Pagi hari buta

1 1 0
                                    

Hal yang tidak di sangka sangka, sebuah notifikasi pesan masuk ke dalam ponselnya

Matanya melebar kala mengetahui nama si pengirim

Baskara ketua kelas
|apa kau sudah tidur?
22.00

Dengan sedikit gemetar gadis itu mengetikan beberapa kata untuk membalas pesan dari pemuda berkacamata minus itu

Tentunya bukan gemetar karena ketakutan

|baru mau tidur
22.01 read

Azila sedikit terperangah saat pesan yang baru saja ia kirim langsung di baca olehnya. Yang berarti pemuda itu memang sedang menunggu balasannya

"Kalau dia menunggu balasan pesan ku wajar sih, kan dia bertanya" Gumamnya berusaha menepis pikiran terlalu percaya dirinya itu

|Oh? Ya sudah
Selamat malam, Azila
22.02

Seketika senyuman manis terpatri di wajah putihnya, lagi lagi dengan cepat ia menepis pikiran anehnya itu

| Ah iya, kau juga
22.03

"Bisa bisanya mengetik seperti ini" gadis itu menutup sebelah wajahnya

|terimakasih, Azila
22.04

Balasan pesan terakhir dari ketua kelasnya itu hanya di baca oleh Azila, gadis itu tidak berniat untuk membalasnya. Sebab, dirinya sudah melempar asal ponselnya saat melihat balasan pesan terakhir dari Baskara

Mendadak gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya saat tidak sengaja tersenyum membayangkan wajah sang ketua kelas "berpikir apa sih?" Gumamnya, lalu mengubah posisi menjadi terlentang

Ia menjadi sebal sendiri saat wajah sang ketua kelas terus teringat di pikirannya

Apa ini...? Ah sudahlah

"Daripada memikirkan hal tadi, lebih baik aku tidur" Azila mulai memejamkan mata sambil berusaha menghilangkan bayang bayang sang ketua kelas

Ya.. walaupun agak mustahil sih

Keesokan paginya

Ini masih pagi buta, tetapi Azila baru saja selesai mandi. Saat hendak memakai seragam sekolah, tiba tiba ia berpikir. Apakah ini tidak terlalu cepat datang ke sekolah di pagi buta begini?

Alih alih memakai seragam, justru ia memeriksa keluar kamar. Apakah orang orang rumah sudah bangun atau belum?

Ceklek

Sepi.

Pintu kamar Barra juga masih tertutup rapat, sepertinya pemuda itu masih tertidur pulas di kasurnya

Gadis itu menoleh ke lantai bawah, tidak ada siapapun

Benar nih baru dirinya seorang yang sudah bangun?

Akhirnya gadis itu memilih untuk berjalan menuruni satu persatu anak tangga, berniat pergi ke dapur. Siapa tau ada seseorang yang sudah bangun, sekaligus juga ingin meminum segelas air, mendadak tenggorokannya terasa kering

Tak tak tak

"Non?"

"Eh?" Azila sedikit tersentak kala mendapati seorang wanita yang kini menjadi pembantu rumah mereka

"Cari apa non? Barangkali saya bisa bantu"

"Ah tidak, aku hanya ingin mengambil segelas air saja"

"Oh, mau saya ambilkan?"

"Tidak. Tidak usah, saya sendiri saja"

"Oh ya, non" Azila diam diam menatap wanita paruh baya itu yang sedang mengaduk sesuatu di dalam yang di letakkan di atas kompor

Sisi Gelap Sekolah Bergengsi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang