BEKERJA

7 5 0
                                    

"Bang Yamaaa....bangun kau akan ketinggalan ujian sekolah" Teriak Siko yang membangunkan Murayama

"Iyaa iyaaa,mengapa aku punya Adek suaranya kaya toa si??" Murayama yang masih setengah sadar

"Apa yang kau katakan Bang Yama? Cepatlah bangun Fujio,dan Hoku sudah berangkat sejak tadi"

"Baikk Adekku sayang" Sambil mencubit pipi Siko dan langsung kabur

"Oiii Sakitt..." Teriak Siko yang kesal

Murayama pun langsung pergi untuk mandi dan setelah itu dia langsung sarapan.

//Siko yang sedang menyirami tanaman di halaman depan rumah.

"Abang berangkat dulu yah"

"Udah sarapan?"

"Udah dong,sini salim dulu"

"Hati-hati yah Bang Yah" Siko yang bersaliman

"Iyah adekku sayang dadahh.."

"Baiklah dadah"

//Murayama pun langsung pergi ke sekolah dengan arah yang berbeda.

"Kok Bang Yama lewat situ,apa di situ ada jalan pintas?" Siko yang sedikit heran namun tidak terlalu memikirkannya

Tapi saat itu Murayama tidaklah pergi sekolah melainkan pergi ke taman untuk bekerja.

//Murayama yang menunggu kedatangan Iwata selama 2 jam.

"Ehh kau sudah datang? Cepat sekali ini baru jam 9:30" Ucap Iwata yang baru sampai

"Hehe iyah aku terlalu bersemangat"

"Kau memakai baju seragam sekolah?"

"Aahh iyah ini di karenakan agar Adekku tidak mengetahuinya"

"Jadi Adekmu tidak tau?"

"Hanya Adekku yang terakhir kok,hehe"

"Berapa banyak kau mempunyai Adek?"

"Aku mempunyai 2 Adek laki-laki,dan 1 Adek perempuan.

"Wahh benarkah kau sangat hebat"

"Tidak juga hehe,bagaimana denganmu Cobra-chan?"

"Aku hanya memiliki 1 Adek laki-laki"

"Ohhh baiklah"

"Bqgaimana selama menunggu jam 10:00 kita bercerita tentang keluarga kita,aku ingin tau sekali kehidupan keluargamu Murayama"

"Aaaah baiklah,jika kau mau aku akan menceritakannya"

Saat itu mereka berdua pun menceritakan kehidupan mereka masing-masing,dan Murayama sangat kaget ketika dia tau kalau ternyata Iwata adalah anak orang kaya raya,namun dia tidak memiliki kehidupan yang harmonis di dalam keluarganya,oleh karena itu sejak kecil dia memilih untuk hidup sendiri,dan mencari uang dengan hasilnya sendiri,namun saat dia melakukan semua itu memang tidak ada dari keluarganya yang mempedulikannya,sehingga menurut dia itu adalah keputusan yang tepat baginya.

"Lalu bagaimana dengan Adekmu?" Tanya Murayama

"Hanya dia yang di sayang di keluargaku"

"Oohh aku mengerti"

Saat itu Murayama tidak bisa berbicara lagi,karena menurutnya hidup tanpa kasih sayang keluarga adalah kehidupan yang paling menyakitkan.

"Aahh Murayama sekarang sudah jam sepuluh,mari kita pergi"

"Baiklah Cobra-chan"

Ternyata Murayama di ajak Iwata dimana tempat dia bekerja,dan akhirnya setelah Murayama melamar dengan penuh keyakinan di tempat tersebut ,akhirnya dia di terima bekerja.

Kehidupan Yang SulitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang