5|piknik dadakan

31 13 6
                                    

"I-itu orang yang tadi culik gue ta" ucapnya beralih bersembunyi di balik tubuh Auretta dan sahabatnya.

Wajah gadis itu terlihat ketakutan, di tambah dengan deru nafas yang terdengar berat, "yaudah kita ke sana aja sekarang"Elena menggelengkan kepala dengan cepat.

" J-jangan mereka itu berbahaya kita jangan ke sana, dan tetap di sini."

Suara dering telepon memecahkan suasana yang mencekam, Auretta beralih mengangkat panggilan telepon itu.

"Kita kabur sekarang gue dan sahabat gue ketahuan," ucap Yoshi dari sebrang telepon.

"Kita kabur sekarang juga" ujar Auretta cepat, dan mereka pun berlari dengan langkah gontai, Auretta beberapa kali melihat ke arah belakang, yang ternyata mereka pun sama ketahuan nya.

"Ta kita harus mengambil jalan pintas, ikuti aku" ucap Anaya.

DOR

Langkah Auretta berhenti, dirinya berbalik badan, ke arah pria yang hampir saja menembak Thea sahabatnya,"ANJING KALO MAU BUNUH YA BUNUH GUE AJA JANGAN BAWA BAWA SAHABAT GUE TOLOL"ucapnya penuh emosi.

"Udah ta ayo kita pergi aja" sentak Thea, namun Auretta masih tetap diam, menatap ke arah pria itu penuh kebencian.

Auretta mengeluarkan sebuah pistol dari sakunya, dan mengarahkan pada pria itu, semua sahabatnya sontak terkejut satu sama lain.

DOR

Auretta menembak pohon yang berada di samping pria itu, "stop jika kamu tidak ingin binasa sekarang juga!!" acancam nya namun bukannya takut, Auretta kini malah tertawa.

"Gue ga takut tuh" sentaknya dengan nada meremehkan.

DOR

Hampir saja gadis itu mengenai peluru, yang untung saja, dirinya dengan cepat menghindarinya,"mau gue laporin sekarang atau nanti?"ancam Auretta.

Dari sorot mata pria itu terlihat ketakutan, dengan cepat dirinya berlari yang membuat semua gadis itu tertawa lepas," hahaha boti anying" ucap Elena memegangi perutnya, yang terasa sakit karena tertawa.

"Heh jangan gitu juga kali" timpal Anaya.

Terlihat dari kejauhan segerombolan pria, berlari menghampiri para gadis itu, "lo gak papa?" tanya Yoshi pada Auretta.

"Cieeeee perhatian ke calon istri kiw kiw" goda Ethan, yang malah mendapatkan tatapan tajam dari Yoshi.

"Maklumin aja ya guysss soalnya kita lagi masa cinta cintanya" Auretta memeluk tangan pemuda itu dengan erat.

Yoshi hanya diam tak membantah sedikit pun, "wihhhh tumben pak ketos kaga ngebantah sedikit pun" cibir Thea.

"Lagi keserupaan dia kayanya" timpal Auretta yang mendapatkan kekehan kecil dari teman temannya.

***

Di tengah ramainya jalanan ibu kota, dua pasangan yang berada di atas motor itu, terus saja beradu mulut tanpa henti,"tapi gue cantik kan walaupun sedikit bawel?"pertanyaan yang selalu di lontarkan sepanjang jalan, yang membuat kepala Yoshi pusing bukan main.

"Engga lo jelek" ucapnya sedikit pun tidak ingin memuji gadis itu.

"Gue cantik ya bego" sentaknya kelepasan.

"ANJING BURUAN NGEBUT BEGOOO ITU ADA SI TUA BANGKA" teriak Auretta panik, saat melihat pa Johan guru BK yang kini berada di depan mereka.

"Punya murid ko gini amat" ucap pa Johan, ketika melihat dua anak muridnya, melaju pergi tanpa menyapanya terlebih dahulu.

ButterflyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang