Perihal berita

5 1 0
                                    

Setelah Azila mengetikkan pertanyaan dengan huruf kapital itu, mendadak tulisan 'aktif' pada atas room chatnya Velicia menjadi 'aktif 3 detik yang lalu'

Azila meringis, padahal dia sangat penasaran apa maksud ucapan gadis bermata elang itu. Bisa bisanya dia merasa Baskara menyukainya, padahal dia sendirinya saja tidak merasakan apa apa

Justru ia yang merasa kalau dia sendiri yang menyukai Baskara, bukan Baskara yang menyukainya

Lama menatap room chatnya dengan Velicia yang tidak juga aktif, membuat Azila keluar dari aplikasi pengirim pesan

Mungkin Velicia mendadak sibuk atau ada orang rumahnya yang memanggil Velicia untuk melakukan sesuatu pikirnya

Dia memilih menonton video sambil memakan camilan yang ada di kamarnya

Berniat menunggu jam makan malam tiba

Di kamar sebelah

Bunyi suara telepon, Barra sedari tadi berusaha untuk menelepon seorang guru yang menjadi wali kelasnya itu

Sudah panggilan kedua belum juga di angkat dan akhirnya panggilan ketiga...

"Halo, Barra?"

"Iya bu, ini saya anak didik ibu"

"Ada perlu apa nak?"

"Besok Azila adik saya izin tidak masuk sekolah ya bu"

"Adikmu yang baru dua hari masuk itu? Azila Novalian Aulia?"

"Iya bu, Azila"

Apa alasan dia izin tidak masuk sekolah besok?"

"Sakit bu, badannya mendadak lemas setelah pulang sekolah" alibinya sembari menggaruk tenguknya yang gatal

"Salah tidak sih gue ngomong gini?" Batinnya

"Oh, izin tidak masuk sekolah berapa hari? 2 hari?"

"Lusa udah masuk kok bu"

"Apa parah sakitnya?"

"Tidak juga, di usahakan lusa sudah masuk"

"Padahal mah izin dua hari juga tidak apa apa. Ya sudah, semoga Azila lekas sembuh"

"Ah iya bu. Terimakasih"

Telepon di matikan sepihak, Barra menghela napas lega. Akhirnya di izinkan juga, Padahal sebelumnya pemuda itu sedikit mengira bahwa wali kelas tidak akan mengizinkan Azila untuk tidak masuk ke sekolah

Makan malam pun tiba, kedua kakak beradik yang di asuh oleh Velinda masing masing menghampiri meja makan, yang mana sudah ada Velinda dan wanita paruh baya itu di sana. Azila menjadi orang terakhir yang datang

Kegiatan makan malam pun di mulai, pembantu rumah mereka pamit untuk membereskan sesuatu di dapur

Tidak ada siapapun yang berbicara, semuanya fokus menghabiskan makanannya masing masing

Sampai akhirnya Barra menjadi yang pertama menghabiskan makanannya. Pemuda itu tidak kunjung beranjak dari tempat duduknya, setelahnya Velinda. Wanita itu juga sama tidak kunjung beranjak dari tempat duduknya

:makannya sudah selesai bukan? Mengapa ibu dan kakak tidak kunjung beranjak?"

Velinda tersenyum tipis mendengarnya "kami menunggu mu selesai, Azila"

Gadis itu menatap ekspresi bingung, atensinya beralih menatap Barra yang juga sedang menatapnya

2 menit kemudian, Azila menghabiskan makanannya dan ia kini meneguk segelas air sampai habis

Sisi Gelap Sekolah Bergengsi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang