4| ragi

36 18 8
                                    

Auretta dan Yoshi sungguh terkejut, ketika melihat tubuh Elena sahabatnya yang sudah babak belur, "lo kenapa bego?, ko bisa babak belur gini, anak mana yang mukulin lo bilang sama gue."

Wajah Elena terlihat panik serta bingung, Yoshi menatap wajah gadis itu, "t-tolongin gue ta" ucapnya dengan bergetar serta manik yang perlahan berembun.

Auretta dan Yoshi saling tatap, sebelum mereka berdua menyeret gadis itu keluar, "kenapa bilang sama gue na?" ucapnya meyakinkan gadis itu.

"T-tadi gua di culik dan hampir di bunuh gue takut ta" Elena menangis di pelukan gadis itu.

flashback on!!!

Motor Elena berhenti, ketika mendapati seorang pria paruh baya yang terjatuh tepat di depan motornya.

Elena menatap ke arah motor Auretta, yang sudah melaju pergi meninggalkannya, dirinya ragu ragu untuk membantu pria itu.

"Pa mau saya bantu" ucapnya penuh kesopanan.

Pria itu mengangguk pelan, namun Elena sedikit bingung, ketika melihat penampilan pria itu yang tertutup serba hitam, tanpa memperlihatkan wajahnya.

"Tolong antarkan saya ke rumah" ucapnya yang langsung di angguki Elena.

Mereka berjalan karena katanya rumahnya cukup dekat, dan Elena pun menitipkan motornya, namun gadis itu sedikit heran karena mereka berjalan cukup jauh dan tak kunjung sampai.

"Pa maaf ini ko belum sampai sampai ya" Elena sontak terkejut saat pria paruh baya itu memegang kedua tangannya dan menyeretnya dengan kasar.

"BISA GA SIH JANGAN PEGANG PEGANG ANJING, LO ITU UDAH TUA GAK BAKALAN LAKU LAGI" ucapnya penuh emosi.

"Apa kamu lupa dengan saya?, wahai anak muda" ucapnya terkekeh pelan, yang membuat nyali Elena sedikit takut.

"Lo...." belum sempat gadis itu menyelesaikan ucapannya, tiba tiba di bekam oleh seorang dari arah belakang.

***

Kepalanya berdenyut pusing, serta badan yang terasa nyeri, rabun rabun matanya mulai melihat dengan perlahan,"ini gue di mana"gumamnya.

Matanya menatap ke arah sudut ruangan yang terlihat asing bagi dirinya, belum sempat dirinya berteriak, tiba tiba dua pasang wanita menghampirinya dengan pakaian serba hitam.

"LEPASIN GUE ANJING GUE MAU SEKOLAH BEGO, BABI TAI."

DOR

Hampir saja sebuah peluru mengenai kakinya, untung saja dirinya bisa menghindari, Elena cukup syok dengan tindakan para wanita gila itu.

"Diem kalo ga mau mati sekarang juga" ucapnya penuh ancaman.

Elena tertegun mendengar suara yang tak asing di telinganya,"gue tau siapa lo"ucap Elena namun malah membuat gadis itu terkekeh pelan.

"Lepasin gue plisss"mohonnya.

Bughh

Dengan secara tiba-tiba, wanita itu menendang bagian perutnya, ingin melawan pun, Elena tidak bisa karena kedua tangan dan kakinya di ikat.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang