TEROR !!!

15 6 0
                                    

Lampu itu kembali menyala,membuat semua orang kaget dan panik ketika melihat darah yang menetes di lantai.

"Ayah cepat siapkan mobil,kita bawa Siko ke rumah Sakitt!!" Teriak Ibu yang panik

Ayah yang panik langsung membawa Siko ke rumah sakit,tidak lupa pula dengan Murayama,Fujio,dan Hokuto yang ikut bersama.

Sesampainya di rumah sakit Siko langsung di tangani dokter,Siko mengalami pendarahan yang cukup parah di kepalanya,akibat tertancap pecahan beling yang begitu banyak.

//Semua orang sangat khawatir menunggu kabar Siko.

"Ayahh bagaimana inii" Tangis Ibu di dekat Ayah

"Tenang Bu,Siko akan baik-baik saja" Ayah yang menenangkan Ibu

"Permisi dengan orang tuanya Siko" Dokter yang baru saja keluar

"Iyah Dok,bagaimana anak saya??"

"Anak Ibu mengalami pendarahan yang cukup parah,sehingga harus di beri donor darah"

"Baik Dok cepat ambil darah kami" Ucap Ayah yang benar-benar panik

"Baik Pak,Bu mari ikut kita untuk pengecekan darah terlebih dahulu"

Setelah pengecekan tersebut ternyata Ibu dan Ayah tidak dapat mendonorkan darahnya untuk Siko,di karenakan mereka mempunyai penyakit tertentu,yang membuat mereka tidak bisa memdonorkan darahnya.

Ibu dan Ayah sangat terpukul di karenakan mereka tidak bisa membantu Siko,dan darah "A" di rumah sakit sedang kosong,hingga kabar tersebut itu terdengar di kuping mereka bertiga.

~~~~~~~~
"Lalu bagaimana dengan adek Ayah??" Tanya Murayama yang sangat panik

"Ayah akan berusaha untuk mencari darah untuk Siko Murayama"

//Saat semua orang panik ternyata Hokuto ingat kalau dia berdarah golongan "O".

"Ayah Aku saja Yah...dulu Aku pernah mengecek darah bersama Ayahku,dan aku dengar kalau Golongan darahku adalah "O".

"Benarkah?"

"Iya Yah coba saja dulu.."

Dengan terpaksa Ayah harus menerima darah Hokuto yang masih remaja itu demi keselamatan Siko.

Dan ternyata benar golongan darah Hokuto adalah "O" dan donor darah pun segera di lakukan oleh dokter.

Semua pun berjalan dengan lancar dan Siko pun mulai membaik seiring waktu,namun dia sangat sedih di karenakan kepalanya yang terluka itu,tidak dapat tumbuh rambut dan membuat dia tidak percaya diri.

~~~~~~~~
"Siko sudah hampir seminggu kau tidak keluar sayang" Ucap Ibu

"Aku malu Bu,di kepalaku ada yang botak"

"Kau ini masih kecil mengapa harus malu?"

"Mereka...mereka pasti akan mentertawakanku" Sambil menunjuk mereka bertiga yang mengintip dari pintu kamar

"Kapan Abang pernah mentertawakanmu Adek?" Murayama yang menghampirinya

"Tidak ada yang lucu dari semua musibah ini Siko" Lanjut Fujio

"Benar kita semua sangat mengkhawatirkanmu Siko" Lanjut Hokuto

"Lihatlah Siko Kakak-kakak mu sangat menyayangimu,tidak mungkin mereka akan mentertawakanmu"

"Iyah Ibu tapi aku tetap malu"

Mendengar jawaban Siko itu,membuat Ibu berpikir bagaimana cara mengatasinya agar Siko tidak malu,akhirnya Ibu pergi ke kamar sebentar dan mengambil sesuatu.

Kehidupan Yang SulitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang