17

5.5K 50 5
                                    

Pov malik

Hari ini hari terakhir dari perjanjian kami dan aku akan menjemputnya, lia sudah berjanji dia akan egois dan memliihku.

Selama berpisah berkali kali akau mencoba menelponnya tapi tak di angkat. Lia hanya memberikan kabar lewat pesan.

Aku juga sudah menggugat cerai linda, dia mencoba membawa hubunganku dan lia melalui hukum namun dengan semua dokumen yang ada padaku linda tak mungkin bisa menuntut dan aku mengancam tidak memberikannya sedikitpun hartaku jika dia berani melakukannya, aku tau betapa dia sangat mencintai uang.

Saat ini aku sedang dalam perjalanan kerumah yang dulu aku tinggali, rumah itu memang ingin aku berikan untuk linda untuk menutup mulutnya,linda sangat menyukai rumah itu dan sementara ini aku tinggal di apartemen kami.

Saat aku tiba disana kulihat linda yang keluar dari rumah. “Linda mana lia??”tanyaku padanya.

“Lia sudah tidak ada disini, dia sudah pergi”ucapnya dengan penuh kebencian.

Tak kuhiraukan perkataannya, aku langsung masuk kerumah mencari lia kekamarnya.

“Honey…papa datang”kataku membukan pintu kamar lia namun aku tak menemukan lia disana. Kulihat dikamar mandi lia juga tidak ada,mulai panik aku mencari lia disemua tempat tapi lia tetap tidak ada.

Diruang tamu kulihat lia sedang duduk melihatku dengan wajah penuh kemenangan. “Kemana lia kamu bawa kemana dia linda?”

“Aku sudah membuang lia jauh dari sini. Sampai kapanpun kamu nggak akan pernah bisa ketemu lagi dengan lia”linda mengatakannya sambil tertawa.

“Jangan main-main kamu linda, katakan dimana lia?”ku remas kuat bahu linda mencoba meredam emosi bagaimanapun aku tak ingin memukul seorang Wanita.

“Dia anak kita malik kamu tau itu, kamu bisa bohongi semua orang, membuat data palsu tapi aku tau dia anak kita”

“Kamu yang terlalu lama dalam kebohongan linda sampai kamu tak tau lagi mana yang fakta dan mana yang hanya ada dalam pikiran kamu yang kamu inginkan menjadi kenyataan”

“Atau kamu yang larut dalam obsesi sehingga membuat scenario untuk membenarkan tindakanmu malik”ujar linda

“Kamu yang mengatakan kamu yang berselingkuh kan? Aku kuliah diluar negara bebas tapi tak sekalipun merasa kesepian sampai berselingkuh, begitu lihai kamu berbohong sampai aku tak menyadarinya sama sekali.
Jadi sekali ini berhentilah berbohong dan katakan yang sejujurnya”

“Aku yang pandai berbohong atau kamu yang tidak pernah ingin tau apa yang aku lakukan? Dan juga semua hasil test yang kamu perlihatkan semua kamu lakukan sendiri aku bahkan tidak tau apa_apa. Kamu takutkan kebohonganmu akan terbongkar”balasnya.

Aku terduduk di sofa, perdebatan ini tak akan pernah bisa selesai .
“Aku melakukannya karena ingin membalasmu berani beraninya kamu berbohong tentang hal ini”

“Siapa yang BERBOHONG..SIAPA, kalau kamu berani ayo kita test dna ulang??”ucap linda yang sudah dimakan amarah.

“Linda..tolong!!aku..aku..mengakui bersalah, sangat bersalah karena mengkhianati pernikahan kita. Aku minta maaf linda..maafkan aku, maafkan aku, tapi aku mencintai lia walau harus mengorbankan segalanya aku tak akan pernah menyesalinya”

“Ciihh..kalian berdua memang sudah kehilangan akal sehat. Aku tak akan memberitahu dimana lia, sebagai ibu aku tak ingin kamu menjerumuskan anakkku, anak kita kedalam hubungan terlarang ini lebih lama, sebagai istri aku ingin pelakor itu jauh dari hadapanku”ucap linda.

“Kamu masih saja tak mau melihat kenyataan linda, sekali lagi aku minta maaf karena sudah mengkhianati kamu tapi jika nanti aku menemukan lia aku harap kamu tidak lagi mengganggu kehidupan kami”

Aku pergi dari rumah itu karena aku tau tau linda tak akan pernah memberitahuku.
Kuhubungi tama meminta anak buahnya mencari lia.

Akupun mencari lia kerumah hana tapi lia tidak ada, mencari disetiap hotel disini. Tapi nihil lia tidak kutemukan.
Linda mengatakan lia pergi jauh, aku lalu mencari kesemua bandara terdekat tapi nama lia tidak terdaftar.

“honey..kamu dimana kak”gumamku. Sudah hampir sebulan aku mencari lia tapi masih belum ketemu.

“kenapa kak..kenapa kakak harus pergi,kakak janji menghadapi semua ini berdua honey, kembali kak..kamu dimana??”kataku pada diriku sendiri terduduk lemas dilantai kamar kami di apartemen yang.

I Love You, PaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang