Part 16

164 11 4
                                    

PASTIKAN MENEKAN TANDA BINTANG DI POJOK KIRI BAWAH!
__________________________________
HAPPY READING
.
.
.
.

Saat ini, kedua sejoli itu ada di ruang tamu. "Kamu seperti lintah, yang menempel kepada ku dari tadi," ucap fany sembari menyingkirkan kepala rey dari bahunya.

"Biarkan seperti ini, love," suara rey tidak terdengar, hampir seperti gumaman.

Rey saat ini ingin bermanja dengan fany, dia ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan.

"Aduh, rey. Aku ingin menikmati film yang ada di depan," ucap fany menggoyangkan tubuhnya ke kanan kiri.

Rey masih tidak mau melepaskan, dia semakin mengeratkan pelukannya.

"Hadeh, bayi bagong!" ujar fany memutar bola matanya malas.

Tidak ada pembicaraan lagi di ruang tamu, hanya diisi dengan suara televisi yang dilihat fany.

Samar-samar terdengar suara dengkuran halus dari rey, sepertinya dia tertidur saat memeluk fany.

"Sofa nya lebar, aku baring kan aja dia," fany membaringkan tubuh rey secara perlahan di sofa yang mereka duduki.

Saat ingin melepaskan tangan rey dari tubuhnya, rey malah mengeratkan pelukannya seakan tahu kalau fany akan melepaskan pelukan itu.

Fany menghela nafas lelah, dia terpaksa berbaring di sebelah rey, karna akan kesusahan jika dia duduk sembari dipeluk rey erat.

"Anda mendapatkan laki-laki yang matang dan mapan, nona."

"Modal wajah cantik bisa mendapatkan cowok yang berkuasa," rasanya fany ingin tertawa melihat wajah rey yang terlihat polos saat tidur.

"Anda benar, ini semua karna saya," ucap sistem menyombongkan diri.

"Ya, terimakasih sudah menemaniku di dunia entah berantah ini," ucap fany terdengar tulus.

"Sudah menjadi tugas saya, nona."

****

Hari sudah esok, menampakkan matahari yang bersinar terang di pagi hari menciptakan suasana yang hangat.

Fany sama sekali tidak dibolehkan rey untuk keluar dari rumahnya, apalagi untuk sekolah.

"Ini sungguh keterlaluan!" batin fany menjerit kebosanan.

Tiba-tiba muncul rey yang sudah rapi dengan setelan jasnya.

Cup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cup

Rey tiba-tiba mengecup kening fany. "Aku pergi ke kantor dulu, love. Jangan nakal selagi aku pergi," ucap rey sembari mengelus kepala fany.

Fany tertegun mendapat kecupan dari rey. "Lancang sekali," gerutu fany kesal.

Rey terkekeh mendengar gerutuan fany. "Menurut lah, aku akan membawa hadiah spesial saat pulang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TRAVELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang