14

8.5K 41 0
                                    

Pov. MALIK

Sialan...sialan...sialan...apa yang diberikan linda sampai aku merasakan panas ditubuhku. Aku benar benar tidak menyangka linda akan melakukan hal seperti itu sepertinya dia memberikanku obat perangsang.

Ku telpon hana menanyakan lia apa lia ada disana namun hana menjawab tidak ada.

Lia pasti ada di apartemen kami, aku membawa mobil dengan cepat sampai ke apartemen dengan tubuh yang terasa semakin panas. Bayangan lia yang menangis melihatku dengan mamanya membuat hatiku sakit.

"Maafkan papa honey"gumamku
Sesampainya ke apartemen aku membuka pintu dengan kunci yang biasa kubawa tapi tidak bisa terbuka, berarti lia memang disini, aku lega lia disini. Ku gedor pintunya.

"Honey,ini papa..buka pintunya" berkali kali kugedor tapi lia tetap tidak membuka pintu.
"Honey..papa nggak akan berhenti gedor pintu ini kalaiu kamu nggak buka pintu..pleasee kak".

Tak lama pintu terbuka terlihat lia dengan mata yang sembab, dengan cepat aku masuk kedalam dan menutup pintunya.
"Mau apa papa kesini?bukannya papa lagi mesraan sama mama. Lia nggak mau papa ada disini"
"Honey dengerin penjelasan papa dulu"

"Dengerin APA?? Semua udah jelas papa, lia lihat dengan mata lia sendiri kalau papa berciuman dengan mama bahkan papa sudah setengah telan jang!! Jangan bilang kalau itu tidak seperti yang lia pikirkan"

"Tapi memang tidak seperti itu honey..papa tidak melakukannya dengan sadar,mama kamu memberikan papa obat dan mama yang memaksa mencium papa"

" Bulshiit.. papa bohong!!Selama ini papa selalu lebih memilih mama dan akhir akhir ini juga kalian sering kali pergi bersama, ini yang ketiga kalinya papa memilih mama"lia berucap sambil terus menangis, aku mendekat kearahnya dan memeluk gadisku.

Namun lia mendorongku menjauh.
"Papa nggak ingat dua kali papa ninggalin lia dengan alasan mama??papa juga bilang nggak akan ada lagi mama...uummphhh..pa..le.. paas" aku medekat dan mencium bibirnya dengan kuat.

"Nggak honey, papa dijebak sama linda, rasakan tubuh papa yang panas dan alasan papa dulu bukan karena mama tapi karena kamu an ak papa, papa nggak mau kamu jatuh kedalam hubungan terla rang ini"aku menatap lia lalu menyelusupkan wajahku kelehernya memberikan kecupan kecil berharap lia sedkit lebih tenang.

"Papa bohong!!papa nggak pernah cinta sama lia.."Lia mendorongku lagi, aku kembali mendekatinya

"Papa sayang kamu"cupp kukecup keningnya
"Maafin papa"cuup..ku kecup matanya, kujilati air matanya

"Cuma kamu yang papa cintai"cuup, tanganku membelai punggung lia, meremas pan tatnya.

"Pah..jangan gini, lia nggak mau kita menyelesaikan masalah dengan seks"
Aku tetap mencium leher lia turun ke tulang selangkanya menggigit kecil bahunya lalu Kembali mencium bibirnya dengan buas, lia berusaha mendorongku namun kucegah dengan menahan kepalanya dan memperdalam ciuman kami.

"Umpp..uummhh...."lia memukul bahuku, aku pun melepaskan ciumanku membiarkan lia bernafas Panjang lalu Kembali kucium bibirnya.

"Lia nggak mau pa, lia BENCII papa!!"
"Nggak kak..kamu an ak papa, gadis papa..kakak hanya milik papa"aku Kembali menciumi lia dengan buas, lidahku menjilati seluruh dalam mulutnya, lia melawanku dengan mencoba menggigit bibirku, namun aku tetap tak melepaskan ciuman kami sampai lia memukul mukul bahuku aku melepaskan lia untuk bernafas.

"Pa..jangan gini..akhh..sakit pa"lia lenguh saat aku menciumi lehernya dan menggigit bahunya.

"Kakak nggak benci papa, kamu mencintai papa honey"lirihku di telinga lia,menjilatinya.

Aku mendorong lia bersandar kearah pintu, kuangkat kedua tangan lia ke atas "katakan honey kamu mencintai papa" kutatap matanya, pe nisku yang sudah sangat keras ku gesekkan di perut lia.

Lia memalingkan wajahnya, "Lihat papa kak, I love you honey. Kakak nggak boleh benci sama papa"kataku sambil membuka kancing baju kemeja lia.

Tanganku yang sebelah masih menahan kedua tangan lia, aku menunduk menghisap kuat atas dada lia sampai memerah.
"Lepasin lia pa.."Lia Kembali melawan saat aku membuka branya namun perlawanannya sia sia, aku menjilati puting te teknya,kiri kanan bergantian, kukulum dan kuhisap dengan sensual.

"Nggak akan kak, papa nggak akan pernah lepasin kakak, kakak lon te papa kan..hmmm..enak te teknya di hisap??"kataku menatap matanya sambil kumasukkan tanganku kedalam celana jeansnya menyentuh vagi nanya yang sudah basah.

enak te teknya di hisap??"kataku menatap matanya sambil kumasukkan tanganku kedalam celana jeansnya menyentuh vagi nanya yang sudah basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lanjutannya ada di kk dan trakteer ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lanjutannya ada di kk dan trakteer ya

I Love You, PaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang