Part 6

94 10 2
                                    

HAPPY READING
.
.
.
.

Setelah mendapatkan info lokasi dari sistem, fany pun bergegas menuju lokasi tersebut.

Saat sampai di lokasi, dia melihat beberapa orang mengeroyok seorang pria yang nampaknya sudah kelelahan karna kehabisan tenaga untuk bertarung lagi.

Fany yang memang niat menjadi pahlawan kesiangan pun berteriak,
"Woi, beraninya keroyokan. Sini maju satu-satu, gua hadepin" ucap fany mengambil ancang-ancang untuk memukul.

Orang-orang yang sibuk bertarung pun menoleh kearah fany, mereka yang melihat fany pun terpanah akan kecantikan dan keimutan tersebut.

"Hey gadis kecil, mengapa kau kesini. Atau mau bermain juga bersama kita" ucap seseorang yang berbadan gempal dan tidak memiliki rambut, alias botak.

Fany pun mengernyitkan dahinya, dia tidak sepolos. Dia tau arti 'bermain' yang di ucapkan pria botak tersebut.
Fany pun menyeringai, dia memiliki ide yang licik.

"Kemarilah, aku akan sedikit bermain dengan mu" ucap fany dengan tatapan menggoda.

Pria botak yang di goda oleh fany pun tidak tahan untuk tidak menerkam gadis itu, "Aku akan bersenang-senang dengan dia!, jangan menggangguku. Kembali pukuli dia, sepertinya dia sudah mau mati"

Saat pria botak akan mendekati fany, tiba-tiba ada suara seseorang yang menghentikan langkah pria botak tersebut

"Jangan apa-apakan dia!, pukul saja aku semau kalian. tapi jangan menganggu gadis itu!" ucap theo,

"Theodoric fernandez"

Theo adalah temannya sang protagonis pria, alias ziro. Mereka sudah bersahabat sejak masa SMP (sekolah menengah pertama), mereka berteman baik hingga sekarang.

Theo memiliki sifat yang cenderung friendly, tapi jangan salah artikan. dia friendly terhadap teman dan keluarganya saja, jika bersama orang lain, dia akan menjadi acuh tak acuh.

(Kembali ke awal cerita)

Mereka semua menoleh terhadap pria yang sudah lemas dengan keadaan mengenaskan. Seorang pria dengan memiliki tatto kalajengking mendekati theo dan mulai menginjak kepala pria itu.
"Diamlah lemah, kau jangan coba-coba menghalangi kita!, atau ku bunuh kau!" ucap pria tatto kalajengking tersebut.

"Cepatlah jangan membuang waktuku, atau aku akan pergi dari sini dan tidak mau melayani kalian" ucap fany dengan sengaja agar memancing para pria disana untuk mendekat kearahnya.

"Mari kita santap makanan yang ada di depan kita" ucap pria berbadan gempal dan berkepala botak. Dia mulai mendekati fany. Saat ingin membelai wajah fany, tiba-tiba fany menonjok pria tersebut.

"Arghh, apa yang kau lakukan bitch" erang pria kesakitan sehabis di tonjok fany.

"Hanya ingin bermain sedikit, kemarilah semuanya!, aku akan membantai kalian dengan tinju ku!" ucap fany lantang sambil mengambil ancang-ancang.

"Dasar gadis sialan!, maju dan serang dia!" ucap pria yang di tonjok fany.

"Cowok kok main keroyokan, gak gentle! huu" ejek fany.

Pria tersebut menggeram, baru kali ini dia di remehkan oleh seorang gadis yang sialnya cantik, sangat cantik.

"Cepat serang dia!, aku tidak peduli akan gentle atau tidak!!"

Mereka pun mulai menyerang fany dengan keroyokan, fany yang pada dasarnya memiliki ilmu bela diri pun hanya santai, dia tidak perlu takut untuk kalah.

5 menit. . .

5 menit berlalu dan terlihat beberapa pria yang tidak sadarkan diri, dan ada beberapa yang melarikan diri.

Fany berdecih "hanya ini kemampuan pria berkelompok?, lemah", fany pun melihat keadaan sekitar dan terpaku kepada theo yang sedang berbaring di tanah.

Fany pun mulai mendekati theo yang sepertinya sudah tidak sadarkan diri. Dia berniat untuk membantu pria tersebut dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

di rumah sakit >>

Fany sudah membayar administrasi nya theo. Dia mulai berjalan ke ruang inap, saat pintunya terbuka dia merasakan ada mata yang melihatnya, dan ternyata itu theo.

"Hai, kau sudah mendingan? atau ada beberapa bagian yang sakit atau nyeri?" ucap fany beruntun untuk menghilangkan rasa canggung.

"Kau yang menyelamatkan ku?" ucap theo yang menatap lamat fany.

"Tidak, ikan nemo yang menyelamatkan mu. Tentu saja aku yang menyelamatkan mu heh!" ucap fany berkacak pinggang, entah kenapa dia sensitif sekali.

"Astaga, kau galak sekali" ucap theo terkekeh,
fany yang melihat itupun terpesona. Dia tidak munafik, walau theo hanya figuran, tapi ketampanan nya tidak main-main. Dia jadi penasaran, seganteng apa sang pemeran utama.

"Kalau sudah tau jawabannya kenapa nanya bodoh" ucap fany sewot.

"Kau lucu sekali, mau menjadi kekasih ku?" tanya theo dengan blak-blakan.

Fany yang mendengar itupun pipinya bersemu merah. sudah seperti tomat saja

"Kau!, berhentilah menggoda ku" ucap fany mendelik ke arah theo.

"Aku tidak bercanda, aku serius" ucap theo dengan wajah seriusnya.

"DASAR PRIA SIALAN!" fany pun berlari dari ruang inap theo, karna dia tidak bisa menahan godaan yang diberikan pria tersebut.

Theo terkekeh melihat tingkah fany yang menurutnya lucu, "Mine".

✦  ✧  ✦  ✧  ✦  ✧  ✦  ✧  ✦  ✧

✦  ✧  ✦  ✧  ✦  ✧  ✦  ✧  ✦  ✧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

by : ivy
727 kata

TRAVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang