Chapter 18

106 13 0
                                    


Film dimulai, dan kami berdua duduk di sofa. Lengan Bai Xin Yu melingkari pinggangku sementara kepalaku bersandar di dadanya. Rasanya seperti kami adalah pasangan sungguhan, hanya menghabiskan sore yang nyaman bersama.

"Untuk seseorang yang tidak suka film, kamu terlihat sangat menikmatinya," kataku padanya sambil melihatnya.

"Apa yang bisa kukatakan? Ini mungkin menjadi hobi baruku. Menonton film, dengan kamu dalam pelukanku," kata Bai Xin Yu dengan senyum di wajahnya.

"Aku juga merasa ini hobi baruku," ucapku sambil kembali menonton film.

Satu jam kemudian, adegan ciuman legendaris dalam film diputar, membuatku sadar akan sekelilingku.

Aku menahan keinginan untuk mengangkat kepalaku dan melihat Bai Xin Yu sementara film terus berlanjut di latar belakang. Padahal bukan pertama kalinya aku melihat film ini, tapi mengapa aku merasa begitu ingin menciumnya?

"Wow... film ini..." perubahan postur Bai Xin Yu membuatnya terlihat tidak nyaman. Aku bisa merasakan matanya tertuju padaku, napasnya cepat.

Oh Tuhan, aku sudah menginginkan sentuhannya sejak pagi!

Aku ingin memintanya menyentuhku dengan cara yang belum pernah ada yang melakukannya, untuk aku rasakan di tubuhku.

"Souffle..."

Aku tahu dia juga ingin melakukannya. Aku bisa merasakannya menahan diri. Begitu aku memalingkan kepala ke arah Bai Xin Yu, tidak ada jalan kembali.

Dia sudah menatapku dengan keinginan membara di matanya. Seperti predator yang mengamati mangsanya dengan kekaguman sebelum menerkam lehernya.


Cup!


Dia mencuri ciuman dari bibirku, aku pun mengindahkannya dengan mencium balik, tapi lebih dari sekedar kena, aku mulai menyedot bibir bawahnya, lidahku segera aku masukkan ke mulutnya untuk beradu dengan lidahnya.

"Aku ingin menciummu sejak melihatmu di dapur pagi ini," kata Bai Xin Yu padaku.

"Mengapa tidak?" tanyaku padanya. Nafasku tersengal saat dia menyerang leherku tidak sampai satu menit kemudian. Dia tahu menghisap titik manis di leherku membuatku lemah.

"Aku ingin membuatmu menginginkan sentuhanku, menginginkannya sampai kamu tidak bisa lagi. Aku ingin membuatmu memohon padaku. Gunakan mulut kecilmu yang manis untuk meminta di mana kamu ingin tanganku berada," kata Bai Xin Yu padaku dengan nada rendah.

"Di sini." Aku mengambil tangannya di pinggangku dan menempelkannya ke dadaku. Dia menarik bajuku ke bawah sehingga tangannya bisa memijat kulitku yang telanjang.

Mulutnya turun dari leherku dan ke bawah lagi menyusuri putingku, menggigit dan menghisap kulit di sekitarnya.

"Apakah hisapanku terasa enak?" tanya Bai Xin Yu padaku dengan senyum di wajahnya.

"Ya, sangat enak, jangan berhenti!" Aku menggoyangkan pinggulku, menggesek pahanya, menggigit lehernya agar aku tidak mengeluarkan erangan putus asa dan suara-suara aneh.

"Kamu basah," ucapku padanya saat salah satu tanganku turun dari lehernya ke selangkangannya, aku mulai menggosoknya dari luar pakaiannya.

"Menciummu membuatku basah." Sebuah gelembung tawa muncul di mulutku saat dia menangkap bibirku sekali lagi.

"Kamu sudah basah sebelum kamu mulai menciumku," ucapku lagi.

"Yah, aku sudah berpikir untuk menciummu dari awal film diputar, jadi silahkan salahkan saja aku."

Flavors of Resilience - Bai Xin Yu dan Zhu Yi Xin [Baizhu Couple] SNH48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang