nak bio logisnya tapi malik meminta untuk merahasiakannya.

“Trimakasih nana,aku sayang kamu”aku memeluk nana.

“Nana juga sayang lia”kami saling berpelukan.

“Jadi kapan kalian menikah?”

“kata papa sepulang papa kegiatan diluar kota”. Setelahnya kami berbicara ngarul ngidul sebelum masuk kekelas. Aku mendapatkan pesan dari papa yang menyuruhku ka ruangannya.

“Na..ijinin aku nggak masuk kelas ya..papa suruh aku keruangannya”

“Ok..hati hati”nana mengedipkan matanya.

Tok tok tok..

“masuk”

“honey..sini kak, kunci pintunya”aku mengunci pintunya dan berjalan menuju papa lalu duduk dipangkuannya.

“mmhh..papa rindu kak,wangi kakak enak”papa memelukku erat dan menciumi leherku.

“Baru tadi pagi kita nggak ketemu pa”kataku mendongak memberi papa akses menciumi leherku.

“Tapi papa kangen,cupp..cup..leher indah ini, te tek ini, buka kak t* teknya papa mau nyusu” aku membuka bajuku membiarkan papa menyusu seperti bayi kelaparan.

“Pa,nana ada tanya soal hubungan kita sama papa?”tanyaku sambil mengelus rambut papa.

“iya honey, papa jawab sejujurnya, dia bertanya untuk membela kamu takut kalau papa Cuma mempermainkan kamu”

“Ahh..geli pa, papa jangan bicara sambil nyusu dong..hahaha”papa terus menyusu dari kanan kekiri.

“Kakak hari ini suntik kontasepsinya kan?”tanya papa. Ya, kami menunda untuk hamil karena aku mau papa hanya jadi milikku sebelum kami punya a nak.

“Iya..nanti sore lia ke dokter”

“Kakak tau tadi papa nga jar tidak bisa konsen, dipikiran papa hanya ada kamu honey”, dibawah aku merasakan batang papa mengeras.
Papa kembali menciumi leherku, aku menggeser pantatku agar va gi na ku berada tepat di pe n*s papa tangan papa turun ke pan tatku dan meremasnya.

“tadi gimana kelas kakak?”tanya papa yang sibuk menciumi telingaku.

“Mmhh..biasa aja pa, kelas Bu diana..ahh”jawabku yang sudah terasa meleleh dengan ciuman papa.

“bu diana bagus ngajarnya?”tanya papa lagi tapi dengan tangan yang kini sudah masuk kedalam rokku

“Ahh..pa..ahh”aku tak bisa lagi menjawab karena papa menciumku, memasukkan lidahnya kedalam mulutku, dibawah pe n*snya terasa menusukku, aku menggoyangkan pinggulku, terasa celanaku sudah sangat basah.

“Bisa kamu rasakan baby, k*n tol papa te gang Cuma buat kamu”papa menyodok nyodok lubangku dari balik celananya.

“Buka celana papa hon, keluarkan k*n tol milikmu” aku bangun dan membuka celana papa pe n*snya yang sudah keras membuatku bergairah.

“Papa..”aku memegang pe n*snya.

“Iya sayang”

Aku mengelus pe n*s papa, “kakak mau papa masuki sekarang”

“nggak cukup subuh tadi mulutmu papa kasih minum peju papa hmm?sekarang pe p*knya juga haus peju ya?lon te papa nggak malu siang siang gini minta kon t*l dikantor papanya lagi!”omongan kotor papa makin membakar nafsuku.

“pleasee paa”

“Cuma buat kamu honey”papa mendudukkan aku di atas meja kerjanya dan menciumku, lidahnya membelit lidahku sampai aku kehabisan nafas papa menurunkan ciumannya ke dadaku menghisap nenenku, kutekan kepala papa agar lebih dalam mengulum nenenku.

“paa..enak.. terus paa..jilatt sayangku..ahhh”papa menjilati te tekku sampai terasa basah.

“Ludahi te teknya kak”kuludahi dadaku dan papa membersihkannya.

“Oohh..manis te tek kakak,sangat pas untuk papa remas”papa memilin puting dan menariknya.

“Paa..ahh” papa membuka cd ku lalu menciumnya

“Mmmhh..wangi pe p*k kekasih papa”lalu papa menggesekkan pe n*snya di va ginaku sambil menciumi mulutku dan tangannya meremas nenenku, rangsangan disemua tubuhku membuatku keluar begitu saja.

“Ahh..lia keluar paa..ngghh..ummmmhh”desahanku tertahan ciuman papa.

“gadis pintar..l*n te papa memang pintar baru di beri rangsangan sudah keluar”

“sekarang layani papa”saat papa mau membuka celananya terdengar suara ketukan dari luar

“Pak malik..pak malik”suara dari luar, aku panum mendorong papa dan bediri.

"Pa..gimana ini?"

“Shhht..itu bu diana, kakak sembunyi dibawah meja dulu”kata papa berbisik dan memakai kembali celananya.

“Sebentar bu”. Aku lalu masuk kebawah meja papa yang cukup besar. Lalu papa pergi membuka pintu.

“Silahkan masuk bu”papa kembali duduk di kursinya.

“Ada apa ya bu diana?”papa bertanya, aku dibawah melihat rudal papa yang masih mengeras,kuremas kontolnya. Aku merasakan papa terkejut tapi tidak memindahkan tanganku, malah tangan papa mendekatkan kepalaku kearah rudalnya.

“Ini pak agenda untuk kegiatan besok”, dibawah aku mengeluarkan batang papa lalu mengulum dan menghisap ujung p* nisnya.

“oh baik bu..terimakasih, besok kita berangkat pagi kan?tanya papa, dibawah aku terus melahap rudal papa.

“sama sama pak, iya pak jam 8, kalau gitu saya permisi pak”kudengar langkah kaki bu diana yang menjauh.
Setelah pintu tertutup papa bangun mengunci pintunya.

 Setelah pintu tertutup papa bangun mengunci pintunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperi biasa lanjutannya di kk yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperi biasa lanjutannya di kk yaa

I Love You, PaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang