Siapa si? Yang mau dijodohin sama duda? Jungwon aja gamau kok. Yaudah ikutin aja ceritanya kalo tertarik.
Warning! This is BxB! Jay(top) × Jungwon(bot)
Age gap, Mpreg (male pregnancy)
Marriage life, perjodohan
Basic story, alias udah banyak cerita...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jay memegang dadanya yang tiba-tiba terasa berdenyut, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Pikirannya kini tertuju pada Jungwon. Sudah beberapa hari ini ia tidak bertemu dengan Jungwon, bahkan ia juga tidak tahu Jungwon berada di mana. Tapi, Jay yakin, Jungwon pasti berada di kediaman kedua orang tuanya. Tidak mungkin, jika Jungwon pergi jauh-jauh, bukan?
"Perasaan saya gak enak banget soal Jungwon, dia.. Baik-baik aja kan? Tuhan.. Jangan ambil yang satu ini, sudah cukup istri saya aja.. Saya sangat mencintai Jungwon.." Lirih Jay sembari meremat kuat kemejanya pada bagian dadanya itu.
Drrt.. Drrt..
Ponsel Jay berdering. Jay pun segerakan lihat, siapa yang menelponnya saat itu. Namun, saat ia melihat namanya.. Ternyata Mama mertua yang menelpon Jay. Jujur saja, Jay sangat takut sekali. Bagaimana.. Bagaimana jika kedua orang tua Jungwon memutuskan untuk memisahkan Jungwon darinya? Jay tidak akan kuat. Jay mencintai Jungwon, biarkan ia hidup bahagia bersama Jungwon.
Dengan berat hati, Jay pun segera mengangkat telpon dari Mama mertuanya itu.
"H-halo.."
"Jay, bisa kamu ke rumah sakit sekarang? Jungwon masuk rumah sakit karena pendarahan, dia butuh kamu, Nak.."
DEG!
Prak!!
Ponsel Jay terlepas dari genggaman tangannya itu.
Perasaan tidak enak yang tadi ia rasakan tentang Jungwon itu adalah benar. Jay menjambak rambutnya sendiri, ia bingung dengan perasaannya. Di satu sisi, ia ingin menerima kehadiran calon anaknya itu, tapi di satu sisi juga, Jay tidak ingin Jungwon merasakan hal seperti ini kedepannya.. Jay menganggap, hamil itu adalah sebuah hal yang mendekatkan kematian, meninggalkan, dan juga kehilangan baginya.
"Jungwon.." lirih Jay, tak sadar ia menitikkan air matanya.
...
"Gimana, Ma? Diangkat?" Tanya papa Jungwon.
"Tadi sempet diangkat, tapi tiba-tiba mati sendiri ini telponnya.."
"Haduh, Jay. Jangan sampe saya nyesel udah jodohin kamu sama anak saya," monolog papa Jungwon sembari bertolak pinggang.
