Bahagia Atau Bersedih

15 6 0
                                    

//Semua orang panik

Hokuto yang mendengar suara batuk Ayahnya, langsung pergi menghampirinya, di temani oleh Fujio,dan Murayama.

"Hikata lebih baik kita ke rumah sakit sekarang" Ucap Ayah yang panik

"Ayahhh..." Teriak Hokuto yang baru sampai

"Tidak apa-apa ini hal yang biasa kok" Jawab Hikata

"Hahh Hal yang biasa kau bilang hal yang biasa?" Ucap ibu sedikit kesal

//Hikata hanya tersenyum,dan menatap Ibu dengan penuh perasaan yang masih ada sejak dulu.

"Tidak apa-apa tante aku akan menjaga Ayah" Ucapan polos Hokuto

"Mari Ayah lebih baik kita pulang,agar Ayah bisa beristirahat"

Sikap Hokuto yang begitu dewasa membuat semua orang terharu.

"Kami pamit pulang dulu yah,mungkin besok aku akan ke rumah kalian,untuk membicarakan rumah itu"

"Baiklah kau datang saja besok,berhati-hatilah" Ucap Ayah

"Hokuto besok kita main lagi yahh" ucap Fujio yang dengan senyum lebar

"Baik Fujio...dadah Om,Tante,Dadah kak Murayama" Sambil memegang tangan Ayahnya

~~~~~~~~
Keesokannya Hokuto dan Ayahnya pergi ke rumah Murayama untuk membicarakan rumah itu.

Setelah panjang lama mengurus ini itu,akhirnya Mereka bisa  menempati rumah tersebut.

Bahkan Hokuto,Fujio dan Murayama selalu bermain di halaman rumah mereka,mereka juga selalu di ajarkan bela diri oleh Ayahnya Murayama.

"Anak-anak mari sini Ibu bawakan makanan untuk kalian" Teriak ibu

Mereka yang sedang di ajarkan bela diri oleh Ayah,langsung berlari menghampiri ibu,yang memanggilnya.

"Yeyeyey Ibu datang,aku sudah sangat cape selalu belajar bela diri oleh Ayah" keluhan Fujio

"Heyy Fujio...kau harus jadi laki-laki yang kuat,agar kau nanti bisa jaga adik perempuanmu" Ucap Ayah yang memberitahu Fujio

"Adik perempuan? wahh jadi anak yang ada di dalam perut Ibu,perempuan Ayah??" Tanya Fujio yang sangat gembira

"Iyah benar!!" Dengan sombong kedua tangannya di pinggang

//Fujio dan Murayama sangat gembira sambil berloncat-loncat.

"Wahh apakah dia akan menjadi adikku juga?" Tanya Hokuto

"Tentu saja Hokuto,kau juga anak kami,jadi ini juga akan menjadi adikmu" Ucap Ibu

"Yeyy Aku janji jika dia lahir,dia akan menjadi wanita kesayangan ku di dunia ini"

"Bahkan Aku akan selalu menjaga dia dan tidak akan pernah menyakitinya"

Ucapan Hokuto yang sangat bahagia itu,membuat Ayah dan Ibu sangat senang.

Di karenakan mereka mengingat perkataan Ayahnya Hokuto,yang berkata kalau Hokuto ingin sekali mempunyai wanita yang dia sangat sayangi.

"Hehh Aku pun akan seperti itu" Murayama yang sedikit kesal

"Aku juga dong" Saut Fujio

"Sudah-sudah jangan berdebat,kalian semua akan punya kewajiban untuk menjaga adik kalian"

"Jadikan dia layaknya ratu kalian"

"Siap Ayah....."
Sorak mereka bertiga

Mereka berlima pun menyantap makanan yang telah ibu buatkan sambil bergembira riang.

Kehidupan Yang SulitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang